Breaking News:

Golkar Tak Tertarik Usung Tommy Soeharto Jadi Calon Presiden, Ternyata Begini Alasannya!

Pangeran kesayangan dari dinasti Cendana ini memang terkenal sebagai sosok yang hebat sekaligus berbahaya!

Penulis: Natalia Bulan Retno Palupi
Editor: Tinwarotul Fatonah
TRIBUNNEWS.COM/BIAN HARNANSA
Hutomo Mandala Putra yang akrab dipanggil Tommy Soeharto. 

TRIBUNWOW.COM - Kabar mengenai Hutomo Mandala Putra atau yang biasa disapa Tommy Soeharto, bakal menjadi calon presiden 2019 berhembus kencang.

Dikabarkan ada dua partai yang akan bersiap berkoalisi untuk mengusung putra Presiden RI Kedua, Soeharto ini menjadi calon presiden.

Dua partai politik tersebut adalah Partai Swara Indonesia (Parsindo) dan Partai Berkarya.

Parsindo bahkan mengaku telah mendapat restu mengusung Tommy Soeharto pada Pemilu 2019.

Berbeda pendapat dengan Partai Golongan Karya (Golkar) dalam menanggapi pengusungan Tommy Soeharto menjadi calon presiden tahun 2019 ini.

Hutomo Mandala Putra atau Tommy Soeharto datang sekitar pukul 12.30 WIB untuk mencoblos di TPS 01, BKKKS, Jakarta Pusat, Rabu (9/7/2014).
Hutomo Mandala Putra atau Tommy Soeharto datang sekitar pukul 12.30 WIB untuk mencoblos di TPS 01, BKKKS, Jakarta Pusat, Rabu (9/7/2014). (KOMPAS.com/ADYSTA PRAVITRA RESTU)

Baca: Gara-Gara Dukung Anies-Sandi, Putri Cendana Akan Dijatuhi Sanksi Partai Golkar

Agung Laksono, Ketua Dewan Pakar Golkar, mengatakan pihaknya tetap berkomitmen mengusung Joko Widodo sebagai calon presiden pada pemilu 2019.

Berikut alasan-alasan mengapa Partai Golkar tidak tertarik mengusung Tommy Soeharto sebagai Calon Presiden 2019 yang dilansir dari laman Warta Kota!

- Kader Golkar sebenarnya pernah mengusulkan Tommy Soeharto menjadi calon presiden, namun gagal.

- Dalam internal tidak berhasil diadakannya semacam konvensi yang menentukan Golkar mengusulkan mengusung Tommy Soeharto.

- Golkar melihat elektabilitas serta rekam jejak seorang tokoh untuk dijadikan calon presiden. Tak peduli Tommy merupakan putra Soeharto, Presiden kedua Indonesia.

- Ada aspek lainnya yang tidak disebutkan Agung Laksono, yang jelas Golkar tidak memilih dia.

- Selain itu, Golkar tidak tertarik pada Putra Cendana karena Golkar sudah terikat hasil Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Bali 2016.

Meski begitu, Golkar tetap mempersilakan Tommy Soeharto maju sebagai capres dan diusung oleh partai politik lainnya.

Golkar tidak melarang pilihan politik tersebut.

Baca: Viral! Foto Anies Baswedan Bersama Tommy Soeharto dan Habieb Rizieq, Netizen Sebut Ngeri!

Foto Facebook Muhammad Hamizan
Foto Facebook Muhammad Hamizan (Capture)

Rekam jejak Tommy Soeharto di Indonesia

Berbagai sepak terjang Tommy Soeharto memang panjang bak film laga Hollywood.

Pangeran kesayangan dari dinasti Cendana ini memang terkenal sebagai sosok yang hebat sekaligus berbahaya!

Berikut rekam jejak perjalanan hidup Tommy Soeharto yang dirangkum oleh tim TribunWow.com!

- 22 September 2000, Tommy Soeharto divonis bersalah oleh Hakim Agung Mahkamah Agung (MA), Syaifuddin Kartasasmita atas kasus Tukar Guling PT Goro dan Bulog. Ia diganjar hukuman penjara selama 18 bulan, dikenakan denda Rp 10 juta dan wajib bayar ganti rugi sebesar Rp 30 miliar.

- 2 November 2000, permohonan grasi Tommy Soeharto ditolak Presiden RI keempat, Abdurrahman Wahid (Gus Dur).

- 3 November 2000, sehari setelah grasinya ditolak, Tommy Soeharto berhasil kabur dari penjara.

- 26 Juli 2001, Hakim Agung Syafiuddin Kartasasmita tewas ditembak ketika sedang berangkat kerja.

Saksi mata menyebutkan almarhum ditembak dua orang yang mengendarai sepeda motor.

Peluru menembus dada dan rahang kanan. Syafiuddin pun meninggal di tempat kejadian.

- 6 Agustus 2001, Kapolda Metro Jaya, Sofjan Jacoeb, mengatakan Tommy Soeharto sebagai tersangka pembunuhan Hakim Agung Syafiuddin Kartasasmita dan beberapa kasus peledakan bom di Jakarta.

Di hari yang sama, ditemukan senjata api, bahan peledak dan dinamit di sebuah rumah di daerah Pondok Indah, Jakarta Selatan.

- 7 Agustus 2001, dua tersangka penembakan Hakim Agung Syafiuddin, Mulawarman dan Noval Hadad ditangkap polisi, mereka berdua akhirnya mengaku membunuh atas perintah Tommy Soeharto.

- 28 November 2001, Komisaris Polisi (KomPol) Tito Karnavian memimpin Tim Kobra dalam menangkap Tommy Soeharto di sebuah rumah di daerah Tangerang pada saat Tommy tertidur.

Akhirnya Noval dan Mulawarman divonis hukuman seumur hidup, anehnya Tommy hanya divonis 15 tahun penjara oleh hakim Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.

Sejak divonis dari tahun 2002 hingga November 2005, Tommy mendapatkan remisi sebanyak enam kali, yang ditotal berjumlah 20 remisi. Termasuk remisi lima bulan pada peringatan Kemerdekaan Indonesia.

Enam minggu pada perayaan Idul Fitri di tahun 2006.

Dengan potongan sebanyak itu, Tommy yang seharusnya bebas pada 2011, ia keluar dari penjara pada Oktober 2008.

Ia dibebaskan bersyarat pada 30 Oktober 2006 dan diharuskan mengikuti pengawasan dan pembinaan di Balai Pemasyarakatan Salemba hingga masa hukumannya berakhir.

Baca: Bukan Djarot yang Dipukul saat Acara Haul Presiden Soeharto tapi Pria Berpistol Ini

- Desember 2009, ia memenangkan gugatan terhadap Garuda Indonesia sebesar Rp 12,51 miliar.

Gugatan ini berkaitan dengan sebuah artikel berjudul 'Sebuah Tujuan Baru Nikmati di Bali' yang menyebutkan Tommy dihukum atas kasus pembunuhan yang tertera pada catatan kaki.

Tommy menikah dengan Ardhia Pramesti Regita Cahyani, yang lebih akrab disapa "Tata", seorang bangsawan keturunan kerajaan Mangkunegaran Surakarta pada tahun 1997.

Dari pernikahan tersebut pasangan ini dikaruniai dua anak, yaitu Dharma Mangkuluhur dan Gayanti Hutami.

Tata dan Tommy resmi bercerai pada September 2006.

Setelah perceraian tersebut Tata memutuskan untuk menetap di Singapura. (TribunWow.com/Natalia Bulan Retno Palupi)

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Tommy SoehartoPartai GolkarAgung Laksono
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved