Meski Menyeramkan, Ternyata Ogoh-Ogoh Punya Makna yang Dahsyat! Cari Tahu, Yuk!
Perayaan Nyepi tahun 2017 ini, jatuh pada tanggal 28 Maret 2017 esok. Perayaan Nyepi biasanya identik dengan melakukan arak-arakan Ogoh-ogoh.
Penulis: Natalia Bulan Retno Palupi
Editor: Galih Pangestu Jati
TRIBUNWOW.COM - Perayaan Nyepi tahun 2017 ini, jatuh pada tanggal 28 Maret 2017 esok. Perayaan Nyepi biasanya identik dengan melakukan arak-arakan Ogoh-ogoh.
Dikutip dari Tribunnews.com, untuk menyambut perayaan Nyepi itu sendiri, akan ada sekitar 7.079 Ogoh-ogoh dalam perayaan Nyepi dari seluruh Pulau Bali.
Namun pernahkah kamu mengetahui sejarah dan makna dari budaya Ogoh-ogoh ini sendiri?
Dikutip dari laman Wikipedia, Ogoh-ogoh adalah karya seni patung dalam kebudayaan Bali yang menggambarkan kepribadian Bhuta Kala.
Baca: Macan Kemayoran Dapat Mess Baru, Begini Tanggapan Pemain Persija Jakarta!
Dalam ajaran Hindu Dharma, Butha Kala mempresentasikan kekuatan (Bhu) alam semesta dan waktu (Kala) yang tak terukur dan tak terbantahkan.
Bhuta Kala sering digambarkan sebagai sosok yang besar dan menakutkan, biasanya dalam wujud Rakshasa, seperti naga dan gajah.
Dalam fungsi utamanya, Ogoh-ogoh sebagai representasi Bhuta Kala, dibuat menjelang Hari Nyepi dan diarak beramai-ramai keliling desa pada senja hari Pangrupukan, sehari sebelum Hari Nyepi.
Ogoh-ogoh melambangkan keinsyafan manusia akan kekuatan alam semesta, dan waktu yang maha dashyat.
Kekuatan tersebut meliputi kekuatan Bhuana Agung (alam raya) dan Bhuana Alit (diri manusia).
Dalam pandangan filsafat, kekuatan ini dapat mengantarkan makhluk hidup, khususnya manusia dan seluruh dunia menuju kebahagiaan atau kehancuran.
Semua tergantung pada niat luhur manusia, sebagai makhluk Tuhan yang paling mulia dalam menjaga dirinya sendiri dan seisi dunia.
Baca: Dianggap Hina Ulama, Akankah Inul Ikuti Jejak Dua Publik Figur Lainnya?
Sejarah asal muasal dari Ogoh-ogoh yang ada di Bali ini memiliki beberapa versi yang berbeda.
Ada yang mengatakan Ogoh-ogoh dikenal sejak zaman Dalem Balingkang, saat itu Ogoh-ogoh dipakai pada saat upacara Pitra Yadnya.