5 Serangan Teroris Paling Fatal yang Terjadi di Abad 21!
Berikut deretan serangan teror paling fatal yang terjadi pada abad ke-21 dilansir dari Kompas.com!
Penulis: Natalia Bulan Retno Palupi
Editor: Wulan Kurnia Putri
TRIBUNWOW.COM - Aksi teroris kembali menggemparkan dunia.
Kali ini aksi teroris terjadi di London pada, Rabu (22/3/2017).
Baca: Member JKT48 Menangis Histeris saat Melayat Sang Manajer
Pelaku penyerang ini dilaporkan melakukan serangan tunggal dengan menembak sejumlah pejalan kaki sambil mengemudikan mobilnya di Westminster Bridge.
Pelaku menabrakkan mobilnya ke arah para pejalan kaki dan pagar pembatas.
Baca: Mediasi Tak Berhasil, Curahan Hati Aming: Saya Sayang Tapi Kita Punya Ekspektasi Berbeda
Penyelidikan serangan teroris di luar Gedung Parlemen London berkembang sangat pesat tiap waktu.
Tragedi Westminster Bridge bukan serangan teroris besar dan yang pernah dialami pada abad 21 ini.
Berikut deretan serangan teror paling fatal yang terjadi pada abad ke-21 dilansir dari Kompas.com!
1. Tragedi 11 September 2001

Tragedi 11 September 2001, merupakan tragedi dan serangan teroris terbesar yang pernah dialami pada abad 21 ini.
Tragedi yang tidak akan pernah dilupakan dan menoreh luka serta kesedihan mendalam bagi warga negara Amerika Serikat.
Baca: Waduh! Gara-Gara Foto Ini Anies Baswedan Banjir Kritikan, Ada Apa Ya?
Serangan ini merupakan aksi terkoordinasi, ketika dua pesawat penumpang United Airlines dan American Airlines dibajak dan ditabrakkan ke menara kembar WTC di New York, Amerika Serikat.
Kedua gedung pencakar langit itu runtuh dan menewaskan 2.996 orang serta melukai 6.000 orang lainnya.
Amerika Serikat menderita kerugian sedikitnya 10 miliar Dolar Amerika Serikat, akibat peristiwa ini menimbulkan
Baca: Guncang Anaknya Meisya Siregar Ditegur, Begini Penjelasan Dokter Dampak Bahayanya Jika Diteruskan!
Pesawat ketiga, America Airlines nomor penerbangan 77, jatuh di Kementerian Pertahanan Amerika Serikat atau Pentagon di Virginia.
Pesawat keempat, United Airlines penerbangan 93, diarahkan ke Washington DC, tetapi jatuh di sebuah lapangan di Pennsylvania setelah para penumpangnya berontak dan menyerang para pembajak.
Baca: Bisa Jadi Inspirasi Nih! Begini Cara Seleb Hollywood Mengatasi Putus Cinta
Amerika Serikat langsung menuding Al Qaeda sebagai dalang serangan dan langsung merespons dengan mengobarkan perang melawan terorisme yang diikuti invasi ke Afganistan dan menggulingkan Taliban yang diyakini menyembunyikan Osama bin Laden.
Awalnya, Osama bin Laden membantah mendalangi serangan itu, tetapi pada 2004 dia kemudian mengklaim bertanggung jawab atas tragedi 11 September 2001.
2. Bom Bali I (2002)

Bom Bali 1 adalah rangkaian tiga peristiwa pengeboman yang terjadi pada malam hari tanggal 12 Oktober 2002.
Dua ledakan pertama terjadi di Paddy's Pub dan Sari Club (SC) di Jalan Legian, Kuta, Bali.
Sedangkan ledakan terakhir terjadi di dekat Kantor Konsulat Amerika Serikat.
Baca: Cantik Banget! Maternity Shoot Nia Ramadhani Bak Bidadari
Tim Investigasi Gabungan Polri dan kepolisian luar negeri yang telah dibentuk untuk menangani kasus ini menyimpulkan, bom yang digunakan berjenis TNT seberat 1 kg dan di depan Sari Club, merupakan bom RDX berbobot antara 50-150 kg.
Serangan ini menewaskan 88 warga Australia, 38 warga Indonesia, dan 20 orang lainnya dari berbagai kebangsaan, serta 209 orang terluka.
Baca: Terbungkus Plastik, Ternyata Isinya Jasad Bayi Mungil di Tol Padaleunyi
Sebuah rekaman audio yang diduga berisi suara Osama bin Laden mengatakan pengeboman di Bali dilakukan sebagai pembalasan atas perang melawan teror yang dikobarkan AS dan keterlibatan Australia dalam kemerdekaan Timor Leste.
Pada 8 November 2008, tiga orang terpidana utama Bom Bali I, yaitu Imam Samudra, Amrozi, dan Ali Ghufron alias Muklas menjalani eksekusi hukuman mati di Nusakambangan.
Baca: Kemunculan Girl Group Baru Ingin Meniru Girls Generation, Seperti Apa Ya?
Pada 9 Maret 2010, Dulmatin yang diyakini meledakkan salah satu bom di Bali dengan menggunakan telepon genggam tewas dalam baku tembak dengan polisi di Jakarta.
Peristiwa ini dianggap sebagai peristiwa terorisme terparah dalam sejarah Indonesia.
3. Penyanderaan Sekolah di Belsan, Rusia (2004)

