Breaking News:

Kunci Jawaban

Kunci Jawaban Antropologi Kelas 12 SMA/MA Uji Kompetensi Bab 5 Kurikulum Merdeka Halaman 174

Inilah kunci jawaban antropologi kelas 12 SMA/MA uji kompetensi bab 5 kurikulum merdeka halaman 174 bagian esai.

buku.kemendikdasmen.go.id
KUNCI JAWABAN - Buku Antropologi Kelas 12 SMA/MA. Kunci Jawaban Antropologi Kelas 12 SMA/MA Uji Kompetensi Bab 5 Kurikulum Merdeka Halaman 174 bagian Esai. Diakses pada Jumat (21/11/2025). 

TRIBUNWOW.COM - Kunci jawaban Antropologi kelas 12 SMA/MA, uji kompetensi bab 5 bagian esai, Kurikulum Merdeka halaman 174.

Buku ini diterbitkan Pusat Perbukuan dengan nomor ISBN 978-602-244-867-9, serta ditulis oleh Mohammad Adib, Tri Joko S. Haryono, Tauchid S. Hidajat,  Suhariyanti dan Siska C. Puspita.

Kunci jawaban ini diharapkan bisa membantu orangtua dalam memandu proses belajar anak.

Sebelum membaca artikel ini pastikan siswa mengerjakan soal secara mandiri terlebih dahulu dan sudah memahmi materi yang telah dipelajari.   

Baca juga: Kunci Jawaban Antropologi Kelas 12 SMA/MA Uji Kompetensi Bab 5 Kurikulum Merdeka Halaman 170

1. Sebut dan jelaskan faktor-faktor penghambat perubahan kebudayaan dan berikan contohnya!

Jawaban:

Faktor-faktor penghambat perubahan kebudayaan meliputi:

a. Kurangnya Hubungan dengan Masyarakat Lain: Masyarakat yang terisolasi atau menutup diri dari interaksi dengan dunia luar cenderung lambat mengalami perubahan.

Contoh: Masyarakat Suku Baduy Dalam yang secara sengaja membatasi diri dari teknologi modern dan pengaruh luar.

b. Sikap Masyarakat yang Sangat Tradisional/Konservatif: Adanya anggapan bahwa tradisi yang sudah ada merupakan hal yang mutlak dan sempurna, sehingga menolak hal baru.

Contoh: Penolakan penggunaan alat pertanian modern (traktor) di suatu desa karena dianggap melanggar tradisi nenek moyang atau merusak hasil panen.

c. Adanya Kepentingan yang Tertanam Kuat (Vested Interest): Kelompok atau individu tertentu menolak perubahan karena perubahan tersebut dapat mengancam kedudukan, kekuasaan, atau keuntungan yang telah mereka miliki.

Contoh: Penolakan digitalisasi dan transparansi sistem oleh pejabat tertentu yang sudah nyaman dengan sistem manual yang rentan korupsi.

d. Rasa Takut akan Terjadinya Kegoyahan pada Integrasi Kebudayaan: Kekhawatiran bahwa masuknya unsur baru akan merusak keseimbangan dan pola hidup yang sudah terjalin dalam masyarakat.

Contoh: Kekhawatiran orang tua terhadap budaya barat yang dianggap dapat merusak nilai moral dan agama anak-anak mereka.

e. Hambatan Ideologis: Perubahan ditolak karena bertentangan dengan ideologi, keyakinan, atau nilai-nilai dasar yang dipegang teguh oleh masyarakat.

Contoh: Penolakan terhadap pemikiran sekuler di masyarakat yang sangat religius.

2. Jelaskan faktor pendorong yang dapat mempercepat terjadinya proses asimilasi!

Jawaban:

Faktor pendorong yang dapat mempercepat proses asimilasi peleburan dua budaya menjadi satu budaya baru antara lain:

a. Toleransi: Sikap saling menghargai dan menerima perbedaan budaya dari kelompok yang berbeda.

Kesempatan yang Sama dalam Bidang Ekonomi: Tidak adanya diskriminasi bagi kelompok minoritas untuk mendapatkan pekerjaan, pendidikan, dan penghidupan.

b. Perkawinan Campuran (Amalgamation): Terjadinya ikatan keluarga melalui pernikahan antarkelompok budaya yang berbeda.

c. Sikap Terbuka dari Golongan yang Berkuasa/Dominan: Kelompok mayoritas bersedia menerima kelompok minoritas dan tidak memaksakan standarnya secara berlebihan.

d. Persamaan dalam Unsur-unsur Kebudayaan: Adanya elemen budaya dasar yang sama antar kelompok, seperti kesamaan bahasa atau keyakinan.

e. Adanya Musuh Bersama dari Luar: Ancaman atau kepentingan bersama dari pihak eksternal yang mendorong dua kelompok untuk bersatu dan menghilangkan perbedaan.

3. Sebut dan jelaskan beberapa (minimal 5) ciri globalisasi kebudayaan!

Jawaban:

Minimal 5 ciri globalisasi kebudayaan adalah:

a. Perkembangan Media Massa Global: Adanya media sosial, internet, dan televisi satelit yang memungkinkan informasi, gaya hidup, dan hiburan menembus batas-batas negara secara real-time.

b. Peningkatan Mobilitas Manusia: Meningkatnya perjalanan internasional, migrasi, dan pariwisata yang menyebabkan interaksi dan percampuran budaya di berbagai lokasi.

c. Munculnya Budaya Populer Global (Homogenisasi): Adanya keseragaman dalam gaya hidup, fashion, musik, dan makanan yang berlaku secara universal (misalnya, franchise makanan cepat saji, K-Pop, atau fashion merek internasional).

d. Penyebaran Nilai dan Ideologi Global: Difusi nilai-nilai universal seperti demokrasi, hak asasi manusia, lingkungan hidup, dan konsumerisme ke berbagai belahan dunia.

e. Terjadinya Glocalization: Adanya perpaduan antara budaya lokal dengan budaya global. Budaya global diadaptasi atau dimodifikasi agar sesuai dengan konteks lokal.

