Asiknya Berwisata Sekaligus Belajar Keberagaman di Omah Petroek Karangklethak
Jika berwisata ke Kaliurang, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Tentunya pengunjung akan melewati jalan Pakem.
Editor: Wulan Kurnia Putri
TRIBUNWOW.COM - Jika berwisata ke Kaliurang, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Tentunya pengunjung akan melewati jalan Pakem.
Jika melewati jalan tersebut, Omah Petruk menjadi salah satu tempat yang bisa dikunjungi.
Baca: Harry Styles Segera Rilis Album, Ini Bocorannya
Berlokasi di Dusun Wonorejo, Pakem, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Omah Petroek merupakan rumah seni, budaya dan pendidikan.
Untuk menuju kesana kita akan Melewati jalan khas pedesaan yang ramah.
Antok selaku kepala pengelola menceritakan awal nama Omah Petroek tersebut.
"Konon dari cerita pewayangan jawa timur, bahwa rumah dari tokoh Petruk berada di Karangklethak", jelasnya.

Petruk sendiri merupakan tokoh pewayangan Jawa yang merepresentasikan (mewakili) rakyat biasa.
Omah Petroek sendiri, dulunya digunakan sebagai tempat menulis dan mencari inspirasi oleh Sindhunata (Budayawan sekaligus penulis).
Tetapi dengan adanya sinergi antara Sindhunata dan para seniman serta budayawan, Omah Petroek menjadi rumah Seni, Budaya dan Pendidikan.
Baca: Bintang Korea Ini Divonis Tumor Tulang, Agensi: Bukan Penyakit yang Serius
Wisatawan yang berkunjung ke Yogyakarta, bisa menyempatkan diri untuk hanya sekedar kunjungan singkat atau membuat suatu ragam kegiatan dengan menginap di Omah Petroek.
Sesuai dengan komitmennya, Omah Petroek bertujuan untuk membangun manusia yang baik dan produktif.
Rumah budaya tersebut juga mendukung dan memfasilitasi aneka agenda kegiatan seni budaya dan pendidikan.
Dalam kunjungan singkat tersebut, pengunjung dapat menikmati lingkungan alam yang sejuk dan asri dengan pepohonan yang sangat rindang.
Gemericik air sendang juga menambah nyaman sanubari.
Disisi selatan area Omah Petroek, pengunjung dapat menikmati segarnya air sendang. Mereka juga bisa duduk santai dan berfoto disekitaran kolam renang.
Selain itu, pengunjung dapat mempelajari seni budaya yang berada di sekitar Omah Petroek, serta mengenal Ekologi Pluralisme.

Pengunjung akan diajak melihat karya-karya seni berupa patung dan lukisan yang penuh dengan sarat makna.
Diantaranya langgar tombo ati, dengan patung Gusdurnya, sanggah Hindhu, dan patung Banteng raksasa.
Pengunjung juga akan diceritakan sejarah tempat tersebut, dan kemudian bisa mencicipi minuman khas Omah Petroek.
Omah Petroek juga mengenalkan kebudayaan jawa.
"Salah satu pengenalan yang dilakukan dalam tour kecil kita, yaitu juga untuk mengenalkan kebudayaan Jawa kepada para pengunjung, seperti pengenalan tari, dan mengenal gamelan Jawa . Jika ada kegiatan, kita akan mengajak pengunjung melihat berbagai atraksi kesenian juga, seperti pagelaran wayang", ujar Antok.
Baca: Jupe Posting Foto Dicium Yuni Shara, Komentar Ruben Onsu Tamparan Keras
Konsep persaudaraan dan pluralisme menjadi salah satu yang ditonjolkan Omah Petroek.
"Dengan masyarakat sekitar kita sangat terbuka, makanya kita tidak membuat pagar pembatas. Agar Omah Petroek juga dekat dengan warga", ujar Antok.
Ada banyak karya seni yang menggambarkan pluralisme di Omah Petroek.
Salah satunya relief pada 'Gerbang Perdamaian', yang menggambarkan Gusdur sedang naik Barongsai. Lalu ada relief tentang lima unsur agama di Indonesia.
Walau begitu Omah Petroek bukan bisa dikunjungi rombongan wisatawan besar dengan spontan.
"Jika ada rombongan wisatawan dalam jumlah besar (satu bus), mereka harus reservasi dulu, agar nantinya bisa kami persiapkan segala sesuatunya. Kalau hanya rombongan kecil, tidak perlu reservasi dan pasti akan kita dampingi dalam tour singkat", ujar Antok.

Di akhir tour singkat tersebut, pengunjung bisa mencicipi seduhan wedang jahe kencur hangat khas Omah Petroek di sebuah angkringan sederhana yang telah disediakan.
Sambil bercengkrama, pengunjungpun bisa membeli oleh-oleh khas Omah Petroek, seperti kaus, lukisan, gantungan kunci dan buku-buku karya Sindhunata.
(Tribunjogja.com / Gilang Satmaka)