Breaking News:

Anies-Sandi Lebih Unggul di Putaran Kedua, Buktinya Lihat 3 Hasil Survei Median!

Hasil survei Median menunjukkan pasangan Anies-Sandi unggul dari Ahok-Djarot. Apa penyebab elektabilitas Anies-Sandi unggul?

Penulis: Tinwarotul Fatonah
Editor: Tinwarotul Fatonah
WARTA KOTA/Alija Berlian Fani
Direktur Eksekutif Median Rico Marbun 

TRIBUNWOW.COM - Putaran kedua Pemilihan Gubernur DKI Jakarta akan berlangsung mulai 7 Maret 2017.

Dua pasangan calon, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saeful Hidayat dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno siap bertarung.

Lembaga survei Media Survei Nasional (Median) membeberkan hasil survei tentang elektabilitas kedua kandidat.

Dikutip dari Warta Kota, hasil survei tersebut menunjukkan pasangan Anies-Sandi unggul dari Ahok-Djarot, dengan margin 6 persen, namun tingkat undecided sebesar 14 persen.

"Anies Baswedan-Sandiaga Uno unggul 46,3 persen, Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat 39,7 persen," ujar Direktur Eksekutif Median Rico Marbun, di Menteng, Jakarta Pusat, Senin (6/3/2017), dikutip dari Warta Kota.

Namun, dari hasil tersebut, peluang untuk saling salip di antara kedua kandidat, tetap terbuka.

Hasil tersebut menunjukkan dinamika politik yang terjadi selama masa pengambilan data, 21-27 Februari 2017.

Median melakukan survei terhadap 800 responden DKI Jakarta yang memiliki hak pilih, dengan margin error sebesar +/ 3,4 persen, pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Sampel dipilih secara random dengan teknik multistage random sampling, dan proporsional atas populasi kotamadya dan gender.

Apa penyebab elektabilitas Anies-Sandi unggul?

Berikut TribunWow.com rangkum hasil survei Median.

1. 1/3 pendukung Agus-Sylvi pindah ke Anies-Sandi

Dari hasil survei pasangan Anies-Sandi mengalami keunggulan dari Ahok-Djarot. Kenaikan suara yang didapat akibat 1/3 pemilih Agus dalam putaran pertama memilih Anies diputaran kedua.
Dari hasil survei pasangan Anies-Sandi mengalami keunggulan dari Ahok-Djarot. Kenaikan suara yang didapat akibat 1/3 pemilih Agus dalam putaran pertama memilih Anies diputaran kedua. (Warta Kota/Faizal Rapsanjani)

Kenaikan suara yang didapat akibat 1/3 pemilih Agus dalam putaran pertama memilih Anies di putaran kedua.

"Dari 100 persen pemilih Agus-Sylvi di putaran pertama, ada 10 persen memilih Ahok-Djarot, di putaran kedua 35 persen memilih Anies-Sandi," kata Direktur eksekutif Media Survei Nasional, Rico Marbun di kawasan Cikini, Jakarta Pusat. Senin, (6/3/2017).

Namun, dari hasil tersebut, peluang untuk saling salip di antara kedua kandidat, tetap terbuka.

"Jadi tidak semua yang pilih pasangan Agus-Sylvi di putaran pertama, berimigrasi ke Anies-Sandi," jelas Rico.

2. Muncul Gerakan Asbak atau Asal Bukan Ahok

Gelombang Asbak alias Asal bukan Ahok putaran kedua semakin kencang berhembus.

Baca: Median: Muncul Fenomena Asal Bukan Ahok

"Ketika kita tanyakan alasan responden memilih Anies-Sandi di putaran kedua ternyata 55.9 persen mengaku karena anti Ahok," ujar Rico, Senin (6/3/2017).

Rilis yang disampaikan Median menyatakan, subtema dalam indikator anti Ahok itu terdiri dari faktor agama sebesar 27,1 persen, 25,9 persen lantaran yang penting jangan Ahok dan 2,9 persen ingin pemimpin baru.

"Jadi, subtema dari indikator Anti Ahok itu terdiri dari faktor seagama, yang penting jangan Ahok dan ingin pemimpin baru," katanya.

Ada pun alasan lainnya, kata Rico yakni 5,7 persen responden memilih karena indikator kinerja mesin pendukung Anies-Sandi, kemudian, 13,3 persen karena framing kompetensi dan 8,6 persen lantaran framing personal calon.

Baca: Kronologi Ahok-Djarot Tinggalkan Rapat Pleno KPUD DKI Jakarta Versi Timsesnya!

3. Tak Suka Ahok karena tidak bisa menjaga kata-kata

Masyarakat DKI Jakarta tidak menyukai Ahok karena tidak bisa menjaga kata-kata.

"Tone negatif terhadap Ahok-Djarot masih tinggi sebesar 65,7 persen. Saat ditanyakan apa yang tidak anda suka dari Ahok, ada 28 persen suara yang mengatakan tidak bisa menjaga kata-kata," ungkap Rico.

Hal ini berbeda dengan pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno yang minim tone negatif, dengan hanya 17 persen.

"Sedangkan hal yang tidak disukai dari Anies-Sandi adalah belum terbukti, sebesar 7 persen; program tidak masuk akal sebesar 2 persen," paparnya.

Menurut Rico, gelombang ketidaksukaan Ahok-Djarot juga masih relatif tinggi. Dan bila gelombang ini ditaklukkan, bukan tak mungkin situasi akan berbalik

"42 persen ingin memimpin kembali. 46,33 persen diganti tokoh lain, dan tidak jawab 11,67 persen," tuturnya. (Warta Kota/TribunWow.com/Tinwarotul Fatonah)

Sumber: Warta Kota
Tags:
Pilgub DKI Jakarta 2017Anies-SandiAhok-DjarotMedia Survei Nasional (Median)
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved