Top Rank
5 Negara Terkaya di Asia Tenggara dengan PDB Tertinggi per Kapita 2025, Indonesia di Posisi berapa?
Berikut daftar lima negara terkaya di wilayah Asia Tenggara berdasarkan pada nilai PDB tertinggi per kapita pada tahun 2025.
Penulis: Magang TribunWow
Editor: adisaputro
lihat foto
TRIBUNWOW.COM-Kekuatan ekonomi di Asia Tenggara pada tahun 2025 ditandai oleh kesenjangan yang lebar, diukur berdasarkan Produk Domestik Bruto (PDB) per kapita.
Metrik tabel ini memberikan gambaran tentang kemakmuran rata-rata penduduk di suatu negara.
Proyeksi terbaru untuk tahun 2025 menurut International Monetary Fund (IMF) pada laman resminya ,menunjukkan bahwa urutan lima negara terkaya di kawasan ini tetap stabil, dengan Singapura memimpin jauh di depan.
Berikut daftar lima negara terkaya di Asia Tenggara diurutkan berdasarkan PDB per kapita nominal tahun 2025, serta sektor pekerjaan yang menjadi alasan utama kekayaan mereka.
1. Singapura
Nilai PDB per Kapita sebesar US$92.930.
Singapura adalah superstar ekonomi kawasan ini, dan posisinya di puncak global hampir tidak tertandingi.
Keberhasilannya didorong oleh posisi geografis yang strategis dan fokus yang tak tergoyahkan pada pemerintahan yang efisien serta kebijakan pro-bisnis.
Negara ini telah mengubah keterbatasan sumber daya alam menjadi keunggulan melalui modal manusia dan teknologi.
Perekonomian didominasi oleh Sektor Jasa Tingkat Tinggi dan Finansial.
Profesional di bidang perbankan, fintech, asuransi, dan manajemen aset merupakan inti dari tenaga kerja berketerampilan tinggi.
Sektor lain yang sangat penting adalah logistik maritim dan udara, serta industri farmasi dan bioteknologi yang canggih.
Besar PDB peryang dimiliki US$34.970.
Kekayaan Brunei didasarkan pada keberuntungan geologis.
Meskipun populasinya kecil, negara ini memiliki cadangan minyak dan gas alam yang sangat besar.
Ketergantungan ekonomi yang ekstrem pada sektor hidrokarbon ini memungkinkan pemerintah untuk mempertahankan standar hidup yang tinggi tanpa pajak penghasilan pribadi yang besar.
Sektor utama adalah Eksplorasi dan Produksi Minyak dan Gas (Migas).
Sebagian besar tenaga kerja profesional berfokus pada teknik perminyakan, operasi kilang, dan manajemen energi.
Pemerintah juga menjadi penyerap tenaga kerja terbesar untuk memastikan layanan publik dan kesejahteraan sosial terpenuhi.
Baca juga: 5 Daerah di Jawa Barat dengan UMK Tertinggi 2025, Kawasan Industri Dominasi Puncak Upah Indonesia
3. Malaysia
Niilai PDB per Kapita Malaysia mencapai US$13.140.
Malaysia telah berhasil mendiversifikasi ekonominya, beralih dari komoditas menjadi kekuatan manufaktur dan jasa.
Negara ini berada di jalur menuju status negara berpenghasilan tinggi, didorong oleh investasi asing yang kuat dan pengembangan koridor ekonomi regional.
Inti ekonominya adalah Industri Manufaktur Elektronik dan Peralatan Listrik. Malaysia adalah pusat global untuk pembuatan komponen semikonduktor.
Sektor jasa, terutama keuangan di Kuala Lumpur dan pariwisata, juga penting. Selain itu, tenaga kerja di sektor pertanian dan perkebunan khususnya kelapa sawit dan karet tetap menjadi pilar utama.
4. Thailand
PDB per Kapita negara Gajah Putih ini menginjak US$7.770.
Thailand adalah salah satu ekonomi terbesar di Asia Tenggara dan dikenal karena kombinasi kekuatan dalam industri manufaktur berorientasi ekspor dan sektor jasa pariwisata yang kelas dunia.
Pemulihan sektor pariwisata pasca-pandemi menjadi kunci bagi proyeksi pertumbuhan PDB per kapita negara ini.
Sektor utama adalah Pariwisata dan Perhotelan, yang mempekerjakan jutaan orang.
Sektor manufaktur juga sangat kuat, khususnya di industri otomotif (Thailand adalah basis produksi kendaraan terbesar di kawasan ini), serta produksi makanan dan elektronik.
Baca juga: 5 Komoditas Ekspor Pertanian Tertinggi di Indonesia Periode Januari–Juli 2025
5. Indonesia
Indonesia yang dikenal sebagai negara Agraris ini, angka PDB per Kapita mencapai US$5.030.
Meskipun Indonesia merupakan ekonomi terbesar di Asia Tenggara berdasarkan PDB nominal total, PDB per kapitanya berada di urutan kelima karena besarnya populasi lebih dari 280 juta jiwa.
Kekuatan ekonomi terletak pada konsumsi domestik yang masif dan kekayaan sumber daya alam yang diekspor.
Sektor yang paling banyak menyerap tenaga kerja adalah Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), serta Pertanian dan Perkebunan.
Kontributor PDB terbesar berasal dari industri pengolahan (manufaktur) dan sektor pertambangan (batu bara, nikel, dan mineral lain) yang menjadi fokus investasi hilirisasi saat ini.
(TribunWow.com/Peserta Magang dari Universitas Terbuka Surakarta/ Sayyida Aulia Rahma)
