Profil
Profil Terengganu FC: Mantan Klub Konate & DDS yang Coba Usik Rizky Ridho, Kalah 1 Hal dari Persija
Profil Terengganu FC, eks klub Konate dan David da Silva yang sekarang berusaha mengusik Rizky Ridho,bek andalan Persija. Simak selengkapnya!
Penulis: Magang TribunWow
Editor: Yonatan Krisna
TRIBUNWOW.COM - Berikut profil Terengganu FC, klub Malaysia yang akan mengusik kapten Persija Jakarta, Rizky Ridho di bursa transfer yang akan datang.
Terengganu FC adalah klub asal Malaysia yang tampaknya tak asing bagi pecinta sepak bola Tanah Air.
Hal itu karena Terengganu FC pernah merasakan manisnya merekrut bintang yang pernah bermain di Klub Indonesia seperti Makan Konate (eks Persebaya Surabaya) dan striker berpengalaman David da Silva.
Terengganu FC mendatangkan Konate pada 27 Januari 2021 dan David da Silva pada 2 Januari 2021.
Bersama dengan Terengganu FC, Konate melakukan sebanyak 20 pertandingan, 1 gol, 6 umpan gol dan 1,768 menit bermain.
Sedangkan David da Silva, sempat bermain di kompetisi Malaysia Super League bersama Terengganu FC dengan 15 pertandingan, 7 gol, 1 umpan gol dan 1,228 menit bermain.
Baca juga: Tak Hanya Rizky Ridho, Terengganu FC juga Incar Top Skorer Asing Persija Jakarta Musim 2025/2026
Kini Terengganu FC berani melangkah lebih jauh dengan mengincar bek Timnas Indonesia, Rizky Ridho dari Persija Jakarta yang masih terikat kontrak hingga 2026.
Rumor terkini menyebutkan skema tukar tambah antara Rizky Ridho dengan bek asing Trengganu FC, Diego Landis.
Dilansir dari BolaSport.com, terjadi Terengganu FC akan menjalin kerjasama dengan Persija Jakarta.
Kerjasama ini yang mendorong media-media Malaysia memprediksi perekrutan Rizky Ridho oleh Terengganu FC.
Meski memiliki modal finansial dan pengalaman sukses dengan pemain asal Indonesia, Trengganu FC harus berhadapan dengan kenyataan.
Terengganu FC akan tetap kalah dalam satu hal fundamental dibanding dengan Persija Jakarta.
Persija Jakarta tetap memiliki keunggulan dalam satu aspek yang krusial yaitu Tradisi dan Heritage.
Sejak 1928, Persija Jakarta memiliki identitas kuat sebagai "Kebanggaan Ibu Kota" dengan dukungan Jakmania yang fanatik.

Hal ini yang memberikan daya tarik secara emosional yang sulit ditandingi oleh klub manapun, termasuk Terengganu FC yang relatif lebih muda dalam dunia sepak bola profesional.
Mengenal Terengganu FC
Terengganu FC atau yang biasa dikenal dengan "The Turtles" ini memiliki sejarah panjang.
Dimulai sejak didirikan sebagai Terengganu Amateur Football Association pada 22 November 1956.
Terengganu FC termasuk klub dengan kekuatan yang patut di perhitungkan di Super League Malaysia.
Baca juga: Terengganu FC Bidik 3 Pemain Persija Jakarta di Paruh Musim, Termasuk Opsi Peminjaman Penggawa Muda
Klub yang bermarkas di Stadion Sultan Mizan Zainal Abidin dan memiliki kapasitas penonton sebesar 50.000 kursi.
Terengganu FC telah membuktikan keseriusannya dalam membangun tim yang kompetitif.
Ambisi besar Terengganu FC juga tercermin dari partisipasi mereka dalam kompetisi bergengsi seperti ASEAN Club Championship 2024-25 bersama klub-klub ternama Asia Tenggara seperti PSM Makassar (Indonesia), BG Pathum United (Thailand), dan lainnya.
Hal ini membuktikan pengakuan internasional terhadap kualitas klub ini.
Dalam hal prestasi, Terengganu FC telah meraih berbagai trofi bergengsi di sepak bola Malaysia, termasuk 1 Malaysia Cup Winner, 2 Malaysia FA Cup Winner, dan 1 gelar Malaysian SuperCup Winner.
Terbukti beberapa musim yang lalu, Terengganu FC berhasil mencapai final pada dua kompetisi piala domestik, yakni Piala FA Malaysia 2022 dan Piala Malaysia 2023.
Terengganu FC memperoleh berbagai kemenangan selama beberapa musim ini, termasuk Super League pada musim 2023, Super League musim 2025, ASEAN Club Championship pada musim 2025 dan Super League musim 2022.
Daya tarik utama Terengganu FC bagi pemain Indonesia adalah stabilitas finansial yang relatif lebih baik.
Baca juga: Selain Eks Klub Konate, Sinyal Rizky Ridho Out dari Persija Menuju ke 2 Negara, 1 Mencengangkan
Untuk memahami mengapa ini menjadi pertimbangan penting, perlu dilihat kondisi keuangan yang masih bermasalah di Super League Indonesia.
Selain aspek finansial, Super League Malaysia juga menawarkan kompetitivitas yang baik dengan jadwal yang lebih konsisten, serta fasilitas latihan dan infrastruktur stadion yang umumnya lebih baik.
(TribunWow.com/Peserta Magang dari Universitas Amikom Yogyakarta/Beta Lukitasari Wijaya)