Mengulik 5 Negara dengan Internet Tercepat di Dunia dan Strategi di Baliknya, Indonesia Termasuk?

TRIBUNWOW.COM – Kecepatan internet kini bukan hanya soal kemudahan akses di dunia maya, tapi juga menjadi tolok ukur kemajuan digital suatu negara. 

Negara dengan koneksi cepat biasanya punya infrastruktur kuat dan kebijakan pemerintah yang mendukung. 

Berdasarkan data median kecepatan unduh Fixed Broadband global terbaru (hingga pertengahan 2025) dari seasia.co, Singapura menjadi negara teratas di posiis internet tercepat.

Di bahwa Singapura, ada nama Uni Emirat Arab, Hong Kong dan Prancis.

Berikut lima negara dengan kecepatan internet tercepat di dunia.

Baca juga: 5 Inovasi Teknologi dari Asia Tenggara yang Mendunia di Tahun 2025, 1 Sudah Akrab di Indonesia

1. Singapura

Singapura menempati posisi teratas dengan kecepatan unduh rata-rata mencapai 330- 370 Mbps. 

Tetangga Indonesia ini sukses memanfaatkan ukuran wilayahnya yang tidak terlalu luas dan tingkat urbanisasi yang tinggi untuk memperluas jaringan serat optik (Fiber-to-the-Home/FTTH) ke seluruh rumah tangga dengan biaya efisien.

Keberhasilan Singapura juga tak lepas dari kebijakan Smart Nation Initiative yang menetapkan konektivitas cepat sebagai fondasi pembangunan digital.

Pemerintah mendorong operator telekomunikasi untuk terus memperbarui teknologi dan meningkatkan kapasitas jaringan.

Tak heran jika Singapura disebut sebagai negara dengan jaringan internet paling stabil dan cepat di dunia.

2. Uni Emirat Arab (UEA)

Di posisi kedua, ada Uni Emirat Arab (UEA)  dengan kecepatan 310- 314 Mbps yang menjadi pemimpin kawasan Timur Tengah dalam hal kecepatan internet tetap. 

UEA menempati posisi ini berkat investasi besar-besaran pada infrastruktur digital. 

Perusahaan seperti Etisalat dan Du, yang sebagian besar dimiliki negara, menyalurkan dana besar untuk memperluas jaringan serat optik hingga mencakup hampir seluruh rumah tangga.

Selain itu, UEA juga termasuk yang paling cepat mengadopsi teknologi 5G, yang terintegrasi langsung dengan jaringan serat optik mereka. 

Hasilnya, negara ini mampu menyediakan konektivitas berkecepatan tinggi dan stabil, terutama di kota besar seperti Dubai dan Abu Dhabi, yang menjadi pusat ekonomi dan teknologi dunia.

3. Hong Kong (SAR)

Hong Kong menempati posisi ketiga dengan kecepatan internet yang juga luar biasa cepat yakni 305-310 Mbps.

Sebagai kota dengan tingkat urbanisasi tinggi, mayoritas penduduknya tinggal di apartemen bertingkat yang padat. 

Kondisi ini justru memudahkan operator internet untuk memasang jaringan serat optik ke setiap gedung, sehingga efisiensi dan pemerataan akses bisa dicapai dengan cepat.

Selain itu, persaingan antarpenyedia layanan internet (ISP) di Hong Kong sangat ketat. 

Kompetisi ini membuat perusahaan terus berlomba-lomba memberikan layanan dengan kecepatan tinggi dan harga bersaing, sehingga konsumen menjadi pihak yang paling diuntungkan.

4. Prancis

Prancis menunjukkan kemajuan signifikan di Eropa lewat program nasional bernama Plan France Très Haut Débit atau Rencana Jaringan Kecepatan Sangat Tinggi.

Dimana rata-rata kecepatan mencapai 287 - 315 Mbps.

Melalui proyek ini, pemerintah berambisi menyediakan koneksi internet cepat hingga ke pelosok negeri.

Keberhasilan Prancis juga didukung oleh migrasi besar-besaran dari jaringan tembaga lama ke serat optik modern. 

Langkah ini mempercepat peningkatan kecepatan median secara drastis, sekaligus mengurangi kesenjangan digital antara wilayah perkotaan dan pedesaan.

5. Chile

Chile ,negara Amerika Latin yang berhasil menembus lima besar dunia dalam hal kecepatan internet tetap yankni 276 - 297 Mbps.

Pencapaiannya didorong oleh proyek infrastruktur nasional seperti Fibra Optica Nacional dan Fibra Optica Austral, yang membangun jaringan tulang punggung atau backbone serat optik dari pusat kota hingga daerah terpencil di selatan.

Tak hanya itu, Chile juga aktif berinvestasi dalam kabel bawah laut internasional yang menghubungkannya langsung dengan kawasan Asia Pasifik. 

Investasi ini mempercepat transfer data global sekaligus menjadikan Chile pusat konektivitas digital di Amerika Selatan.

Baca juga: 6 Industri yang Meraih Manfaat Besar dari AI di Tahun 2025, Mulai dari Kesehatan hingga Pendidikan

Dari kelima negara tersebut, ada dua kesamaan utama yang membuat mereka unggul yakni investasi besar dalam jaringan serat optik dan dukungan regulasi pmerintah yang kuat. 

Negara-negara ini membuktikan bahwa pembangunan digital bukan sekadar urusan teknologi, tapi juga soal perencanaan kebijakan yang matang.

Namun, tantangan pemerataan tetap menjadi isu global. 

Meski kecepatan median mereka tinggi, menjaga agar semua wilayah menikmati konektivitas setara masih menjadi pekerjaan panjang  terutama bagi negara yang memiliki wilayah luas dan beragam kondisi geografis.

(TribunWow.com/Peserta Magang dari Universitas Terbuka Surakarta/ Sayyida Aulia Rahma)