Ternyata Ini Alasan Penerbit Mencetak Buku Anak Berkonten Masturbasi
Buku anak berkonten mengejutkan, buku yang menulis tentang masturbasi beredar dan jadi perhatian setelah viral di medsos. Ini kata penerbit.
Penulis: Elga Maulina Putri
Editor: Rimawan Prasetiyo
Baca: Tubuh Bungkuk Bisa Dialami Anak-Anak Hingga Orang Dewasa, Ini Penyebabnya
Sebagai bentuk pertanggungjawaban, penerbit Tiga Serangkai mempersilakan orangtua untuk mengirimkan buku 'Aku Belajar Mengendalikan Diri' yang sudah dibeli ke alamat redaksi Tiga Ananda, Jalan Dr. Supomo No. 23 Surakarta 57141.
Buku tersebut akan diganti dengan buku lain atau (alternatif) pengembalian uang.
Penerbit Tiga Serangkai juga menyatakan pihak Corporate akan memberi press release resmi sesegera mungkin untuk menjawab keresahan masyarakat.
Beri penjelasan juga via Fanpage Facebook
Berikut tanggapan Penerbit Tiga Serangkai melalui Fanpage resmi miliknya:
Sehubungan dengan maraknya pembicaraan dan beredarnya potongan halaman dari cerita Aku Belajar Mengendalikan Diri dalam Seri Aku Bisa Melindungi Diri, bersama ini kami sampaikan bahwa ketika kami menerbitkan Seri Aku Bisa Melindungi Diri, kami berkeinginan membantu orang tua menjelaskan pada anak-anak tentang pentingnya melindungi diri.
Antara lain mengajarkan anak untuk melindungi diri dari orang-orang yang berniat tidak terpuji terhadap mereka, membekali anak cara melindungi diri dari ancaman penyakit dan kejahatan seksual, juga pengetahuan dasar seksual yang penting untuk diketahui anak sejak dini.
Kami mengangkat materi “masturbasi” dalam salah satu cerita karena berawal dari adanya fenomena anak yang mendapatkan keasyikan saat menyentuh, memegang, atau bahkan memainkan kemaluannya.
Hal “negatif” ini sudah umum dijumpai. Apabila kita mengetikkan kata kunci “anak memainkan kemaluannya” di Google, muncul banyak sekali artikel yang relevan dengan hal tersebut.
Beberapa artikel bahkan menunjukkan bahwa perilaku ini juga dilakukan oleh balita. Beberapa orang menamakan aktivitas memainkan kemaluan ini dengan sebutan masturbasi.
Sebenarnya, perilaku pada anak tersebut belumlah layak disebut masturbasi karena makna masturbasi adalah proses memperoleh kepuasan seks tanpa berhubungan kelamin atau stimulasi organ seks oleh diri sendiri.
Anak, bahkan balita, tentu sama sekali belum punya hasrat tersebut. Seperti diutarakan oleh salah seorang psikolog dalam artikel yang kami acu, perilaku senang menyentuh atau memainkan alat kelamin adalah wajar karena anak usia prasekolah sedang berada dalam masa phallic (falik), bahwa salah satu sumber kenikmatan berada di daerah genital.
Baca: Ini Cara Pangeran William dan Kate Lindungi Privasi Anak-Anak Mereka
Hal ini normal dan merupakan bagian dari proses perkembangan anak. Namun, setiap orang tua tentu khawatir jika mengetahui anak mereka mengetahui hal tersebut.