Penyanderaan dimulai pada 1 September 2004 dan berlangsung selama tiga hari.
Peristiwa ini menyandera lebih dari 1.100 orang (termasuk 777 anak-anak).
Penyanderaan tersebut dilakukan oleh kelompok teroris Islamis bersenjata dari Ingusetia dab Checnya.
Baca: Aming: Tuhan Benci Perceraian, Tapi Lebih Benci Jika Satu Sama Lain Saling Menyakiti
Kelompok bersenjata itu menyerbu dan menduduki sekolah nomor satu (SNO) di kota Beslan, Ossetia Utara, di wilayah Kaukasus Utara.
Para penyerang ini adalah Batalion Riyadus-Salikhin yang dikirim pemimpin perang Chechnya saat itu, Shamil Basayev.
Baca: Ingat dengan Sinetron Keluarga Cemara? Begini Kabar Novia Emak Kolopaking
Para penyandera menuntut agar Rusia menarik mundur pasukannya dari Chechnya dan mengakui kedaulatan negeri kecil itu.
Pada hari ketiga penyanderaan, pasukan Rusia menyerbu sekolah itu menggunakan peralatan berat semacam tank dan roket.
Baca: Djarot Kenakan Peci di Surat Suara, Anies: Saya Heran kok yang Satu Gak Pakai
Akibatnya, 330 orang sandera, termasuk 186 orang anak-anak, tewas.
Sementara itu, nasib sekitar 200 orang lainnya tak diketahui.
Baca: Billy Syahputra Dikabarkan Terjerat Narkoba, Ternyata Begini Fakta Sebenarnya!
Menurut versi Pemerintah Rusia, dari 32 penyandera, hanya satu orang yang ditangkap hidup-hidup.
Namun, jumlah dan identitas para penyandera tetap menjadi topik kontroversial karena pernyataan pemerintah yang terus berubah-ubah.
4. Serangan di Mumbai, India (2008)

Merupakan rangkaian serangan teroris terkoordinasi yang terjadi serentak di sejumlah tempat di sekitar Kota Mumbai, Ibukota India.
Baca: Paparkan Fakta Mengejutkan Hasil Riset, Ahmad Dhani Singgung NU dan Ahok!
Peristiwa tersebut terjadi mulai dari tanggal 26 November 2008 sampai dengan 29 November 2008.
Para pelaku melakukan serangkaian penembakan, peledakan, dan penyanderaan.
Baca: Pangeran Brunei yang Bikin Kaum Hawa Histeris
Serangan-serangan tersebut terjadi di Stasiun Kereta Api Chhatrapati Shivaji Terminus (CST) yang ramai.
Selain itu juga terjadi di dua hotel bintang lima yaitu Oberoi/Trident dan Taj Mahal Palace, Kafe Leopold, restoran yang terkenal, Rumah Sakit Cama, gedung pusat komunitas Yahudi Mumbai Chabad House, dan kantor polisi.
Baca: Selama Sidang Cerai, Aming-Evelyn tak Saling Sapa dan Memalingkan Wajah
Pada 28 November 2008 pagi, hampir semua lokasi serangan, kecuali hotel Taj Mahal, sudah bisa dikuasai aparat keamanan India.
Pada 29 November, aparat keamanan India menggelar Operasi Tornado Hitam untuk membersihkan para penyerang yang tersisa di hotel Taj Mahal sekaligus mengakhiri serangan ini.
Baca: Tampil Anggun saat HUT Dahsyat, Shanaz Sadiqah Dibilang Tinggal Tulang Kulit
Pada 7 Januari 2009, Pemerintah Pakistan mengakui satu-satunya penyerang yang selamat adalah warga negeri itu.
Serangan tersebut menewaskan 164 orang dan melukai 308 orang lainnya.
5. Bom Kereta Api di Madrid (2004)

Bom kereta api di Madrid ini terjadi pada 11 Maret 2004, tiga hari sebelum pemilihan umum Spanyol.
Tragedi ini menewaskan 192 orang dan melukai sekitar 2.000 orang.
Baca: Foto Jokowi Naik Motor Jadi Sorotan Netizen, Hoax atau Asli?
Serangan bom ini merupakan aksi terburuk yang terjadi di Spanyol sepanjang sejarah dan merupakan serangan terburuk di Eropa sejak pengeboman PAN Am di Lockerbie pada 1988.
Pada 14 Maret 2004, juru bicara Al Qaeda di Eropa, Abu Dujana al-Afghani, muncul dalam sebuah video dan menyatakan bertanggung jawab atas serangan itu.
Baca: Billy Syahputra Angkat Bicara Soal Ditangkap BNN, Pengakuannya Mengejutkan!
Penegak hukum Spanyol menuding sekelompok warga Maroko, Suriah, dan Aljazair serta dua anggota Garda Sipil dan sejumlah informan polisi terlibat dalam tragedi itu.
Pada 11 April 2006, hakim Juan del Olmo memutuskan seorang warga Maroko Jamal Zougam dan 28 orang lainnya terlibat dalam serangan tersebut.
Baca: Sebelum Tragedi Westminster Bridge, London Pernah Alami Aksi Terorisme Terburuk pada 2005
Tak pernah ditemukan keterlibatan Al Qaeda dalam serangan itu meski Brigade Abu Hafs al-Masri, yang berafiliasi dengan Al Qaeda mengklaim bertanggung jawab.
Pada Agustus 2007, kelompok militan Al Qaeda mengatakan, mereka sangat bangga dengan keberhasilan serangan bom di Madrid itu. (TribunWow.com/Natalia Bulan Retno Palupi)