Fakta-fakta Terkait Penyanderaan Ibu dan Anak Dalam Angkot di Buaran
Pelaku yang diketahui bernama Hermawan (28) menyandera seorang ibu dan anaknya yang tengah berada dalam angkot T.25 jurusan Rawamangun-Pulogebang.
Penulis: Dhika Intan Nurrofi Atmaja
Editor: Wulan Kurnia Putri
Dalam rekaman video yang beredar di jejaring sosial, Hermawan diketahui beberapa kali mengancam akan membunuh sanderanya.
Ia bahkan meminta masyarakat untuk tak melakukan apapun demi keselamatan ibu dan anak yang ia sandera.
Saat masyarakat memintanya agar lebih bersabar, Hermawan pun malah teriak-teriak sambil memaki orang lain di sekitar tempat tersebut.
"Bubar...bubaaar woy bubaar kalau mati ya mati semua. Kalau nggak mau ya majuin (angkotnya)" kata si pelaku.
"Kalau mau mati, mati semua! Kalau enggak, ya cepat majuin! Anj*ng!" teriak pelaku tersebut ketika masyarakat mencoba bernegoisasi dengannya.
"Majuin sampai tol! Biar ini jadi urusan polisi dengan saya" tambahnya.
3. Seorang Satlantas mengetahui kejadian ini dan melakukan aksi heroik
Saat disandera, Risma pun berteriak meminta pertolongan.
Suara wanita tersebut pun didengar seorang polisi lalu lintas yang kebetulan lewat.
Tak pelak, polisi yang bernama Aiptu Sunaryanto tersebut pun berusaha menyelamatkan korban.
Ia melakukan negosiasi dengan pelaku.
Negosiasi berlangsung selama satu setengah jam, namun pelaku enggan mengurungkan niatnya.
Bukannya mendengarkan, pelaku malah berani memaki dan menyuruh saksi untuk diam.
Menanti saat-saat pelaku lengah, Aiptu Sunaryanto langsung menembak pelaku pada bagian lengan kanan korban kemudian pelaku dibekuk dan dibantu oleh masyarakat sekitar.

Setelah berhasil di eksekusi, pelaku dibawa ke Rumah Sakit Kramat Jati, Jakarta Timur.