Rumah Dinas Deddy Mizwar Digeledah, Guntur Romli Pertanyakan Sikap SBY
Guntur Romli menyayangkan sikap SBY yang menurutnya mempermasalahkan penggeledahan yang dilakukan oleh Pj Gubernur Komjen M Iriawan.
Penulis: Woro Seto
Editor: Wulan Kurnia Putri
TRIBUNWOW.COM - Politikus PSI, Mohamad Guntur Romli menanggapi soal pernyataan Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang menyebut rumah dinas Calon Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar digeledah oleh Pj Gubernur Komjen M Iriawan.
Dilansir TribunWow.com, dari akun Twitter @GunRomli yang diposting Sabtu (23/6/2018), Guntur Romli menulis jika rumah dinas yang pernah ditempati Deddy Mizwar sudah dikembalikan kepada pemerintah provinsi (pemprov) sejak bulan Februari.
Guntur Romli menyayangkan sikap SBY yang menurutnya mempermasalahkan penggeledahan yang dilakukan oleh Pj Gubernur Komjen M Iriawan.
Guntur Romli menilai jika SBY sebaiknya berhenti main drama seperti sintreon politik.
• Ferdinand Hutahaean Ingatkan KPU Jabar agar Netral: Kami Pantau Kalian 24 Jam
"Rumdin Wagub Jabar Sudah Diserahkan Deddy Mizwar Sejak Februari terus kenapa @SBYudhoyono mempermasalahkan sampe jumpa pers segala? Jangan main drama terus, era sinetron politik sudah berlalu," tulis Guntur Romli.

Sebelumnya, SBY mengatakan rumah dinas Deddy Mizwar digeledah oleh Pj Gubernur Komjen M Iriawan.
SBY menceritakan kejadian itu ketika membebarkan soal adanya oknum BIN, TNI dan Polri yang tidak netral di Pilkada 2018.
Selain itu kata dia, peristiwa yang dinilai ketidak netralan di Jawa Barat tersebut merupakan yang terbaru dari sekian banyak kejadian lainnya yakni di Jakarta, Kaltim, Jatim, Maluku dan Riau.
"Di Jawa Barat yang baru saya dengar, apa harus rumah dinas gubernur duperiksa, digeledah oleh pejabat gubernur?, kalau tidak salah sekarnag merembet ke tempat calon wakil gubernur," ujar SBY di Hotel Santika, Kota Bogor, Sabtu (23/6/2018), seperti dilansir dari TribunnewsBogor.com.
• Bahas Pilgub Jabar, Faizal Assegaf: SBY Harus Kendalikan Emosi
Ia mengaku menyayangkan atas kejadian tersebut.
Sebab kata dia, ia bertanya-tanya kenapa hanya terjadi pada pasangan Cagub Jabar Deddy Mizwar dan Dedi Mulyadi dan tidak dengan pasangan calon yang lain.
"Mengapa hanya pasangan ini, mengapa pasangan yang lain tidak dilakukan, malah sebagian dari mereka anggota legislatif sebelumnya. Terlalu banyak. Ini sebagian kecil dari apa yang rakyat ketahui, yang pasangan calon lain ketahui, yang saya dapatkan laporannnya," ungkapnya.
Untuk itu, SBY meminta bagi oknum aparat bisa netral di Pilkada 2018.
• Faizal Assegaf: Sebaiknya SBY Belajar Politik dari Ali Ngabalin
"Oleh karena itu saudara-saudaraku, demi jujur dan adilnya pilkada serentak ini saya mohon dengan segala kerendahan hati netralah negara, netrallah pemerintah, netrallah BIN, Polri dan TNI," katanya.
SBY mengatakan agar masyarakat berani menolak segala tindak kecurangan yang akan mempengaruhi Pilkada 2018.
"Saya juga berharap rakyat berani menolak segala tindak kecurangan termasuk ketidaknetralan. Biarlah rakyat menggunakan haknya kedaulatannya memilih siapapun yang disukai yang diyakini bisa memimpin," katanya.
Soal ini, Deddy Mizwar mengatakan penggeledahan tersebut terjadi pada empat bulan lalu.
"Saya kira biasa-biasa saja enggak ada masalah, ya enggak harus begitu lah. Udah lama, 4 bulan yang lalu," kata Deddy.
• Prabowo Sebut Sistem Negara Sudah Menyimpang, Teddy Gusnaidi: Itu Kritik untuk Pemerintahan SBY
Deddy melanjutkan, tindak penggeledahan tersebut tak apa-apa dilakukan, namun jangan sampai menimbulkan ketakutan.
"Ya bentuk kehati-hatian sih boleh, apresiasi. Tapi jangan jadi paranoid. Karena rumah juga gak akan bisa memenangkan apa apa. Hehehehe. Gak ada pengaruh ya, saya kira itu," tukas Deddy. (TribunWow.com/Woro Seto)