Pilpres 2019
Andi Arief: Saya Enggak Mungkin Ditertibkan demi Menutupi Apa yang Fadli Zon Bicarakan
Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Demokrat kembali singgung perihal polemik isu mahar Rp 500 miliar.
Penulis: Maria Novena Cahyaning Tyas
Editor: Claudia Noventa
TRIBUNWOW.COM - Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Demokrat, Andi Arief, kembali singgung perihal polemik isu mahar Rp 500 miliar.
Awalnya, ia mengomentari sebuah berita yang berisi permintaan Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Gerindra, Fadli Zon, kepada Partai Demokrat untuk menertibkan Andi Arief.
Andi kemudian menuliskan bahwa Partai Demokrat tak akan pernah menertibkannya demi menutupi apa yang telah Fadli Zon bicarakan.
• Pemprov DKI Jakarta Gratiskan Transjakarta bagi Jurnalis Asian Games 2018
"Saya gak mungkin ditertibkan hanya karena untuk menutupi apa yang pernah anda bicarakan.
Saya tidak akan meminta aparat hukum menertibkan pejabat negara yang diam dan mendukung yang dilarang UU," tulis Andi Arief.

Lebih lanjut, Andi menegaskan bahwa dirinya tidak pernah meminta maaf perihal isu mahar Rp 500 miliar ini.
Wasekjen Partai Demokrat ini juga menuliskan dirinya tidak akan menambah ataupun mengurangi cuitan perihal 'jenderal kardus' dan mahar Rp 500 miliar.

• Sammy Simorangkir Dapat Surat dari Ahok, Isinya Pesan untuk Anak Sammy dan Vivi
Ia juga menyebutkan jika orang lain menyerang dan menghujatnya karena hal yang ia sampaikan tersebut, maka Andi Arief tidak akan tinggal diam.
Kemudian sebuah akun netizen @conan_idn juga turut mengomentari hal ini.
@conan_idn: Kalau demokrat tidak tertibkan @AndiArief__ yang merusak barisan #2019GantiPresiden jadi kita bertanya2 dimana Pak @SBYudhoyono. @prabowo @fadlizon ???
Cuitan ini pun dibalas Andi Arief yang menegaskan bahwa meskipun ia mendukung Prabowo Subianto, namun hal tersebut tidak akan menghalanginya untuk memberikan kritikan yang sifatnya membangun.
• Khusus Hari Ini! Telkomsel Promo Internet Murah Sambut Kemerdekaan, 25 GB Hanya Rp 100 Ribu
Andi menyebut bahwa yang seharusnya ditertibkan adalah mereka yang sejak awal tidak disiplin dalam menegakkan cita-cita.
"Jadi anda semua lebih memilih pembiaran terjadi ya. Kalau saya memilih critical support. Mendukung itu harus tetap kritis, bukan melakukan pembiaran," tulis @AndiArief__.
"Cara berfikir jangan terbalik, yang ditertibkan itu seharusnya yang sudah tidak disiplin sejak awal dalam menegakkan cita-cita. Masak sih yang ingin semua menjadi baik harus ditertibkan atau diredam," Ianjutnya.

Diberitakan sebelumnya, Andi Arief menuding PAN dan PKS telah mendapat mahar sebesar masing-masing Rp 500 miliar dari Sandiaga Uno.