Pemerintah Beli Saham Freeport 51 Persen, Politisi Demokrat Beri Tanggapan
Politisi Demokrat, Ferdinand Hutahaean menuliskan tanggapannya soal pembelian saham 51 persen Freeport oleh Indonesia.
Penulis: Wahyu Ardianti
Editor: Fachri Sakti Nugroho
TRIBUNWOW.COM - Politisi Demokrat, Ferdinand Hutahaean menuliskan tanggapannya soal pembelian saham 51 persen Freeport oleh Indonesia.
Dilansir TribunWow.com, melalui akun Twitter @LawanPoLitikJKW yang ia tulis pada Kamis (12/7/2018).
Ferdinand menanggapi keputusan Indonesia yang membeli saham perusahaan Freeport dan Rio Tinto dengan sebuah pengibaratan.
Menurutnya, 'seolah-olah kita punya rumah yang disewa orang, lalu orang itu menggadaikan rumah kita ke orang lain dan rumah yang kita sewakan itu, kita beli lagi.'
Ferdinand juga membuat sindiran satir atas kasus Freeport tersebut.
• 2 Kritikan Fahri Hamzah kepada Menteri Susi: Pertama, Kesalahan Ibu adalah Bikin Nelayan Sengsara
"Kita PUNYA RUMAH, kita SEWAKAN ke penyewa. Penyewa MENGGADAIKAN rumah kita ke orang lain. Kemudian Kita BELI rumah yang digadaikan penyewa itu dari penyewanya sendiri. Penyewa dapat duit, si pegadaian jg dapat duit. Baik kan kita? Freeport dan Rio Tinto," tulisnya.
• Airlangga Hartarto Akui Tak Tahu Soal 5 Nama Cawapres yang Telah Dikantongi Jokowi
Diketahui, Presiden Joko Widodo sudah menerima laporan bahwa PT Inalum (Persero) sepakat dengan PT Freeport Indonesia untuk meningkatkan kepemilikan saham.
Semula, kepemilikan saham pemerintah di Freeport Indonesia sebesar 9,36 persen.
Namun setelah kesepakatan ini dieksekusi, kepemilikan saham pemerintah di Freeport Indonesia akan ditingkatkan menjadi 51 persen.
"Saya telah mendapatkan laporan bahwa holding industri pertambangan kita, PT Inalum, telah mencapai kesepakatan awal dengan Freeport pengolahan untuk meningkatkan kepemilikan kita menjadi 51 persen dari yang sebelumnya 9,36 persen. Alhamdulillah," kata Jokowi di ICE BSD City, Tangerang Selatan, Banten, Kamis (12/7/2018) yang dilansir dari Kompas.com.
Jokowi menjelaskan, negosiasi pencaplokan saham Freeport Indonesia menjadi 51 persen dilakukan dengan cara yang tidak mudah.
Sebab, sudah 50 tahun Freeport mengelola tambang di Indonesia dan menguasai kepemilikan sahamnya.
"Tiga setengah tahun yang kita usahakan sangat alot, jangan dipikir mudah, dan begitu sangat intens sekali dalam satu setengah tahun ini. Tapi memang kita kerjain ini diem, karena ini menyangkut negosiasi yang tidak mudah," ujar Jokowi.
• Bantahan Dahnil Simanjuntak kepada Mahfud yang Menyebut Kesuksesan Polri, Pilkada hingga Kasus Novel
Dana melalui pinjaman 11 bank
Dilansir dari Kontan.co.id, Pemerintah diwakili oleh Holding Industri Pertambangan yakni PT Indonesia Asahan Alumunium (Inalum) membeli divestasi 51% saham PT Freeport Indonesia (PTFI) seharga US$ 3,85 miliar dengan dana pinjaman dari 11 bank.
Direktur Utama Inalum Budi Gunadi Sadikin mengatakan, dana untuk pengambilan divestasi saham 51% merupakan pinjaman sindikasi 11 bank baik nasional maupun asing.
Dari dana 3,8 miliar dolar AS itu sebanyak 3,5 miliar dolar AS akan digunakan untuk membeli saham Rio Tinto di PTFI. Sisanya sebanyak 350 juta dolar AS untuk membeli saham Indocopper di PTFI. (TribunWow.com/Woro Seto)