Paranormal Didatangkan untuk Cari Korban Longsor Ponorogo, Begini Penerawangannya
Telah lima hari berlalu sejak ditetapkan sebagai masa tanggap darurat, kini bala bantuan juga datang dari Paranormal Kabupaten Ponorogo.
Penulis: Fachri Sakti Nugroho
Editor: Maya Nirmala Tyas Lalita
TRIBUNWOW.COM - Telah lima hari berlalu sejak ditetapkan sebagai masa tanggap darurat, Tim gabungan evakuasi hanya mampu menemukan tiga korban yang hilang.
Sebelumnya tercatat, terdapat 25 korban longsor yang menimpa warga di Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo.
25 Korban Longsor Ponorogo Masih Belum Ditemukan, BNPB Minta Bantuan kepada Orang Tak Terduga!
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Ponorogo, Setyo Budiono, mengungkapkan, ia telah meminta bantuan kepada Ketua Paranormal Kabupaten Ponorogo, Dodik Sri Suryadi, guna membantu dalam pencarian para korban.
"Selain meminta bantuan kepada Tuhan, kearifan lokal juga harus kita pakai. Lumantar kalau istilah jawanya," kata Setyo Budiono saat ditemui di lokasi, dikutip dari TribunJatim.com, Kamis (6/4/2017).
Kisahnya Bikin Merinding! Tertimbun Longsor 4 Jam Bayi 2 Bulan Selamat dalam Dekapan Kakek
Sekitar pukul 05.00 WIB, Setyo dan Dodik mendatangi lokasi longsor yang berada di sektor A.
Di tempat tersebut, Setyo diminta untuk mengubur sebutir telur yang sudah dibacakan doa oleh Dodik.
"Tadi saya diminta menggali tanah di sektor A, dan mengubur telur ayam," ungkapnya.
Setyo mengungkapkan, dari penerawangan Dodik, korban tersebar di 20 titik di sektor A, B dan C.
Setyo mengungkapkan, korban tidak terkubur terlalu dalam meskipun mereka tidak mengetahui lokasi detailnya.
"Katanya, lokasi korban yang tertimbun tidak terlalu dalam. Ada 20 titik," kata Budi.
Bupati Ponorogo ajak warga berdoa
Bupati Ponorogo, Ipong Muchlissoni yang ditemui di lokasi longsor, Selasa (4/4/2017) mengajak warga untuk berdoa.
"Saat ini sedang berpikir untuk mengajak masyarakat berdoa atau apa gitu ya. Mungkin ada adat mereka di sini, yang biasa mereka lakukan untuk mencari orang atau bagaimana. Saya ingin menumbuhkan kembali kearifan lokal," kata Ipong saat ditemui di lokasi, dikutip dari TribunJatim.com (4/4/2017).