Sosok Peter de Roo: Pelatih Persis Solo yang Didesak Out Pasoepati tapi Disayang Manajemen

TRIBUNWOW.COM - Inilah sosok Peter de Roo, Pelatih Persis Solo yang didesak out Pasoepati, tapi disayang manajemen.

Pasoepati ramai mendesak Peter de Roo untuk out setelah hasil minor Persis Solo dalam sembilan laga Super League musim 2025/2026.

Dari sembilan laga itu Laskar Sambernyawa baru menang sekali di pekan perdana saat melawan Madura United, Sabtu (9/8/2025).

Sementara lainnya berakhir imbang dua kali dan 6 harus menelan kekalahan.

Hasil minus itu membuat Pasoepati mendesak manajemen Persis Solo untuk segera melakukan evaluasi kepada sang pelatih.

Menjawab desakan itu, Direktur Persis Solo Ginda Ferachtriawan buka suara.

Menurutnya, memecat pelatih tidak semudah yang dibayangkan.

Ada berbagai faktor yang perlu dipikirkan matang-matang, termasuk sosok penggantinya.

"Tuntutannya adalah pelatih out, saya bisa memahami itu juga sebenarnya, tetapi ini kan bukan kayak kita beli makanan," ujar Ginda, dikutip TribunWow.com dari Podcast TribunSolo, Jumat (24/10/2025).

"Enggak enak kita buang, terus kita beli makanan yang baru, kita kan harus tanya dulu, proses pemecatan itu apa yang jadi kewajiban kita."

"Terus nanti apalagi yang mau kita lakukan," sambungnya,

Ginda Ferachtriawan lantas menyebutkan, pihaknya akan melihat banyak faktor, sebelum memutuskan akan memecat Peter de Roo atau tidak.

"Kemudian mungkin saya akan tanya ke pemain, pelatih seperti apa misalnya, ya semua faktor akan kita lihat," kata dia.

"Apalagi pertandingan melawan Malut, Persib, Persebaya, kebetulan ini runtut semua."

"Jadi jangan sampai kita mengganti pelatih belum punya pengganti, atau pelatih sementara juga belum siap, kan enggak semudah itu," imbuhnya.

Meski demikian, Ginda Ferachtriawan menyebut Peter de Roo layak dievaluasi, apabila melihat hasil minor Persis Solo dalam beberapa laga terakhir.

"Sekarang saya bisa tahu lah, kalau memang yang dilihat hanya hasil kemarin kekalahan, saya sepakat," ungkapnya.

"Kalau yang dilihat 5 pertandingan apa 8 pertandingan hanya 5 poin, saya sepakat, ini harus ada evaluasi."

Baca juga: Sosok Penyerang Persib Bandung yang Batal Selebrasi setelah Gol Perdananya ke Persis Solo Dianulir

Sosok Peter de Roo

Peter de Roo merupakan pelatih asal Belanda.

Ia memulai karier kepelatihannya sebagai Direktur Teknis Cambuur L pada 2003.

Dirinya kemudian baru menjabat sebagai pelatih kepala di klub asal Singapura, Balestier Khals pada 2022.

Di sana ia pernah mengalami kemenangan paling besar saat di Singapore Premier League musim 24 melawan Young Lions dengan skor 2-7.

Di satu sisi ia dan tim juga pernah rela dilibas 8-1 saat melawan BG Tampines Rivers di Piala Singpura 2022.

Setelah tiga tahun membimbing Balestier Khals, Peter de Roo resmi membimbing Persis Solo pada 1 Juli 2025.

Pelatih berusia 55 tahun itu diketahui juga mantan pemain sepak bola profesional.

Ia memulai kariernya sebagai pemain di klub Drachten pada 1989.

Peter de Roo resmi pensiun sebagai pemain pada 2002 di klub SC Cmabuur.

Sepanjang kariernya itu ia hanya menghuni klub negeri Kincir Angin Belanda dengan total 44 pertandingan, 1 gol, dan 3.155 menit bermain.

Profil Peter de Roo

Tanggal lahir/Umur: 16 Feb 1970 (55)

Tempat kelahiran: Amsterdam, Belanda

Kewarganegaraan: Belanda  

Periode rerata sebagai pelatih: 1,05 Tahun

Lisensi Kepelatihan: Lisensi Pro - AFC

Formasi yang disukai: 4-2-3-1

Agen: 2TI 

Baca juga: Sosok Tomas Trucha, Pengganti Bernardo Tavares di PSM Makassar, Pernah Latih Klub Malaysia

Statistik Berdasarkan Klub

- Balestier Khalsa: 75 pertandingan, 31 menang, 8 imbang, 36 kalah

- Persis Solo: 8 pertandingan, 1 menang, 2 imbang, 5 kalah

Statistik Berdasarkan Kompetisi

- Singapore Premier League: 62 pertandingan, 27 menang, 7 imbang, 28 kalah

- Piala Singapura: 13 pertandingan, 4 menang, 1 imbang, 8 kalah

- Super League: 8 pertandingan, 1 menang, 2 imbang, 5 kalah

Sejarah Kepelatihan

- Persis Solo: 1 Juli 2025 - sekarang

- Bakestier Khals: 29 November 2022 - 30 Juni 2025

(TribunWow.com/Peserta Magang dari Universitas Airlangga/Afifah Alfina)