TRIBUNWOW.COM - PSIS Semarang kembali dilanda nestapa atau nasib sial jelang kompetisi Liga 1 2024/2025.
Mantan terindah di musim lalu baru-baru ini membongkar bobrok manajemen PSIS Semarang.
Dilansir TribunWow.com, mantan itu adalah Vitinho, pemain yang membela PSIS Semarang pada musim 2022/2023 hingga 2023/2024.
Vitinho menjadi andalan PSIS Semarang selama kurun dua musim tersebut.
Winger asal Brasil tersebut mengemas 25 laga atau 1.144 menit bermain bagi PSIS Semarang dengan koleksi dua gol dan enam assists.
Sayang, ia mengalami cedera parah di putaran kedua musim 2024/2025.
Baca juga: Arema FC Doyan Tebus Pemain PSIS Semarang? Dewangga Potensi Susul Sosok Rp 869 Juta ke Singo Edan
Baca juga: Update Transfer Obral PSIS Semarang: Customer 1 per 1 Muncul, 2 Ikon Kans Dibajak Persib & Arema
Cedera tersebut dialami dari pekan ke-25 hingga 34 Liga 1 2024/2025.
Kemudian, Vitinho dilepas PSIS Semarang setelah kompetisi Liga 1 2023/2024 berakhir.
Baru-baru ini, Vitinho memberi pengakuan mengejutkan soal nasib apes yang dialaminya saat memperkuat PSIS Semarang.
Vitinho melalui Instagramnya, Minggu, 13 April 2025, mengaku kecewa berat saat membela PSIS Semarang.
Ia bercerita soal cedera dan gajinya yang tak dibayar selama tiga bulan oleh Laskar Mahesa Jenar.
PSIS Semarang tak membayar pengobatan Vitinho selama sang pemain cedera.
Vitinho mengaku bahwa ia mengeluarkan uang pribadinya selama menjalani pengobatan, termasuk saat operasi.
Vitinho kemudian melaporkan masalah ini ke PSSI dan FIFA.
Baca juga: Update Transfer Gercep Persebaya Surabaya & Arema FC: Seret Persib Bandung, PSIS Semarang Rugi Besar
Laporan tersebut membuat PSIS Semarang mendapat sanksi larangan transfer dari FIFA dan PSSI.
Berikut pernyataan Vitinho tersebut:
PERNYATAAN RESMI
Oleh Victor Carvalho
Saya ingin menyampaikan secara terbuka situasi tidak menyenangkan yang saya alami dengan PSIS Semarang, klub yang saya bela pada musim sebelumnya.
Pada Februari 2024, saya mengalami cedera serius saat bermain untuk klub. Pada saat kejadian tersebut, saya sudah memiliki tunggakan gaji selama tiga bulan yang belum dibayarkan. Setelah cedera, pihak klub tidak hanya gagal melunasi pembayaran tersebut, tetapi juga tidak membayarkan bonus kinerja yang seharusnya saya terima sesuai kontrak.
Karena tidak adanya tindakan dari pihak klub, saya terpaksa menanggung sendiri sebagian besar biaya operasi, termasuk biaya transportasi antara Jakarta dan Semarang, akomodasi di Jakarta, serta tiket penerbangan kembali ke Brasil untuk saya, istri saya, dan anak saya. Selama masa pemulihan, klub tidak memberikan dukungan sama sekali-baik bantuan medis maupun bantuan finansial.
Baca juga: Sosok Bek Rp 5,21 Miliar PSIS Semarang, Masuk Radar Transfer Arema FC, Panser-Snex Rela Kehilangan?
PSIS Semarang sebelumnya telah berkomitmen untuk menyelesaikan semua tunggakan sesuai keputusan FIFA paling lambat tanggal 11 April 2025. Namun, saya baru saja menerima informasi bahwa klub telah memutuskan untuk menghentikan semua pembayaran yang seharusnya dibayarkan kepada saya, meskipun saya telah secara resmi mengajukan permintaan pelarangan pendaftaran pemain (transfer ban) kepada Komite Disiplin FIFA. Permintaan ini telah diterima dan sanksi tersebut kini telah diberlakukan oleh FIFA dan PSSI.
Saya tidak merasa senang harus menyampaikan hal ini secara publik. Namun, saya percaya bahwa keterbukaan diperlukan demi transparansi. Saya selalu bersikap profesional, berdedikasi, dan menghormati klub-klub yang saya bela. Sekarang, saya menyerukan kepada otoritas yang berwenang untuk memastikan bahwa hak-hak saya sebagai atlet dan pekerja ditegakkan sebagaimana mestinya.
Hormat saya,
Vitinho
(TribunWow.com/Yonatan Krisna Halman Tri Santosa)
Baca Berita Menarik Lainnya di Google News