Breaking News:

Wasekjen MUI KH Tengku Zulkarnain Kirim Surat Terbuka untuk Kapolri: Tuntut Permintaan Maaf Tito

Surat ini terkait Pidato Kapolri soal instruksi Tito yang memerintahkan jajarannya untuk merapat pada NU dan Muhammadyah, bukan yang lainnya.

Penulis: Lailatun Niqmah
Editor: Lailatun Niqmah
Kolase/Facebook
KH Tengku Zulkarnain (kiri) dan Tito Karnavian (kanan) 

TRIBUNWOW.COM - Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH. Tengku Zulkarnain mengirimkan surat terbuka untuk Kapolri Tito Karnavian.

Dilansir TribunWow.com dari akun Facebook Tengku Zulkarnain yang diunggah pada Senin (29/1/2018), surat terbuka tersebut mengenai pidato Tito Karnavian yang dianggap kontroversial dan menyinggung ormas.

Dari video yang beredar, Kapolri memberikan instruksi kepada jajarannya untuk merapat ke NU dan Muhammadiyah.

Tito menegaskan untuk memperkuat NU dan Muhammadiyah dan bekerjasama dengan mereka, bukan dengan yang lainnya.

Tito kemudian menganggap yang lainnya merontokkan agama dan bukan pendiri negara.

Baca: Supermoon 2018: dari Gerhana Bulan Total, Ancaman Bencana hingga 10 Amalan

"Semua Kapolda saya wajibkan untuk membangun hubungan dengan NU dan Muhammadiyah tingkat Provinsi. Semua Kapolres wajib untuk membuat kegiatan-kegiatan untuk memperkuat para pengurus di tingkat kabupaten atau kota. Para Kapolsek wajib untuk di tingkat kecamatan, bersinergi dengan NU dan Muhammadiyah, jangan yang lain. Dengan yang lain itu nomor sekian, karena yang lain bukan pendiri negara, mau merontokkan negara malah iya," kata Tito.

Zulkarnain melalui surat terbukanya menyebutkan bahwa pernyataan Tito tersebut bisa memecah belah dan mengancam kesatuan NKRI dan meminta Kapolri meminta maaf.

"Berikut surat terbukanya:

SURAT TERBUKA BUAT KAPOLRI
(Apakah Pidato Ini Bukan RASIS...?)

Jika Petinggi Negara NKRI, sekelas Kepala Kepolisian Republik Indonesia masih bersikap seperti ini, kasihan Ibu Pertiwi dan akan menangis lah Para Pejuang Pendiri Negara Kesatuan Republik Indonesia, ujungnya dapat mengancam Kesatuan dan Persatuan di NKRI

Mereka yang berada di luar Ormasy Islam saja, dan tidak memeluk Agama Islam, walau tidak lebih dari 10% populasi WAJIB dihormati jasa jasanya dalam perjuangan kemerdekaan, apalagi umat Islam yang hampir 9O%. Bukankah ada ungkapan yang sangat terkenal:"Bangsa yang Besar adalah Bangsa yang Dapat Menghargai Jasa Pahlawannya?

Top News! Najwa Shihab Menyerah Wawancara Riana hingga Pria Lumpuh Asal Taiwan dapat Jodoh dari Indonesia

Nampaknya, Bapak Kapolri sangat perlu belajar lagi tentang sejarah Pergerakan dan Perjuangan Indonesia. Sikap dan pengetahuan anda tentang hal Ini sangat mengecewakan.

Ada banyak Ormasy Islam di luar NU dan Muhammadiyah yang ikut berjuang mati matian melawan Penjajah di seluruh wilayah Indonesia dari Aceh sampai Halmahera.

Halaman
123
Sumber: TribunWow.com
Tags:
Majelis Ulama Indonesia (MUI)Tito KarnavianViralFacebook
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved