Bukan Cuma Karena Acara Molor, Ternyata ini Alasan Ahok Tiba-tiba Walk Out
Calon gubernur nomor pemilihan dua DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta untuk...
Editor: Wahid Nurdin
Namun, kata Djarot, belum ada tanda-tanda acara akan dimulai.
Baca: Kisah Ahok di Makam Mbah Priok, dari Takut Bertemu Sang Cucu hingga Kesal Salah Tulis
Akhirnya, Basuki mengajak Djarot untuk bergabung bersamanya di lantai 2.
Pada pukul 19.45, Basuki mengirim orang untuk bertanya kepada KPU DKI Jakarta.
Ternyata masih belum ada tanda-tanda acara dimulai. Akhirnya pukul 20.00, Basuki dan Djarot turun ke lokasi acara.
Begitu mereka turun, kata Basuki, pasangan calon gubernur-wakil gubernur nomor pemilihan tiga DKI Jakarta Anies Baswedan-Sandiaga Uno tidak ada di ruang VIP. Sedangkan Komisioner KPU DKI Jakarta tengah makan malam.
"Kata saya, kapan acaranya dimulai? Enggak jelas jawabnya lagi. Saya bilang, kalau enggak mau mulai acara, kami pulang ini. Ya terus, dia (Komisioner KPU DKI) enggak jawab, ya sudah kami pulang aja," kata Ahok.
Kecewanya Ahok
Ahok-Djarot Saiful Hidayat meninggalkan lokasi rapat pleno penetapan pasangan calon Pilkada DKI putaran dua, sebelum acara dimulai, Sabtu malam (4/3/2017).
Ahok dan Djarot memilih meninggalkan lokasi rapat pleno karena menilai KPU DKI tidak profesional dalam menyelenggarakan acara.
Pasangan tersebut mengatakan telah datang tepat waktu pada pukul 19.00 Wib. Namun, hingga satu jam berlalu acara belum juga dimulai.
Kejadian bermula saat Ahok-Djarot masuk ke lokasi acara rapat pleno di ruang pertemuan Flores Hotel Borobudur pada pukul 19.50 wib.
Sebelumnya, Ahok yang tiba di hotel pada pukul 19.00 wib menunggu di lantai dua hotel tempat tim pemenangannya menyelenggarakan acara.
Pasangan calon nomor urut dua tersebut kemudian duduk di barisan kursi depan bersama sejumlah komisioner KPU DKI.
Tidak berselang lama Ahok dan Djarot kemudian tampak berdiskusi serius dengan sejumlah tim pemenangannya. Kedua pasangan tersebut kemudian beranjak dari kursi dan menghampiri tempat duduk penyelenggara pemilu.