Astaga! Teriakan Iseng Anak SD Bikin Pria Asal Bangkalan Ini Hampir Kehilangan Nyawa
Dua Kapolres bersama anak buah sampai turun ke lapangan untuk menyelamatkan seorang pria ini dari amukan massa.
Editor: Rimawan Prasetiyo
Karuan saja, teriakan siswa SDN itu mengundang perhatian warga sekitar.
Baca: Kakek Tua di Banjarnegara Dihajar Massa hingga Tiga Remaja Ditelanjangi dan Dicambuk Pakai Selang
Lalu warga mendekati korban dan menanyakan siapa namanya dan dari mana, serta maksud kedatangannya.
Tapi korban diam tidak menjawab, hanya tolah-toleh. Begitu korban dibentak, baru menjawab, tapi asal jeplak saja. Jawabannya ngelantur tidak nyambung.
Mendengar hal itu, bagai dikomdo, warga beramai-ramai menyeret tubuh korban dan menghajar beramai-ramai, mulai dipukul, ditendang, dipentung hingga dilempari batu.
Bahkan di antara warga menyabetkan clurit ke tubuh korban, kepala korban luka sobek.
Baca: Video Seorang Pria yang Gagal Curi HP Dihajar Massa
Beruntung, saat itu Sekdes Sumhali berhasil mencegah dan membawa pulang dan menyembunyikan di rumahnya.
Ternyata di halaman rumah Sumhali, sudah menunggu ratusan orang warga, pria dan wanita, sebagian membawa pentungan kayu dan senjata tajam.
Mereka minta Sumhali menyerahkan korban kepada warga untuk dihakimi.
Namun Sumhali tidak menyerahkan dan membawa korban ke dalam rumah.
Baca: Gara-Gara Poster Hoax, Orang Ini dipukuli Massa, Kondisinya Mengenaskan
Karena jumlah warga yang berkerumun kian membludak dan berteriak-teriak hendak membunuh Sumhali jika tidak menyerahkan korban, Kapolres Pamekasan, AKBP Nowo Hadi Nugroho dan anak buahnya, serta Kapolres Sampang, AKBP Tofik Sukendar, serta anggota Brimob datang ke lokasi untuk mengamankan situasi.
Setelah berjalan selama empat jam, sekitar pukul 16.20 WIB, korban berhasil dievakuasi petugas untuk dibawa ke Polres Pamekasan.
Tapi karena massa terus mengejar dan hendak mengadili korban, petugas terpaksa mengeluarkan tembakan peringatan ke udara sebanyak tiga kali.