Contoh: Menu makanan cepat saji internasional yang ditambahkan bumbu atau bahan khas lokal.

Baca juga: Kunci Jawaban Antropologi Kelas 12 SMA/MA Uji Kompetensi Bab 4 Kurikulum Merdeka Halaman 92

4. Keluarga merupakan kesatuan sosial pertama dan utama dalam pewarisan kebudayaan, namun pada era sekarang ini telah terjadi kecenderungan pergeseran fungsi tersebut.

Berikan penjelasan sejauh mana terjadi pergeseran tersebut, disertai contoh konkret!

Jawaban:

Fungsi keluarga pada era modern cenderung bergeser dari unit multifungsi yang melaksanakan hampir semua fungsi sosial, seperti produksi, pendidikan, proteksi, dan afeksi secara menyeluruh menjadi unit yang lebih terspesialisasi.

Keluarga kini lebih fokus pada fungsi afeksi (pemenuhan kebutuhan emosional) dan sosialisasi primer (pembentukan kepribadian dasar), sementara fungsi-fungsi lain banyak diambil alih oleh lembaga lain (sekolah, perusahaan, dan negara).

Contoh Konkret Pergeseran Fungsi:

a. Pergeseran Fungsi Ekonomi/Produksi:

Fungsi Lama: Keluarga adalah unit produksi utama (bertani, berdagang, kerajinan rumah tangga).

Pergeseran: Fungsi ini beralih ke Perusahaan/Kantor/Pabrik.

Anggota keluarga bekerja di luar rumah, dan keluarga kini bertindak sebagai unit konsumsi utama.

Contoh Konkret: Seorang ayah bekerja di pabrik atau kantor untuk mendapatkan penghasilan, bukan lagi menghasilkan barang (bertani/membuat kerajinan) di lingkungan rumah.

b. Pergeseran Fungsi Pendidikan:

Fungsi Lama: Keluarga memberikan semua ajaran dan pengetahuan dasar hingga keterampilan kepada anak.

Pergeseran: Fungsi ini beralih ke Sekolah dan Lembaga Kursus.

Pendidikan formal dan keahlian spesifik diajarkan di luar rumah.

Contoh Konkret: Anak belajar matematika, bahasa asing, dan sains di sekolah (institusi di luar rumah), bukan sepenuhnya dari orang tua.

Orang tua kini lebih berperan sebagai fasilitator pendidikan.

c. Pergeseran Fungsi Proteksi:

Fungsi Lama: Keluarga melindungi anggota secara fisik dan keamanan secara mandiri.

Pergeseran: Fungsi ini beralih ke Institusi Negara (Polisi, Rumah Sakit, Asuransi).

Contoh Konkret: Keluarga mengandalkan pihak kepolisian untuk masalah keamanan, dan menggunakan layanan rumah sakit atau asuransi untuk masalah kesehatan, menunjukkan ketergantungan pada institusi eksternal untuk perlindungan.

5. Pada era globalisasi saat ini, semakin banyak budaya lokal yang terpinggirkan dan diambang kesunahan, sehingga perlu ada revitalisasi budaya lokal. 

Berikan penjelasan, mengapa demikian dan beri contoh!

Jawaban:

Budaya lokal terpinggirkan karena:

a. Dominasi Budaya Global: Budaya populer global (musik, film, fashion) disebarkan secara masif melalui media digital, yang lebih menarik dan mudah diakses, sehingga menenggelamkan eksposur budaya lokal.

b. Stigma Kuno: Budaya lokal sering dianggap kuno, tidak modern, dan kurang relevan bagi generasi muda, sementara budaya global dianggap lebih keren dan progresif.

c. Ancaman Kepunahan Identitas: Jika budaya lokal hilang, suatu komunitas atau bangsa akan kehilangan identitas dan kekhasan yang membedakannya dari bangsa lain (homogenisasi budaya).

Oleh karena itu, revitalisasi budaya lokal sangat penting untuk menjaga keanekaragaman, melestarikan identitas, dan menjadikannya sumber daya kreatif yang relevan di era modern.

Contoh Revitalisasi Budaya Lokal:

a. Inovasi Media Digital: Penggunaan platform modern (YouTube, TikTok) untuk menampilkan atau mengajarkan tarian tradisional, musik daerah, atau cerita rakyat.

Contoh: Musisi muda mengaransemen ulang lagu daerah dengan genre modern atau konten kreator membuat tutorial menari tradisional di TikTok.

b. Integrasi Pendidikan: Memasukkan unsur budaya lokal ke dalam kurikulum sekolah yang menarik.

Contoh: Sekolah mewajibkan kegiatan ekstrakurikuler membatik atau mempelajari bahasa daerah (muatan lokal) dengan metode yang interaktif.

c. Festival dan Pariwisata Budaya: Mengemas ritual atau seni tradisional menjadi acara festival yang dikelola secara profesional dan menarik wisatawan domestik maupun mancanegara.

Contoh: Festival budaya yang menampilkan pakaian adat dan tarian daerah dikemas dengan sentuhan modern dan menarik minat generasi muda.

(TribunWow.com/Peserta Magang dari Universitas Terbuka Surakarta/ Sayyida Aulia Rahma)
 

Tags:
kunci jawabanAntropologikelas 12Kurikulum Merdeka
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved