Gejolak Rupiah
Sri Mulyani Sebut Pelemahan Rupiah Naikkan Pendapatan Negara, Alvin Lie Beri Tanggapan
Anggota Ombudsman RI Alvin Lie memberikan tanggapan terkait pernyataan Menteri Keuangan Sri Mulyani soal depresiasi nilai tukar rupiah.
Penulis: Vintoko
Editor: Wulan Kurnia Putri
TRIBUNWOW.COM - Anggota Ombudsman RI Alvin Lie memberikan tanggapan terkait pernyataan Menteri Keuangan Sri Mulyani soal depresiasi nilai tukar rupiah.
Hal itu diungkapkan Alvin Lie melalui akun Twitter-nya, @alvinlie21, yang ditulis pada Senin (10/9/2018).
Awalnya, Alvin Lie mentautkan pemberitaan terkait pernyataan Sri Mulyani yang menyebut pelemahan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) tidak selalu berdampak negatif terhadap perekonomian.
• Sri Mulyani Sebut Pelemahan Rupiah Naikkan Pendapatan Negara Rp 4,7 Triliun
Kemudian, Alvin Lie mengatakan jika pernyataan Menkeu itu benar, maka perlu dipertanyakan kenapa Bank Indonesia (BI) menggelontorkan biaya besar untuk menjaga nilai tukar rupiah.
Menurutnya, nilai tukar rupiah seharusnya diturunkan hingga Rp 25 ribu agar makin besar keuntungan yang didapat pemerintah.
"Kalau benar demikian,
perlub dipertanyakan kenapa @bank_indonesia repot intervensi & gelontorkan biaya besar utk pertahankan nilai Rp?
Sekalian aja nilai Rp diturunkan ke Rp25ribu atau Rp50ribu per USD1 agar makin desar keuntungan yg diraub Pemerintah," cuit Alvin Lie.

Cuitan Alvin Lie (Capture Twitter)
• Prabowo Subianto Kagum pada Kemampuan Bahasa Inggris Seorang Santriwati
Dikutip Kompas.com, pelemahan rupiah tak selalu berdampak buruk bagi Indonesia.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menganggap secara tak langsung pelemahan rupiah menyumbang penerimaan negara.
Diketahui, nilai tukar rupiah saat ini berada pada kisaran Rp 14.835 per dollar AS, melebihi asumsi makro APBN 2018 yakni Rp 13.500.
Menurut dia, setiap rupiah melemah Rp 100, maka pendapatan negara bertambah Rp 4,7 triliun.
"Dengan postur APBN 2018, Rp 100 dari pelemahan rupiah memengaruhi kenaikan penerimaan kita Rp 4,7 triliun," ujar Sri Mulyani dalam rapat kerja dengan Komisi XI di kompleks DPR/MPR RI, Jakarta, Senin (10/9/2018).
Di sisi lain, belanja negara naik Rp 3,7 triliun. Namun, angkanya tak mengkhawatirkan karena penerimaan negara angkanya lebih besar.
Maka primary balance dalam posisi sangat rendah.
"Kalau APBN sehat, kami bisa lebih menggunakan lebih banyak instrumen itu untuk menjaga ekonomi kita lebih baik lagi," kata Sri Mulyani.