Tragis! Tak Kuat Jalani Hidup, DJ Cacat Ini Minta Suntik Mati
Euthanasia adalah proses membantu orang yang sakit parah atau dalam kondisi kesakitan untuk mati.
Penulis: Ekarista Rahmawati Putri
Editor: suut amdani
TRIBUNWOW.COM - Seorang DJ populer bernama Fabiano Antoniani lumpuh akibat tertabrak mobil dan ia mengakhiri hidupnya di sebuah klinik di Swiss.
Fabiano Antoniani (dikenal sebagai DJ Fabo) dari Italia, meninggal setelah ia disetujui untuk melakukan euthanasia di klinik Minggu ini.
Baca: Lihat Videonya! Sebelum Bunuh Kim Jong Nam, Siti Aisyah Elus Perut Ibu Hamil
Euthanasia adalah proses membantu orang yang sakit parah atau dalam kondisi kesakitan untuk mati.
Euthanasia sering disebut juga sebagai 'assisted suicide' atau 'mercy killing'.
Tindakan ini umumnya dianggap ilegal di banyak bagian dunia, meskipun tetap ada yang melegalkannya dalam kondisi tertentu.
Dilansir dari mirror.co.uk, DJ berusia 40 tahun ini meninggal dikelilingi oleh keluarganya dan pacarnya setelah ia berjuang selama bertahun-tahun mendapatkan persetujuan dari pemerintah Italia untuk mengakhiri hidupnya sendiri.
Bahkan dia berkampanye untuk perubahan dalam hukum di Italia agar memungkinkan Euthanasia.
Usulan itu ditangguhkan 11 kali di Parlemen lkarena ditentang pihak gereja.
Marco Cappato, seorang aktivis yang mendukung DJ ini dalam usahanya, pergi ke Swiss denganya
Marco mengatakan DJ itu mengakhiri hidupnya sendiri dengan menyuntikkan zat mematikan.

Sebelum ia diberi ijin melakukan prosedur ini, ia dipaksa untuk menjalani serangkaian tes medis dan psikologis untuk menentukan apakah ia benar benar menginginkan mati.
Kasus ini memicu perdebatan kontroversial di Italia.
Aktivis Cappato bisa dituntut atas kematiannya karena membantu DJ itu untuk memesan tiket untuk melakukan perjalanan ke Swiss.
Bulan lalu DJ itu mengirim video ke Perdana Menteri Sergio Mattarella dan meminta, "Aku mohon, biarkan aku mati. Aku hidup dengan sebuah mimpi buruk yang tak pernah berakhir."