TRIBUNWOW.COM - Mateo Kocijan yang sempat membela Persib Bandung batal bersama Persis Solo di musim 2025/2026.

Mateo Kocijan telah memiliki klub baru di kampung halamannya, Kroasia yakni NK Tehnicar.

Padahal, Mateo Kocijan sejatinya terdaftar sebagai pemain Persis Solo untuk Super League musim 2025/2026.

Baca juga: Sosok Mateo Kocijan: Pemain Berlabel Juara Eks Persib yang Tipu Persis Solo, Potensi Disanksi FIFA

Sejak diperkenalkan pada 2 September 2025, Mateo Kocijan tak pernah terlihat batang hidungnya di Indonesia.

Pada Sabtu 27 September 2025, sang pemain malah melakukan debut dengan klub barunya itu di kandang.

Dikutip dari situs epodravina.hr, terlihat potret Mateo Kocijan yang bermain untuk NK Tehnicar yang menjamu FC Bratstvo.

Terlihat eks pembawa gelar juara Persib Bandung itu mengenakan jersey putih dengan nomor punggung 17.

Dengan posturnya yang tinggi, Mateo tampil percaya diri di kampung halamannya untuk memulai debut.

Namun, debutnya tak berbuah manis karena harus kalah 0-1 atas tim tamu.

Menariknya, atmosfer laga tersebut sangat kontras jika ia jadi bermain untuk Persis Solo.

Bukan Kasta Tertinggi

Tim yang kini diikuti Mateo Kocijan bukanlah divisi pertama di Liga Kroasia.

Divisi pertama Kroasia yakni Super Sport telah menelurkan tim yang sempat bermain di Liga Champions yakni Dinamo Zagreb, dan Lokomotiva di babak kualifikasi.

Sementara tim yang dibela Mateo adalah divisi 3 yang bernama Hrvatski nogometni kup yang saat ini berjuang di putaran kedua.

Artinya, tim ini masih memiliki jalan panjang jika ingin berada di kasta tertinggi.

Berbeda dengan Persis Solo yang saat ini berada di kasta pertama Super League.

Meski tengah berjuang di zona degrasi, namun Persis Solo masih memiliki waktu untuk berbenah.

Baca juga: Debut Pahit Mateo Kocijan dengan NK Tehnicar FC Klub Kroasia, Persis Solo Tak Harus Menyesalinya

Atmosfer Lapangan

Bermain di kandang sendiri, NK Tehnicar tak banyak menyedot penonton.

Dalam foto dan video yang diunggah, tak banyak penonton yang melihat laga tersebut.

Bahkan, mereka tak mengenakan atribut layaknya penggemar sepakbola dengan identitas tertentu.

Dalam kondisi dingin, para penonton terlihat memakai pakaian serba panjang.

Kondisi lapangan pun juga hanya berbatasan dengan pagar minimalis.

Kursi yang disediakan juga tidak bertumpuk layaknya stadion besar.

Atmosfer ini sangat berbanding terbalik dengan Persis Solo yang berkandang di Stadion Manahan Solo.

Saat bermain di Super League, Persis Solo kerap menggunakan Stadion Manahan sebagai venue yang berkapasitas lebih dari 17 ribu penonton.

Letak Stadion Manahan juga berada di tengah kota Solo sehingga mudah diakses dari seluruh kota-kota terdekatnya.

Persis Solo juga memiliki basis penggemar yang beragam mulai dari Pasoepati hingga Surakartans.

Dalam setiap laga kandang, para suporter memiliki identitas sendiri saat hadir di Manahan.

Atribut merah atau hitam merupakan identitas dari penggemar Laskar Sambernyawa.

Layaknya suporter, Pasoepati juga memiliki chant yang membuat stadion lebih bernyawa saat Persis Solo bermain.

Sayangnya, Mateo Kocijan tak sempat merasakan hal tersebut. (TribunWow.com/ Tiffany Marantika)