Hal Sepele Bikin Yenny Wahid Menyesal Ketika Bertemu Raja Salman
Pemimpin Wahid Institute, Zannuba Ariffah Chafsoh Rahman Wahid alias Yenny Wahid mengungkapkan penyesalannya saat bertemu Raja Salman bin Abdulaziz al
Editor: Tinwarotul Fatonah
Arab Saudi bahkan mendorong terciptanya dialog antar umat beragama sebagai sebuah kebijakan pemerintahnya.
"Beliau mencontohkan adanya Abdul Aziz Center di Wina sebagai fasilitas yg sengaja didirikan untuk tujuan tersebut," tuturnya.
Yenny merasakan dengan kunjungan Raja Salman tersebut berati ada perhatian yang begitu besar dari Pemerintah Arab Saudi terhadap Indonesia.
Dan itu menunjukkan makin meningkatnya peran strategis Indonesia dalam kancah global.
Kunjungan Raja Salman ini tidak terlepas dari diplomasi tingkat tinggi yang dilakukan Presiden Jokowi, lalu diterjemahkan oleh Menteri Luar Negeri, Retno LP Marsudi dan dilaksanakan oleh Kedubes Indonesia di Arab Saudi.
Dalam pertemuan tersebut, Presiden Jokowi sendiri dalam pengantarnya kepada raja menegaskan bahwa para tokoh agama yang hadir adalah salah satu pilar dalam ciptakan harmoni di masyarakat sehingga dapat mewujudkan persatuan bangsa.
Toleransi
Presiden menambahkan bahwa sikap saling menghormati dan bertoleransi adalah aset bangsa Indonesia yang sangat berharga, yang menjadi kontribusi Indonesia pada perdamaian dunia.
"Untuk membayangkan bagaimana dahsyatnya acara hari ini, kita hanya perlu mengetahui fakta bahwa Kaum Non Muslim dilarang masuk ke dalam 2 kota suci di Arab Saudi dan pembangunan gereja masih agak susah di Saudi. Eh ini malah Raja menerima perwakilan dari para pemuka agama di Indonesia. Itu kan luar biasa," ujar Yenny Gus Dur.
"Kesan saya Raja Salman itu adalah orang yang patuh pada tradisi namun punya kebijaksanaan sehingga membuat Beliau bisa lebih lentur dalam mensikapi umat agama lain.
Yenny menuturkan, Raja Salman sangat tersentuh dengan sambutan masyarakat Indonesia yang begitu hangat. Baik dari pemerintahnya maupun rakyatnya. (Warta Kota/Dian Anditya Mutiara)