Maskapai Tampilkan Pramugari Berbikini Dikabarkan Akan Buka di Indonesia, Ini Kata Kemenhub
Dalam kurun waktu lima tahun maskapai ini sudah mampu menjual sahamnya di pasar modal dan melayani 40 persen penerbangan di Vietnam.
Penulis: Fachri Sakti Nugroho
Editor: suut amdani
TRIBUNWOW.COM - Kementrian Perhubungan (Kemenhub) angkat bicara terkait kabar masuknya VietJet Air, asal Vietnam yang akan membuka penerbangan ke berbagai kota di Indonesia.
Kepala Bagian Kerjasama dan Humas Direktorat Jenderal Hubungan Udara Kemenhub, Agus Soebagio mengungkapkan bahwa maskapai yang ingin masuk ke Indonesia haruslah menyertakan persetujuan dari pemerintah negara asal, dalam hal ini adalah Vietnam.
Agus juga mengaku bahwa hingga saat ini pihaknya belum menerima permohonan dari VietJet Air.
• Terungkap, 8 Benda Isi Koper Pramugari, yang Terakhir Nggak Nyangka Banget
"Jadi sampai saat ini, belum ada permohonan dari maskapai VietJet Air untuk membuka penerbangan ke Indonesia," ujar Agus Soebagio, saat dihubungi Kompas.com, Jakarta, Kamis (6/4/2017).
Kemenhub juga tidak serta merta memberikan izin kepada VietJet Air.
Perlu adanya evaluasi operasional maskapai yang sudah diatur dalam regulasi.
"Jadi kami evaluasi terlebih dahulu seperti izin rutenya, teknis operasionalnya. Kalau semua syarat terpenuhi baru mendapatkan izin, tetapi kalau belum dipenuhi semuanya belum dapat izin," jelasnya.
Terkait pramugari VietJet Air yang mengenakan bikini, Agus tidak banyak berkomentar.
"Domain Kemenhub itu mengevaluasi maskapai yang buka penerbangan ke sini sesuai dengan regulasi. Kalau kita lihat busana Pramugrari juga ada yang baik dan sopan. Jadi kalau maskapai sudah dapat izin disini harus mengikuti aturan sesuai yang ditetapkan," tandasnya.
VietJet Air membuat pemiliknya menjadi miliarder di Asia Tenggara
Dikutip dari Kompas.com, seorang perempuan bernama Nguyen Thi Phuong Thao asal Vietnam kini mencatatkan namanya dalam jajaran miliarder di Asia Tenggara.
Harta kekayaannya ini diperoleh dari ide inovatifnya dalam meluncurkan layanan penerbangan bertarif murah bernama VietJet Air pada Desember 2011 silam.
Dalam kurun waktu lima tahun maskapai ini sudah mampu menjual sahamnya di pasar modal dan melayani 40 persen penerbangan di Vietnam.
Inovasi dari maskapai penerbangan yang terkenal dengan pramugari berbikini inilah yang membuat Thao menjadi CEO VietJet Air dan miliarder di Vietnam.