Breaking News:

Tak Hanya Bunyi Meriam, Raja Salman Disambut dengan 3 Tarian Khas Indonesia

Ternyata tak hanya dentuman meriam saat penyambutan Raja Salman, ada beberapa tarian yang disajikan.

Penulis: Tinwarotul Fatonah
Editor: Tinwarotul Fatonah
Tribun Bali/I Nyoman Mahayasa
Puluhan penari dari Sangar Sawitri melakukan latihan tari pendet di Banjar Kelod Renon, Denapsar, Jumat (3/3/2017) untuk menyambut kedatangan Raja Arab di Bandara Internasional Ngurah Rai. 

Ada total 25 penabuh yang bersama para penari cilik akan tampil di depan Raja Salman, tepat setelah sang Raja dan rombongannya turun dari pesawat.

Untuk pemilihan sanggar sendiri, menurut Beratha, tidak ada pemilihan secara khusus.

Apalagi dengan waktu yang cukup mepet.

Pertimbangan dari jarak dan juga kedekatan sanggar yang kerap mendukung kegiatan Dinas Kebudayaan Provinsi Bali menjadi satu di antara alasannya.

"Jadi total bersama penabuh ada 75 orang yang akan tampil. Tidak ada pemilihan khusus, pertimbangannya ini sanggar yang dekat dari Disbud dan sering mendukung kegiatan di Disbud Provinsi. Nanti mereka tampil tepat di bawah pesawat, menghadap ke Raja saat turun," ujarnya.

Setelah gladi resik sore kemarin, mereka juga akan melakukan pemantapan terakhir di lokasi, Sabtu.

Di mana dengan tenggang waktu sebelum rombongan Raja Salman tiba di Bali, mereka datang terlebih dahulu di Bandara untuk uji coba terakhir.

Rencananya mereka berkumpul pukul 14.00 Wita di Disbud Provinsi Bali dan ditargetkan tiba di Bandara pukul 15.00 Wita.

Bersama dengan 3 bus para penari dan tim, akan ada satu truk yang mengangkat peralatan tabuh yang diberangkatkan menuju Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai.

"Jadi kami akan tiba lebih dulu di sana. Mencoba sekali lagi untuk blocking dan persiapan lainnya," ujar Beratha.

Tari Pendet merupakan tari penyambutan khas Bali sejak tahun 1950-an. Tari ini dipentaskan untuk menyambut tamu agung.

Dengan kesempatan ini Beratha berharap bisa lebih memperkenalkan seni dan budaya Bali ke ranah internasional, khususnya, dengan kedatangan rombongan Raja Arab tersebut.

Dan khususnya untuk para penari cilik ini akan menjadi pengalaman dan sejarah tersendiri karena berkesempatan unjuk gigi di depan Raja Arab Saudi.

"Mengapa Tari Pendet, karena tari ini diciptakan sekitar tahun 1950-an sebagai tari penyambutan tamu agung. Harapannya dengan kesempatan ini bisa mempromosikan seni budaya dan adat kita apa adanya dari Bali," ujarnya.

Ni Ketut Suwitri, pemilik Sanggar Sawitri mengatakan, ini salah satu pengalaman paling panas untuk berkesempatan tampil di depan Raja Salman.

Sumber: TribunWow.com
Halaman 3/4
Tags:
Tari PendetBaliRaja Arab Saudi
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved