Breaking News:

Pilpres 2019

Ketua KPU Berencana Libatkan Panelis dari Kalangan Generasi Muda di Debat Selanjutnya

Arief Budiman angkat bicara terkait penyelanggaran debat Pilpres untuk selanjutnya.

Penulis: Atri Wahyu Mukti
Editor: Astini Mega Sari
Grafis Tribunwow/Kurnia Aji Setyawan
Arief Budiman - Ketua Komisi Pemilihan Umum 

TRIBUNWOW.COM - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU), Arief Budiman buka suara terkait penyelenggaraan debat pilpres selanjutnya.

Hal ini disampaikan Arief Budiman dalam program Fakta, tvOne, Senin (19/2/2019).

Ia yang diwawancara usai debat kedua pada Minggu (17/2/2019), memberikan saran untuk debat mendatang yang akan mempertemukan calon wakil presiden (cawapres).

"Apa yang mau diformulasikan lagi yang bisa lebih baik lagi dari debat kedua?" tanya pembawa acara, Balques Manisang.

"Kami sudah merancang ya, ada sesuatu yang baru lagi nanti," ujar Arief Budiman.

"Tapi ini masih dalam rancangan kita ya. Sebetulnya jangan dibocorkan dulu ini," tambahnya.

Menanggapi hal itu, Balques menyatakan bahwa hal itu perlu diungkapkan mengingat antusiasme generasi muda kini.

Debat Panas soal Unicorn, Adian Napitupulu dan Miftah Sabri Marah-marah hingga Saling Tunjuk

"Enggak apa-apa sih pak, karena kita harus mengambil semua antusiasme dari para generasi muda juga ini yang harus menonton debat," kata Balques.

Arief Budiman menjelaskan bahwa pada debat selanjutnya akan ada 'panelis terbuka' yang melibatkan genetasi muda.

"Nanti kita akan libatkan generasi muda atau komunitas tertentu gitu ya, untuk ikut memberikan pertanyaan," jawab Arief Budiman.

"Itu yang ada dalam pikiran kita. Tapi dia bukan panelis yang tertutup, dia panelis yang istilah kita panelis terbuka."

"Jadi kita hadirkan di situ, nanti floor itulah yang langsung bertanya," sambungnya.

Namun, ia menegaskan bahwa rencana tersebut belum pasti akan diterapkan dalam debat selanjutnya karena masih dalam proses perancangan.

"Nanti kita sedang rancang itu, memungkinkan atau tidak atau bagaimana nanti kita akan lihat," tandasnya.

Berikan Saran untuk Debat Ketiga Pilpres, Rizal Ramli: Seperti Kuis Mahasiswa, Terlalu Mengganggu

Simak videonya di sini:

 

Sementara itu diberitakan dari Tribunnews.com, Komisioner KPU, Viryan Aziz mengungkapkan akan mempertimbangkan opsi mengurangi atau menghilangkan pendukung saat debat pilpres di gelar, Senin (18/2/2019).

Viryan Aziz menyatakan, hal itu akan dipertimbangkan mengingat dalam debat kedua pilpres lalu, dua kubu relawan saling meneriakkan yel-yel yang memecah konsentrasi antar capres.

"Itu jadi masukan penting bagi kami dan akan kami evaluasi, pilihannya dua, jumlahnya dikurangi atau tidak sama sekali," papar Viryan Aziz di kantornya, Jakarta Pusat, Senin (18/2/2019).

Selain itu, ia menyatakan jika opsi tersebut tak mendapat persetujuan kedua kubu, maka pihaknya akan mengurangi jumlah undangan kepada relawan menjadi 50 orang saja.

"Ini kan kesempatan langkah setiap detik bermakna sehingga hal-hal seperti itu tak akan terulang, jadi catatan penting dari debat kedua terkait dengan para pendukung hadir," jelasnya.

Fahri Hamzah Beri Cara Menilai Pemimpin Berkualitas terkait Debat Pilpres 2019: Tak Bisa Dibalik

Sementara diberitakan Kompas.com, Direktur Eksekutif Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Titi Anggraini memberikan apresiasi atas jalannya debat kedua antara capres.

Menurutnya, format debat ini lebih baik dibanding debat pertama antara capres-cawapres.

"Dari sisi format dan alur, debat kedua ini harus diakui memang dipersiapkan jauh lebih baik dibandingkan yang pertama," ujar Titi, Senin (18/2/2019).

Titi menambahkan, KPU juga telah mengatur hal yang bersifat teknis terlebih dahulu.

Pada debat pertama, sebagian tamu undangan yang menyaksikan langsung jalannya debat duduk di belakang masing-masing pasangan calon.

Pada debat kedua kemarin, tidak ada penonton di belakang paslon. Posisi mereka ada di depan panggung.

Meski keberadaan mereka masih agak mengganggu jalannya debat, kata Titi, pengaturan sekarang jauh lebih baik.

(TribunWow.com/Atri/Tiffany)

Tags:
Pilpres 2019Arief BudimanKomisi Pemilihan Umum (KPU)
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved