Breaking News:

Terkini Nasional

Prabowo Canangkan Bahasa Portugis Diajarkan di Sekolah, P2G: Malah Nambah Beban, Siswa Sudah Sumpek

Mendikdasmen Abdul Mu'ti siap mengkaji rencana Presiden Prabowo agar Bahasa Portugis diajarkan di sekolah, P2G sebut Bahasa Mandarin lebih bagus.

Penulis: Magang TribunWow
Editor: Yonatan Krisna
YouTube/Kompastv
PRESIDEN PRABOWO - Presiden Prabowo saat konferensi pers bersama Presiden Brasil. Prabowo canangkan bahasa Portugis diajarkan di sekolah, P2G atau perhimpunan guru ambil sikap. 

TRIBUNWOW.COM - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti menyebut pihaknya siap mengkaji rencana Presiden Prabowo agar Bahasa Portugis diajarkan di sekolah.

"Bahasa Portugis itu belum kami bahas di kementerian, kami akan mengkaji bagaimana penerapan dari arahan Bapak Presiden secara komprehensif dan tentu saja nanti kalau sudah ada hasilnya kami sampaikan," kata Abdul Mu'ti pada Selasa (28/10/2025), dikutip dari Kompas.com.

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan rencananya tersebut saat melangsungkan pertemuan dengan Presiden Brasil Luiz Inacio da Silva pada Kamis (23/10/2025).

Rencana itu disebut Prabowo sebagai upaya mempererat kerja sama kedua negara di masa depan.

Di kesempatan yang sama Prabowo juga menunjuk Mendikdasmen Abdul Mu'ti untuk merancang permintaannya itu.

Baca juga: Prabowo Wajibkan Siswa Belajar Bahasa Portugis: Respons DPR hingga Usul Uji Coba Pertama di NTT

P2G Sebut Kurikulum Siswa Sudah Padat

Menanggapi rencana tersebut, Koordinator Nasional Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) Satriawan Salim turut merespon.

Ia menilai siswa Indonesia kini sudah banyak mempelajari bahasa asing di sekolah.

Mempelajari Bahasa Portugis menurutnya hanya akan menambah beban kurikulum bagi siswa.

"Pertama, ini akan menambah beban kurikulum bagi peserta didik kita."

"Mata pelajaran kita dalam struktur kurikulum sebenarnya sudah relatif padat, dengan adanya tambahan Bahasa Portugis ini akan menambah kepadatan dan kesumpekan beban kurikulum bagi murid-murid kita," kata Satriwan Salim pada Minggu (26/10/2025), dilansir oleh Kompas.com.

Dirinya menyebut siswa kini sudah memiliki banyak mata pelaran pilihan bahasa, seperti Bahasa Jerman, Arab, Prancis, Jepang, dan Mandarin.

Baca juga: Aktor Pemeran Presiden Angkat Suara soal Tudingan Video 1 Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran Pakai AI

Usulkan Pembelajaran Bahasa Mandarin

Di sisi lain, ia beranggapan kalau Bahasa Portugis kurang banyak digunakan di dunia bisnis.

"Bagi kami Bahasa Portugis justru itu secara fungsional di masyarakat dunia, masyarakat global tidak menjadi bahasa yang dipakai di dalam dunia industri atau di dunia bisnis, ya kan?"

"Apa lagi negara-negara yang penutur Bahasa Portugis umumnya adalah negara-negara yang berkembang seperti halnya Indonesia," terangnya.

Alih-alih Bahasa Portugis, ia menyarankan agar siswa belajar Bahasa Mandarin yang dinilai punya sisi fungsional lebih tinggi.

Sebab, Tiongkok kini dan di masa depan nanti berpotensi memiliki perkembangan ekonomi, industri, dan teknologi yang pesat.

"Justru penggunaan Bahasa Mandarin, termasuk juga Bahasa Jepang, gitu ya dan Bahasa Prancis, termasuk juga Bahasa Arab, akan lebih memberikan keuntungan secara perkembangan ilmu pengetahuan, perkembangan teknologi, dan industri," sambungnya.

Di samping itu, pihaknya juga menekankan agar pemerintah lebih fokus pada pelestarian bahasa lokal yang kini mulai punah.

(TribunWow.com/Peserta Magang dari Universitas Airlangga/Afifah Alfina)

Tags:
Prabowo SubiantoPortugisGuruPemerintahan Prabowo dan GibranBahasa MandarinSiswa
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved