Hari Ini Dunia Memperingati Hari Perempuan Sedunia, Bagaimana di Indonesia?
Hari ini (8/3/2017) merupakan peringatan International Women's Day (IWD) atau Hari perempuan Sedunia. Tema kampanye tahun ini adalah #BeBoldForChange.
Penulis: Ekarista Rahmawati Putri
Editor: Galih Pangestu Jati
TRIBUNWOW.COM - Hari ini (8/3/2017) merupakan peringatan International Women's Day (IWD) atau Hari perempuan Sedunia.
Tema yang diangkat dalam kampanye tahun ini adalah #BeBoldForChange.
Tema ini mendukung semua perempuan di dunia untuk membawa perubahan, meraih mimpinya, dan menyingkirkan segala penghalang yang menghalangi mimpi-mimpi mereka.
Baca: Ancam Nada SARA ke Penumpang, Begini Nasib Pengemudi Grab
Perempuan diharapkan mampu berkontribusi untuk membawa perubahan pada dunia dan masa depan yang lebih baik.
Para perempuan juga diharapkan bisa menjadi pemimpin di lingkungan terdekatnya sekaligus menuntut kesetaraan gender.
Google Doodle pun hari ini temanya mendukung dan memperingati International Women's Day (IWD).
Google Doodle hari ini menggambarkan peran penting perempuan dalam kehidupan.

Baca: Miris! Seorang Perempuan Malaysia Tidak Tahu Dirinya Disandera Korea Utara
Tidak ada yang tahu sejarah pasti IWD yang sudah berlangsung sejak awal tahun 1900-an.
Menurut United Nations, dimulai oleh 15.000 perempuan yang berjalan bersama di New York, AS, untuk menuntut hak pilih, gaji layak, dan jam kerja lebih pendek pada tahun 1908.
Kemudian, sejak tahun 1965, banyak negara ikut merayakan pencapaian para perempuan setiap tanggal 8 Maret.

Di Indonesia, beberapa kelompok yang menyuarakan hak-hak perempuan berkampanye dan berjalan dari Jakarta Pusat menuju ke Istana Presiden untuk memperingati IWD.
Baca: Berikut Ini 9 Fakta tentang Retaknya Hubungan Bella dan Afif, Nomer 8 Bikin Miris!
Dilansir dari The Guardian, para perempuan menyerukan hak-hak perempuan, termasuk tentang masalah buruh yang bekerja di negara lain atau para TKW.
Kelompok itu menyayangkan sikap pemerintah yang cenderung tak peduli pada eksploitasi dan kekerasan yang terjadi terhadap para TKW yang sering terjadi di negara Timur Tengah dan negara lainnya.
Ada juga para perempuan mulai dari nelayan, petani perempuan, buruh, dan korban penggusuran sungai yang baru-baru ini kontroversial di ibu kota.
Mereka menuntut haknya dan mendesak Pemerintah untuk bersikap.
Dalam acara tersebut, terdapat pertunjukan teater, musik, dan tari yang ditampilkan oleh beberapa orang transgender.
Baca: Melly Goeslaw Tulis Caption seperti Ini, Pertanda Rossa dan Afgan akan Menikah?
Panitia dari komite aksi IWD mengharapkan sekitar 2.000 orang yang mengikuti kampanye IWD ini.

Event peringatan IWD ini bisa dibilang sukses saat digelar pada Sabtu, 4 Maret 2017 lalu.
Ratusan perempuan yang mengenakan baju pink dan ungu turun ke jalan untuk menuntut hak-hak dan kesetaraan bagi perempuan.
Beberapa perempuan Indonesia mengenakan baju tradisional Jawa, kebaya, yang terdapat noda darah.
Baca: Berita Seleb Terpopuler: dari Kemelut Rumah Tangga Aming sampai Sindiran Ari Wibowo
Mereka memimpin kampanye dan memegang papan yang menunjukkan betapa banyak perempuan menjadi korban pelecehan seksual dan tewas dalam serangan fatal setiap tahunnya.
Kampanye di Jakarta ini menyuarakan keadaan hak-hak perempuan di Indonesia karena kesetaraan gender yang dianggap belumlah terealisasi secara baik.
Selama beberapa tahun terakhir, di negara ini calon polisi perempuan harus melakukan tes keperawanan.
Isu tersebut bahkan menyeruak hingga ke media-media internasional.
Tradisi sunat pada perempuan, bahkan pemotongan sebagian alat kelamin perempuan, juga masih ada di beberapa daerah di Indonesia.
Hal ini menjadi keresahan kelompok-kolompok yang memperjuangkan kesetaraan gender. (The Guardian/TribunWow.com/ Ekarista Rahmawati P.)