Top 5 News
5 Berita Terpopuler: Eskalator Raja Salman Macet hingga Jubir AHY Bicara soal Dukungan Buat Ahok
Topik tentang kedatangan Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz Al Saud masih menjadi pembicaraan yang hangat.
Penulis: Dhika Intan Nurrofi Atmaja
Editor: Maya Nirmala Tyas Lalita
Pembubaran tersebut dilakukan lantaran materi tabligh akbar dinilai bernada provokasi.
Dikutip dari laman Nu.or.id, Ketua Pimpinan Cabang GP Ansor Sidoarjo, Rizza Ali Faizin menilai ceramah Ustaz Khalid menjelek-jelekkan aliran tertentu.
Hal itulah yang tidak diinginkan GP Ansor karena dinilai berpotensi menimbulkan permusuhan di masyarakat.
Menurut dia, GP Ansor tidak mempermasalahkan kegiatan tersebut.
Namun, materi mengkafirkan orang tanpa klairifikasi diakui sangat disesalkan.
"Yang kami sayangkan adalah penyampaian dan materinya itu cenderung mendiskreditkan aliran tertentu. Di NU dan Ansor itu selalu terbiasa klarifikasi atau tabayun. Sedangkan Khalid Basalamah itu menyatakan ini kafir, haram dan lain sebagainya. Bahkan untuk pemanggilan Sayyidina untuk Nabi Muhammad juga tidak diperbolehkan olehnya," kata Rizza sebagaimana dikutip dari Nu.or.id.
4. Jubir Agus-Sylvi angkat bicara soal dukungan ke Ahok
Rachland Nashidik, juru bicara Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni, menilai dukungan untuk Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat sama dengan memantapkan posisi Presiden Joko Widodo.
Posisi yang dimaksud adalah jika Jokowi kembali mencalonkan diri pada Pilpres 2019 mendatang.
"Mendukung Ahok (sapaan Basuki) berarti menguatkan posisi Jokowi pada Pilpres mendatang yang tinggal dua tahun lagi," kata Rachland saat dihubungi Kompas.com, Jumat (3/3/2017) sore.
Selain itu, Agus-Sylvi pun tidak akan lupa pada kampanye hitam yang ditujukan pada mereka saat putaran pertama Pilkada DKI Jakarta yang lalu.
"Ingatlah bagaimana fitnah dan tuduhan pada SBY dilancarkan bertubi-tubi untuk menggerus elektabilitas AHY yang memuncaki sebagian besar survei sampai Januari. SBY dituding anti-kebhinekaan, bekerja sama dengan FPI, membiayai demo umat Islam, dan berkonspirasi dengan KH Ma'ruf Amin untuk menjegal Ahok," kata Rachland.
5. Dampak kedatangan Raja Arab ke Bali
Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud berlibur ke Bali pada Sabtu (4/3/2017).
Menjelang kedatangannya ke Pulau Dewata, berbagai hal telah disiapkan secara khusus untuk menyambut kedatangan Raja Salman.
- Disambut tarian
Sebanyak 50 penari akan menyambut kedatangan Raja Salman di Pulau Dewata, Bali.
Para penari tersebut berasal dari Sanggar Sawitri yang kebanyakan masih duduk di bangku Sekolah Dasar.
"Persiapannya sendiri sebenarnya baru sore ini. Karena kami baru dapat kepastian kemarin sore dan dipastikan lagi tadi pagi. Untungnya kita di Bali, apalagi dengan adanya sanggar-sanggar, sudah terlatih. Jadi ini sebenarnya untuk pemantapan saja untuk anak-anak. Tidak perlu melatih dari awal," ujar Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, Dewa Putu Beratha, kepada Tribunbali (4/3/2017).
Para penari tersebut akan diiringi alunan gamelan yang ditabuh oleh 25 penabuh.
"Jadi total bersama penabuh ada 75 orang yang akan tampil. Tidak ada pemilihan khusus, pertimbangannya ini sanggar yang dekat dari Disbud dan sering mendukung kegiatan di Disbud Provinsi. Nanti mereka tampil tepat di bawah pesawat, menghadap ke Raja saat turun," ujarnya.
Tari Pendet ini dipilih karena merupakan tari penyambutan khas Bali sejak tahun 1950.
"Mengapa Tari Pendet, karena tari ini diciptakan sekitar tahun 1950-an sebagai tari penyambutan tamu agung. Harapannya dengan kesempatan ini bisa mempromosikan seni budaya dan adat kita apa adanya dari Bali," ucapnya.
- Kapal perang perketat keamanan
TNI AL akan menempatkan dua kapal, yakni KRI Sura-802 dan KRI HIU-634.
Kapal yang ditempatkan 1 mil dari pantai tersebut dikomandani oleh Mayor Laut (P) Romi Habe Putra untuk KRI Sura dan Mayor Laut (P) Sayid Hasan Hutagalung untuk KRI Hiu.
"Pengamanan laut sekitar 1 mil dari pantai. Ada enam unit kapal, dua di antaranya KRI dan empat kapal kecil," ujar Pangdam IX Udayana, Mayjen Kustanto Widyatmoko kepada Tribunnews.com saat gelar pasukan di Lapangan Lagoon, Nusa Dua, Badung, Jumat (3/3/2017) pagi.
- Penerbangan di Bandara Ngurah Rai delay
Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah IV, Kementerian Perhubungan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara telah merilis pengumuman terkait data penerbangan yang terdampak pada kunjungan kenegaraan Raja Salman yang dijadwalkan tiba pukul 18.00 Wita.
Bandara akan ditutup selama 45 menit lantaran kedatangan Raja Salman tersebut.
Sesuai Notam (Notice To Airmen), Bandara Ngurah Rai harus clear dari pesawat-pesawat lain pada pukul 17.45 hingga 18.15 WITA.
"Sejumlah penerbangan akan terdampak delayed akibat penerbangan VVIP kedatangan Raja Salman," kata Humas Bandara Ngurah Rai Bali, Arie Ahsan, kepada Tribun Bali, Kamis (2/3/2017).
Baca: Begini Dampak Kedatangan Raja Salman ke Bali, Yang Mau ke Bali Wajib Baca!
"Akan terjadi keterlambatan untuk kedatangan dan keberangkatan," tambahnya. (Tribunwow.com/Dhika Intan N A)