Terkini Internasional
Cerita Kaisar Cina Bisa Meniduri Ratusan Wanita karena Ilmu Matematika
Penasihat kekaisaran memberikan sistem yang memastikan kaisar dapat meniduri sekian banyak perempuan di istananya.
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Mulai dari pengukuran waktu sampai ke navigasi laut, matematika menjadi poros dasar peradaban kuno.
Perjalanan matematika kita dimulai di Mesir, Mesopotamia, dan Yunani.
Tetapi setelah peradaban-peradaban ini menurun, kemajuan matematika terhenti di belahan dunia barat.
Di bagian timur, matematika justru mencapai puncak kejayaannya.
Di Cina kuno, matematika menjadi kunci dalam perhitungan konstruksi Tembok Raksasa yang panjangnya mencapai ribuan kilometer.
Angka-angka menjadi sedemikian penting sehingga memainkan peran krusial dalam menjalankan kehidupan di Istana Kerajaan.
• Pesawat Delta Airlines Turbulensi Esktrem, Troli Minuman sampai Hantam Penumpang, Lihat Videonya
Perencanaan bercinta
Kalender dan gerakan planet mempengaruhi semua keputusan kaisar, sampai ke perencanaan agendanya baik pada siang hari maupun malam hari.
Penasihat kekaisaran memberikan sistem yang memastikan kaisar dapat meniduri sekian banyak perempuan di istananya.
Sistem tersebut didasari konsep matematika bernama geometric progression.
Mitos menyebutkan dalam kurun 15 malam, sang kaisar harus meniduri 121 perempuan yang mencakup:
- Permaisuri
- 3 pendamping senior
- 9 istri
- 27 selir
- 81 budak
Jumlah orang dalam setiap kelompok perempuan ini sebanyak tiga kali lipat jumlah orang dalam kelompok sebelumnya, sehingga para ahli matematika dapat membuat jadwal untuk memastikan bahwa pada periode 15 malam, kaisar meniduri semua perempuan di istananya.
Stamina raja
Jadwalnya diatur sebagai berikut:
Malam pertama hanya untuk ratu.