Sisa Cerita Tewasnya Akbar Ditelan Piton: Isyarat Kematian hingga Sang Paman Si Pemburu Ular
Pasca ditemukan tak bernyawa dalam perut ular piton sepanjang 7,1 meter, banyak kisah mengenang detik-detik kepergian Akbar.
Penulis: Maya Nirmala Tyas Lalita
Editor: Maya Nirmala Tyas Lalita
"Saya juga liat depan rumahnya, tapi tidak pernah bicara, di situ saja kayak sibuk dilihat," kata Abdul Rahim.
Abdul Rahim juga seakan melihat Akbar naik di boncengan motornya saat akan pergi ke bendungan Desa Salubiro.
Paman Akbar sering membunuh ular di kebun kelapa sawit
Di sisi lain, paman korban, Adhan, ternyata sudah cukup akrab dengan ular di kebun kelapa sawit desa itu.
Usut punya usut, Adhan mengaku sering membunuh ular di kawasan perkebunan kelapa sawit inti ini.

"Kalau dibilang pawang bukan karena saya sering membunuh, karena kalau pawang itu tidak membunuh," kata Adhan seperti dikutip dari Tribun Sulbar.
Akbar juga mengaku pernah memelihara ular sanca sepanjang 4 meter pada 2008 silam.
Namun, ular yang sejenis dengan pemangsa keponakannya itu lepas dan diyakini masih hidup.
"Saya yakin ular itu masih hidup," katanya lagi.
Tak hanya itu, mendiang paman Akbar yang lain, Adhan Andi Malik, juga pernah memelihara ular sampai lebih dari 20 kali.
Ular terakhir yang dipeliharanya saat itu sepanjang 3 meter.
Ia juga pernah bermaksud menjual ular itu tetapi lepas begitu saja.
"Terakhir saya pelihara ular disitu dan saya bawa ke Karossa karena mau dijual tapi lepas saat ditinggalkan di karung," ungkap Adhan.
Namun, ular tersebut berhasil ditangkap kembali dan ia pun mengurungkan niat untuk menjualnya.
Ia berpikir mungkin reptil itu tidak ingin dijual sehingga dibawanya lagi ke rumah. (Tribun Sulbar/TribunWow.com/Maya Nirmala Tyas Lalita)