Profil
Profil Rama Duwaji: Istri Wali Kota Muslim Pertama di New York, Suaminya Saling Kecam dengan Trump
Inilah profil Rama Duwaji, seniman asal New York sekaligus istri Walikota New York 2025, Zohran Mamdani.
Penulis: Magang TribunWow
Editor: adisaputro
TRIBUNWOW.COM - Nama Zohran Mamdani dan istrinya, Rama Duwaji, ramai diperbincagkan semenjak Zohran Mamdani memenangkan pemilihan Wali Kota New York pada 5 November 2025.
Zohran menjadi Wali Kota muslim pertama sekaligus jadi yang termuda di New York sejak tahun 1892.
Dirinya juga catatkan sejarah baru sebagai Wali Kota pertama yang lahir di Afrika.
Selain dirinya, Istrinya, Rama Duwaji juga turut menjadi sorotan di sosial media karena menjadi istri Wali Kota termuda dalam sejarah di New York pada usia 28 tahun.
Selain itu, suami dari Rama Duwaji itu tengah dalam sorotan setelah konflik perseteruannya dengan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.
Lantas siapkaj sosok Rama Duwaji terlepas dari gelarnya sebagai istri Wali Kota?
Baca juga: Dari Sidang PBB di New York, Teguh Berharap Sengketa Sahara Berakhir Segera
Rama Duwaji Profile
Dilansir oleh majalah Glamour pada 5 November 2025, Rama Duwaji adalah seorang seniman asal New York keturunan Suriah yang karya-karyanya sering mengeksplorasi berbagai tema Timur Tengah.
Karyanya telah ditampilkan di BBC News, The New York Times, The Washington Post, Vice, dan Museum Tate Modern di London.
Lahir di Houston, Texas pada tahun 1997, Rama Duwaji pindah ke Dubai pasa usia sembilan tahun dan kembali ke Amerika untuk melanjutkan pendidikannya di perguruan tinggi.
Baca juga: Disebut Berusaha Hapus Budaya Ukraina, Rusia Jarah Karya Seni Berharga di Museum Kherson
Ia sempat menjalani kuliah di Virginia Commonwealth University School of the Arts di Qatar, sebelum pindah ke kampus Richmond, Virginia, untuk menyelesaikan gelar BFA dalam desain komunikas.
Dia pindah ke New York City pada tahun 2021 untuk mengejar karir seninya.
Karyanya mencakup berbagai media, mulai dari ilustrasi editorial, cetakan layar, ilustrasi anak-anak, hingga komik grafis dengan ciri khas warna hitam putih.
Beberapa karya seninya yang diunggah di Instagram mengkritik “imperialisme Amerika,” menyebut perang penyerangan yang dilaukukan Israel sebagai kejahatan, dan mengecam “pembersihan etnis” terhadap Palestina, yang mencerminkan beberapa posisi kebijakan suaminya, Zohran Mamdani.
Baca juga: Berapa Biaya yang Dikeluarkan Amerika Serikat untuk Perang di Timur Tengah dan Afganistan?
Karyanya yang ia unggah di instagram pada tanggal 10 Maret 2025 juga menunjukkan dukungan terhadap Mahmoud Khalil, lulusan Universitas Columbia yang sedang diupayakan untuk dideportasi oleh pemerintahan Trump atas tuduhan bahwa karyanya yang memperjuangkan hak-hak Palestina dianggap sebagai “antisemitisme” terhadap Yahudi.
"An artist's duty as far as I'm concerned is to reflect the times,"
(Tugas seorang seniman, menurut saya, adalah mencerminkan zamannya) katanya, mengutip Musisi Nina Simone.
"I believe everyone has a responsibility to speak out against injustice, and art has such an ability to spread it
(Saya percaya setiap orang memiliki tanggung jawab untuk bersuara menentang ketidakadilan, dan seni memiliki kemampuan untuk menyebarkannya)
I don't think everybody has to make political work, but art is inherently political in how it's made, funded, and shared. Even creating art as a refuge from the horrors we see is political to me. It's a reaction to the world around us."
(Saya tidak berpikir semua orang harus membuat karya politik, tetapi seni secara inheren bersifat politik dalam cara dibuat, didanai, dan dibagikan. Bahkan menciptakan seni sebagai pelarian dari kengerian yang kita lihat adalah politik bagi saya. Itu adalah reaksi terhadap dunia di sekitar kita).
(TribunWow.com/Peserta Magang dari Universitas Sebelas Maret Surakarta/Amyra savina)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/wow/foto/bank/originals/RAMA-DUWAJI.jpg)