Mengiris Hati! Seperti Ini Kisah Pilu Korban Serangan Gas Sarin di Suriah
Para korban yang selamat dari serangan gas kimia sarin yang mematikan di Suria pada hari Selasa (4/4/2017) lalu memberikan kesaksian.
Penulis: Ika Alya Iqlima Ghaisani
Editor: Galih Pangestu Jati
TRIBUNWOW.COM - Para korban yang selamat dari serangan gas kimia sarin yang mematikan di Suria pada hari Selasa (4/4/2017) lalu memberikan pernyataan tentang bom tersebut.
Dilansir dari CNN.com, para korban yang juga merupakan para saksi mata mengungkap bahwa bom itu diterjunkan lewat pesawat pada dini hari.
Mazin Yusif (13) menangis tersedu-sedu di Rumah Sakit Reyhanli, di batas timur Turkey dan Suriah.
• Cristiano Ronaldo Ancam Hengkang dari Real Madrid Jika Nekat Datangkan Dua Pemain Ini!
Sekitar 25 korban dirawat di rumah sakit ini dan mereka mengatakan hal yang sama.
Bom itu diterjunkan dari pesawat.

"Sekitar pukul 06.30 pagi, ada sebuah pesawat. Aku berlari ke atap dan melihat serangan itu tepat di depan rumah kakekku," ujar Mazif, seperti dilansir dari CNN.
Ia berlari ke rumah kakeknya dan menemukan ia tersungkur.
• Anies Dilaporkan terkait Data Penggusuran, Begini Tanggapan Menohok dari Sandiaga Uno!
Mazif pun segera keluar untuk meminta bantuan.
"Aku merasa sangat pusing dan pingsan di depan garasi rumah kakekku. Dan saat aku tersadar, aku ada di rumah sakit, tanpa busana," tambahnya.

Neneknya, Aisha al-Tilawi (55) mengatakan matanya berkunang-kunang dan hanya melihat warna biru dan kuning setelah pesawat meluncurkan bom.
"Kami mulai tersedak, merasa pusing, dan pingsan. Mazin berusaha membangunkan kakeknya. Aku kehilangan 3 anggota keluargaku," ungkapnya di atas ranjang rumah sakit dengan selang oksigen.

Seorang korban yang selamat lainnya, Ahmed Abdel Rahim (31) juga menjelaskan bahwa ia terpapar gas beracun yang dibawa oleh 3 roket.
• Reaksi Istri Razman Tahu Suaminya Kawin Kontrak Rp 1 Miliar dan Kabar Punya 7 Selingkuhan
"Aku sedang berada di rumahku. Aku tak dapat bernapas, tapi sekarang aku mulai membaik. Aku tak tahu keadaan keluargaku. Aku sama sekali tak tahu apa pun," jawabnya.
Pertemuan Darurat PBB Tak Mengambil Sikap Apapun

Nikki Haley, perwakilan Amerika Serikat, membawa sebuah foto anak-anak yang mulutnya berbusa sebagai bukti serangan itu.
"Jika Rusia benar-benar memiliki pengaruh seperti yang mereka klaim, buktikan! Berapa anak lagi yang harus dikorbankan agar Rusia sadar?" ujar Haley sang Ketua Dewan.
Rusia, sebagai sekutu Suriah, jelas membuktikan mereka takkan mengambil aksi apa pun dan tak mendukung jalan keluar yang diungkap oleh Amerika Serikat, Perancis, Inggris.
Rusia sendiri sudah menggunakan hak veto sebagai anggota permanen Dewan Keamanan setidaknya tujuh kali dalam urusan ini.
Pada hari Rabu (5/4/2017), anggota Dewan Keamanan menutup diskusi ini tanpa mengambil suara.
• Kembali Jadi Moderator di Debat Pilkada Putaran ke-2, Akankah Ira Koesno Lakukan Kesalahan Ini Lagi?
Tak ada satupun yang berbicara setelah meninggalkan ruangan.
Perwakilan Suriah untuk PBB, Mounzer Mounzer, menolak dengan keras bahwa pemerintahannya bertanggungjawab.
Ia juga mengatakan bahwa kelompok teroris yang seharusnya bertanggung jawab atas kematian warga Idlib.
"Suriah juga mengatakan bahwa Militer Suriah Arab tak memiliki andil dalam senjata kimia," ujarnya, seperti dikutip dari CNN.com.
"Kami tak pernah menggunakannya, dan takkan pernah," lanjutnya. (CNN.com/TribunWow.com/Alya Iqlima)