Prabowo Subianto Kritik Utang Indonesia Sebelum Asian Games 2018 Usai, Pengamat: Salah Sebetulnya
Pengamat Politik Muhammad Qodari angkat bicara soal kritik yang disampaikan bakal calon presiden Prabowo Subianto kepada perekonomian Indonesia.
Penulis: Vintoko
Editor: Astini Mega Sari
lihat foto
TRIBUNWOW.COM - Pengamat politik Muhammad Qodari angkat bicara soal kritik yang disampaikan bakal calon presiden Prabowo Subianto terkait perekonomian Indonesia.
Direktur Eksekutif Indo Barometer itu awalnya terkejut atas kritikan yang dilontarkan Prabowo Subianto kepada pemerintahan Joko Widodo (Jokowi).
Menurut Qodari, kritikan itu seharusnya diungkapkan setelah perhelatan Asian Games 2018.
• Ruhut Sitompul Sebut Prabowo Galau Lihat Kerja Keras Jokowi Sangat Dirasakan Rakyat
"Saya agak terkejut juga, agak surprise juga, bahwa Pak Prabowo setelah acara berpelukan beberapa hari yang lalu menunjukkan kebersamaan dalam konteks Asian Games, ternyata sudah mengeluarkan serangan lagi, menurut saya ini serangan," kata Qodari seperti dikutip TribunWow.com dari program 'Sapa Indonesia Pagi' di Kompas TV, Senin (3/9/2018).
Menurut Qodari, kritikan Prabowo sesuatu hal yang wajar lantaran sebagai oposisi pemerintahan Jokowi.
Namun, Qodari mengatakan jika kritik yang dilontarkan Prabowo tidaklah tepat dan seharusnya dilancarkan seusai perhelatan Asian Games 2018.
"Menurut saya alangkah lebih elegannya, ketika serangan politik semacam ini dilancarkan setelah Asian Games selesai," kata dia.
"Menurut saya ini salah sebetulnya, karena dikeluarkan ketika Asian Games belum selesai," imbuh dia.
• Kenapa Bendera China Dikibarkan saat Closing Ceremony Asian Games? Inilah Penjelasannya
Sebelumnya diberitakan TribunJakarta.com, bakal calon presiden Prabowo Subianto kembali mengkritik perekonomian Indonesia.
Dia menyinggung utang RI tiap hari naik Rp 1 triliun.
Dalam sambutannya di Seminar Nasional dan Bedah Buku "Paradoks Indonesia", Prabowo menyoroti utang Indonesia yang pada kuartal I 2018 menyentuh Rp 4.227 triliun atau sebesar 29,79 persen dari produk domestik bruto (PDB).
"Saudara-saudara utang pemerintahan kita naik terus ya kan, 95 juta orang masih hidup miskin. Utang pemerintah kita naik terus. Sekarang hitungannya Rp 1 triliun tiap hari," kata Prabowo di Jakarta, Sabtu (1/9/2018).
"Ada yang mengatakan tidak ada masalah tapi para ahli yang mengerti bahwa utang itu mengancam kedaulatan," lanjut Prabowo.
Prabowo lalu menuturkan kini ada ketimpangan antara orang kaya dan orang miskin di Indonesia.
Mengutip dari Data Bank Dunia, di Indonesia ada 40 orang terkaya yang memiliki kekayaan 584 kali rata-rata orang Indonesia lainnya.
