Pilpres 2019
BPN Tegaskan Tak Ada Campur Tangan Pihaknya soal Diskualifikasi Jokowi-Ma'ruf Hasil Ijtima Ulama
Anggota BPN, Vasco Ruseimy menegaskan bahwa pihaknya tidak ikut campur tangan soal desakan diskualifikasi paslon 01, Jokowi-Ma'ruf oleh Ijtima Ulama.
Penulis: Atri Wahyu Mukti
Editor: Claudia Noventa
TRIBUNWOW.COM - Anggota Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Vasco Ruseimy menegaskan bahwa pihaknya tidak ikut campur tangan soal desakan diskualifikasi paslon 01, Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin oleh Ijtima Ulama.
Hal itu disampaikan oleh Vasco saat menjadi narasumber acara Layar Pemilu Terpercaya di CNN Indonesia, Kamis (2/5/2019).
Mulanya pembawa acara menyinggung soal hasil Ijtima Ulama jilid tiga yang menyatakan mendesak Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) untuk mendiskualifikasi paslon 01, Jokowi-Ma'ruf.
"Bagaimana BPN mengafirmasi atau justru menolak Ijtima atau menyikapi hasil ini?" tanya pembawa acara.
• Reaksi Jokowi Terekam Kamera saat Melintas di Belakang AHY yang sedang Diwawancara, Lihat Videonya
Menanggapi pertanyaan tersebut, Vasco menjelaskan supaya memandang kecurangan pemilu jangan dari sisi saat ini saja.
Melainkan dari sebelum dan saat pemilu juga perlu ditilik.
Vasco menyebut sebelum Pemilu 2019, sempat ada sejumlah ASN yang menyatakan dukungan kepada Jokowi-Ma'ruf.
Ia mengatakan bahwa hal tersebut tidak tepat dilakukan oleh ASN yang mendeklarasikan dukungan kepada paslon tertentu.
Kemudian, soal ketika pemilu berlangsung, Vasco juga menyinggung adanya dugaan kecurangan.
"Lalu pada saat hari H, ada juga banyak tindak kecurangan yang banyak sekali terjadi bahkan sampai ke luar negeri, banyak juga surat suara yang sudah tercoblos Pak Jokowi di situ," ujar Vasco.
Lantas Vasco memberikan penilaian soal proses pemilu saat ini.
"Jadi menurut kami ini kami menduga ada terjadinya (kecurangan) terstruktur, sistematis, masif, dan brutal," tegas Vasco.
• Pernyataan AHY soal Pemilu Berbeda dengan Hasil Ijtima Ulama 3, Yusuf Martak: Dia Belum Tahu
Terkait itu, Vasco memaparkan bahwa dalam pemilu, pihaknya bertemu dengan para ulama untuk meminta saran-saran dari mereka.
Kendati demikian, hasil dari Ijtima Ulama tak bisa langsung menjadi keputusan bersama dan harus ada pembicaraan lebih lanjut.
"Kami menganggap ulama itu di atas, kami meminta saran kepada ulama, kami meminta arahan kepada ulama," kata Vasco.