Memetik Rezeki dari Bisnis Mangga Klonal yang Unik
Mangga jenis ini disebut juga mangga alpukat dan merupakan pengembangan varietas baru dari mangga
Editor: Yudie
Tak heran, jenis mangga ini juga kerap dicari.
Sayang, meski punya banyak penggemar dan permintaan terus berkembang, manalagi situbondo ini masih langka pembudidayanya.
Baca: Mentimun, Buah Murah Penuh Manfaat, Jaga Ginjal Hingga Kurangi Kanker
Padahal, varietas mangga ini termasuk sudah berumur panjang.
Tak heran, harga mangga manalagi ini relatif stabil.
Rifqi Birozikin adalah contoh petani sekaligus pedagang mangga klonal yang sukses. Dia berhasil menanam mangga ini sejak 35 tahun silam di lahan seluas dua hektare.
Satu hektare lahan bisa ditanam sekitar 100 pohon.
Satu pohon dapat menghasilkan 200 kg hingga 500 kg mangga dalam sekali panen.
Lahan milik Birozikin sendiri mampu menghasilkan 1 ton mangga klonal dalam satu kali panen.
Harga jual mangga jenis ini lebih mahal, yakni Rp 25.000—Rp 30.000 per kg. Harga tersebut tergantung pada grade buahnya.
Birozikin mengaku bisa menjual 500 kg-1 ton mangga klonal per hari. Ia menjual dalam bentuk grosir dengan minimal 6 kg—10 kg per order.

Dalam satu musim panen, Birozikin pun bisa mengantongi Rp 1,5 miliar—Rp 2 miliar.
"Sebagian besar pelanggan saya itu agen. Beli ke saya untuk dijual lagi," kata dia.
Order mangga klonal datang dari Surabaya, Malang, Sidoarjo, Kediri, Trenggalek, Puworejo, Semarang dan lainnya. Ia juga menjadi pemasok mangga klonal di beberapa supermarket buah di Surabaya dan Malang.
Adapun salah satu pembudidaya mangga manalagi adalah Teddy ada Sidoardjo. Dia sudah menanam bibit mangga sejak tiga tahun yang lalu di lahan di samping rumahnya.