Breaking News:

Sikap-Sikap Kesatria Djarot Saat Hadapi Pengusiran di Haul Soeharto

Menurut Djarot, penolakan yang diberikan dari warga saat itu tidak ada apa-apanya, jika dibandingkan dengan Rasul saat sedang melakukan dakwah.

Penulis: Natalia Bulan Retno Palupi
Editor: Wulan Kurnia Putri
KOMPAS.COM/JESSI CARINA
Calon wakil gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menunjukan undangan vip yang dia terima agar bisa hadir dalam acara haul Presiden ke-2 RI Soeharto di Masjid Attin, Sabtu (11/3/2017). 

TRIBUNWOW.COM - Berita penolakan yang dialami Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat oleh massa, saat menghadiri Haul Soeharto di Masjid At-tin Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur, Sabtu (11/3/2017) memang mengejutkan.

Rombongan Djarot dihadang oleh massa pada saat hendak memasuki masjid.

Baca: Ayu Ting-Ting Liburan ke Dufan sama Keluarga, Netizen: Down to Earth

Tak hanya menghadang saja, tapi massa juga meneriaki Djarot dan rombongan calon petahana Pilkada DKI Jakarta 2017 tersebut.

Namun, meski mengalami penghadangan dan penolakan masyarakat, Djarot tidak gentar menghadapi mereka.

Djarot tetap mengikuti acara tersebut.

Baca: Akhirnya Aming Ungkap Alasan Perceraiannya, Pengakuannya Bikin Sedih

Sikap tersebut membuat publik kagum dan salut padanya.

Berikut sikap-sikap kesatria Djarot, ketika menghadapi dan menanggapi penolakan massa, seperti yang dilansir dari Tribunnews.com!

1. Disoraki Warga, Djarot Jawab dengan Senyum

Djarot mengaku sabar, saat disoraki warga di Masjid At-tin.

Walaupun tidak diterima dengan baik, Djarot tetap memberi senyuman kepada warga.

Terlihat, Djarot mengenakan peci berwarna hitam dan baju koko berwarna putih serta dikawal oleh sejumlah pria.

Sesekali, Djarot menyatukan kedua belah telapak tangannya sebagai tanda penghormatan kepada massa yang mengusirnya.

Calon wakil gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat saat blusukan di Cakung, Jakarta Timur, Minggu (13/11/2016).
Calon wakil gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat saat blusukan di Cakung, Jakarta Timur, Minggu (13/11/2016). (TRIBUNNEWS.COM/DENNIS)

2. Djarot Doakan Warga yang Menyorakinya Diberi Hidayah

Tujuan kedatangannya di shalawat yang digelar oleh Titiek Soeharto tentunya untuk beribadah.

Namun Djarot tidak menyangka banyak warga yang menolak kehadirannya.

Menanggapi sikap warga tersebut, Djarot pun mendoakan warga yang menolak kehadirannya agar diberi hidayah.

"Doakan supaya segera diberikan hidayah, diberikan cahaya supaya terbuka hatinya sehingga bisa menerima kita semuanya sebagai sesama warga bangsa" ujar Djarot pada saat ditemui tim Tribunnews.com di daerah Grogol Utara, Jakarta, Minggu (12/3/2017).

Ahok
Ahok (Tribunnews)

3. Djarot Tidak Takut Karena Ia Memiliki Niat Baik

Selain sabar, Djarot juga mengaku dirinya tidak takut meski mendapat sambutan kurang baik, ketika menghadiri acara Haul Presiden ke-2 RI Soeharto, sekaligus peringatan Supersemar tersebut,

Ia tidak takut, karena dirinya memiliki niat baik, yaitu untuk menghormati undangan dari keluarga Presiden Soeharto.

"Enggak (takut) karena niatku baik. Nawaitu (niat) saya baik, saya ikhlas dan saya tidak menyakiti hati mereka" kata Djarot ditemui di kawasan Tebet, Sabtu (11/3/2017) malam.

Calon Wakil Gubernur DKI Djarot Saiful Hidayats
Calon Wakil Gubernur DKI Djarot Saiful Hidayats (TRIBUNNEWS.COM/ADIATMAPUTRA FAJAR PRATAMA)

4. Membandingkan yang Dialaminya dengan yang Dialami Nabi Muhammad SAW

Mengalami penolakan, Djarot pun membandingkan nasibnya yang diusir di Haul Soeharto tersebut dengan Nabi Muhammad SAW.

Menurut Djarot, penolakan yang diberikan dari warga saat itu tidak ada apa-apanya, jika dibandingkan dengan Rasul saat sedang melakukan dakwah.

Ia mengatakan, bahwa apa yang ia terima itu kecil, tidak ada apa-apanya dibandingkan yang dicontohkan oleh Rasul.

Djarot juga menyadari, sebagai manusia sudah seharusnya memperbaiki akhlak dirinya terlebih dahulu.

Ahok dan Djarot (Foto: Tribunnews.com)
Ahok dan Djarot (Foto: Tribunnews.com) (Tribunnews.com)

5. Djarot Membuat Pernyataan yang Membuat Skakmat Massa Penghadanganya

Djarot hadir dalam acara pengajian tersebut karena menerima undangan.

Bahkan undangan yang ia terima adalah undangan VIP.

Baca: Dua Sosok Pria Ini Mendadak Jadi Kebanggan Jokowi dan Nongol di Facebook Presiden

Ia juga bingung ketika ada pihak yang menghalanginya masuk ke dalam lokasi acara tersebut.

"Memang kita berhadapan oleh saudara kita yang masih belum paham. Biar aja enggak apa-apa, (padahal) yang undang gitu lho enggak ribut, kok malah orang lain yang ribut. Itu kan aneh," ujar Djarot, di kawasan Tebet, Sabtu (11/3/2017) malam.

Baca: Fotografer Ini Posting Foto Ayu Ting Ting, Netizen: Capek Ya Ngeditnya di Setiap Sisi?

Saat Djarot berhasil masuk ke dalam masjid, Djarot mengatakan dirinya sempat dihampiri oleh Siti Hediati Hariyadi atau yang akrab dengan sapaan Titiek Soeharto.

Kata Djarot, Titiek juga berterima kasih karena dirinya telah hadir memenuhi undangan.

Tak hanya berterima kasih, Titiek juga meminta maaf atas insiden yang sempat terjadi sebelum dia memasuki masjid.

Baca: Bahasa Cinta Presiden Jokowi yang Jadi Viral

Djarot kembali memberikan pernyataan, yang membuat massa penghadangnya tersebut skakmat.

"Yang undang itu enggak nolak dan malah terima kasih. Malah minta maaf, 'Pak Djarot maaf ada gangguan'. Tidak apa-apa. Saya menghormati Presiden Soeharto, saya menghormati keluarga besar Pak Harto, maka diundang kami datang. Apalagi tujuannya baik," ujar Djarot. (TribunWow.com/Natalia Bulan Retno Palupi)

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Djarot Saiful HidayatTitiek SoehartoJakarta Timur
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved