Kunci Jawaban

Kunci Jawaban PKN untuk Kelas 8 SMP Kurikulum 2013, Soal Uji Kompetensi Bab 6 Halaman 147

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

KUNCI JAWABAN- Kolase Sampul buku Pendidikan Pancasila untuk Kelas 8 SMP Kurikulum 2013 (kiri) dan sampul Bab 6 (kanan) Berikut ini kunci jawaban buku Pendidikan Pancasila untuk Kelas 8 SMP Kurikulum 2013, soal uji kompetensi Bab 6 halaman 147. Diakses dari laman resmi kemdikbud pada Senin (74/2025).

TRIBUNWOW.COM - Berikut ini kunci jawaban buku Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan untuk kelas 8 SMP Kurikulum 2013, soal uji kompetensi Bab 6 halaman 147.

Bab 6 pada buku ini membahas tentang memperkuat komitmen kebangsaan.

Buku Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan untuk kelas 8 SMP Kurikulum 2013 ditulis oleh Lukman Surya Saputra, Ida Rohayani, dan Salikun yang diterbitkan oleh Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud, dengan nomor ISBN: 978-602-282-962-1.

Sebelum membaca artikel kunci jawaban ini siswa dianjurkan untuk mengerjakan soal secara mandiri terlebih dahulu.

Kunci jawaban ini bisa digunakan sebagai panduan dan pembanding oleh orangtua untuk mengoreksi pekerjaan anak.

Simak kunci jawaban buku Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan untuk kelas 8 SMP Kurikulum 2013, soal uji kompetensi Bab 6 halaman  147 berikut ini:

Uji Kompetensi 6

Jiwa dan semangat para pendiri Negara yang dioperasionalkan dalam jiwa dan semangat 45 dimaksudkan untuk  menjaga tetap tegaknya negara kesatuan Republik Indonesia.

Pasal 1 ayat (1) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menyatakan ”Negara Indonesia ialah Negara Kesatuan, yang berbentuk Republik”.

Dan Pasal 37 ayat (5) menegaskan ”Khusus mengenai bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia tidak dapat dilakukan perubahan”.

Majelis Permusyawaratan Rakyat telah membuat ketetapan bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia tidak boleh diganggu gugat.

Bentuk Negara kesatuan bagi Negara Indonesia sudah dianggap inal.

Jawablah soal-soal di bawah ini dengan benar!

1. Jika ketentuan dan UUD negara sudah menyatakan bahwa NKRI tidak dapat diganggu gugat, apa yang mungkin dapat kita lakukan untuk mendukung ketentuan tersebut?

2. Bagaimana pendapatmu tentang komitmen NKRI harga mati ditinjau dari sejarah lahirnya bangsa Indonesia?

3. Dapatkah kalian gambarkan semangat para pendiri negara dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia?

4. Bangsa Indonesia yang memiliki sumber daya alam dan manusia yang potensial untuk mempertahankan dan mengisi kemerdekaan dengan pembangunan, apa yang akan kalian lakukan sebagai seorang pelajar?

5. Coba kalian lanjutkan wacana di atas dengan memberikan sebuah komitmen kebangsaan pemuda berupa deklarasi janji, deklamasi, catatan orasi, atau bentuk apapun yang dapat mengungkapkannya.

Jawaban:

Baca juga: Simak Kunci Jawaban Soal IPS Kelas 8 Kurikulum Merdeka halaman 106, Mobilitas Sosial

1 Ikut berpartisipasi dalam menegakkan jati diri bangsa dengan menumbuhkan rasa Cinta tanah air dan bangsa yang diwujudkan dalam berbagai hal, antara lain:

• Menjaga keamanan wilayah negaranya dari ancaman yang datang dari luar maupun dari dalam negeri.

• Menjaga kelestarian lingkungan dan mencegah terjadinya pencemaran lingkungan.

• Mengolah kekayaan alam dengan menjaga ekosistem guna meningkatkan kesejahteraan rakyat.

• Rajin belajar guna menguasai ilmu pengetahuan dari berbagai disiplin untuk diabdikan kepada negara.

2. Dalam buku Empat Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara (2012) dijelaskan bahwa kata Indonesia berasal dari bahasa Latin indus dan nesos yang berarti India dan pulau-pulau.

Indonesia merupakan sebutan yang diberikan untuk pulaupulau yang ada di Samudra India dan itulah yang dimaksud sebagai satuan pulau yang kemudian disebut dengan Indonesia.

Para cendekiawan India telah menulis tentang Dwipantara atau kerajaan Hindu Jawa Dwipa di pulau Jawa dan Sumatera
sekitar 200 SM.

Bukti isik awal yang menyebutkan mengenai adanya dua kerajaan bercorak Hinduisme pada abad ke-5, yaitu Kerajaan Tarumanagara yang menguasai Jawa Barat dan Kerajaan Kutai di pesisir Sungai Mahakam, Kalimantan.

1) Periode I: Masa sebelum Pergerakan Nasional

Sejak dahulu nusantara dimiliki oleh kerajaan yang merdeka dan berdaulat.

Kehidupan dalam kerajaan juga diisi oleh kerukunan dan kedamaian antara pemeluk agama, baik, Hindu, Budha, Islam, Katolik, Kristen, Konghucu dan Penganut Kepercayaan.

Pada waktu itu sudah mulai timbul jiwa, semangat dan nilai-nilai kejuangan, yaitu kesadaran harga diri, jiwa merdeka, ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa dan kerukunan hidup umat beragama serta kepeloporan dan keberanian.

2) Periode II: Masa Pergerakan Nasional

Sebelum perjuangan di masa pergerakan nasional perjuangan masih bersifat kedaerahan.

Perlawanan di wilayah nusantara yang bersifat kedaerahan seperti dilakukan Sultan Hasanudin (1633-1636), Kapitan Patimura (1817), Pangeran Diponegoro (1825-1830), dan masih banyak lagi.

Namun perlawanan masih bersifat lokal dan tidak ada koordinasi sehingga mampu dipatahkan oleh Belanda.

3) Periode III: Masa Proklamasi dan Perang Kemerdekaan Pada tanggal 17 Agustus 1945 bangsa Indonesia memproklamasikan kemer-dekaannya.

Lahirnya negara Republik Indonesia tidak diterima pihak Belanda.

Belanda ingin menjajah kembali, mulailah bangsa Indonesia melakukan perjuangan dalam segala bidang.

Bangsa Indonesia mencintai perdamaian namun lebih mencintai kemerdekaan, oleh karenanya bangsa Indonesia berjuang dengan mengangkat senjata, berjuang dalam bidang politik dan melakukan diplomasi.

Baca juga: Kunci Jawaban Sejarah SMA kelas 10 Kurikulum Merdeka Halaman 79: Sejarah dan Teori Sosial

4) Periode IV: Masa Perjuangan Mengisi Kemerdekaan 

Perjuangan masa ini tidak terbatas waktu karena perjuangan bermaksud mencapai tujuan akhir nasional seperti yang tercantum dalam UUD 1945.

Dalam periode ini jiwa, semangat dan nilai-nilai kejuangan yang berkembang sebelumnya tetap lestari, yaitu nilai-nilai dasar yang terdapat pada Pancasila, proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945.

Oleh sebab itu wajar jika negara ini berkomitmen bahwa NKRI harga mati, sebab banyak sekali pengorbanan yang telah dilakukan untuk menegakkan bangsa ini.

3. Sejarah mencatat Soekarno telah berkali-kali keluar masuk penjara untuk memperjuangkan kedaulatan negara Indonesia. 

Soekarno dalam pembelaanya yang berjudul Indonesia Menggugat, mengungkapkan bahwa bangsa Belanda sebagai
bangsa yang serakah yang telah menindas dan merampas kemerdekaan Bangsa Indonesia.

Moh. Hatta pun mengalami hal yang serupa ditangkap dan dijebloskan ke dalam penjara namun semangatnya tidak pudar untuk memperjuangkan kemerdekaan bangsa.

Terbukti dengan Pada masa pengasingan di Digul, Hatta aktif menulis di berbagai surat kabar.

Ia juga rajin membaca buku yang ia bawa dari Jakarta untuk kemudian diajarkan kepada teman-temannya.

Selanjutnya, pada tahun 1935 saat pemerintahan kolonial Belanda berganti, Hatta dan Sjahrir dipindahlokasikan ke Bandaneira.

Di sanalah, Hatta dan Sjahrir mulai memberi pelajaran kepada anak-anak setempat dalam bidang sejarah, politik, dan lainnya.

Perjuangan para pendiri negara ini sangat luar biasa.

Sehingga memberikan tauladan kepada penerus bangsa ini untuk tetap mencintai dan mempertahankan kemerdekaan dengan pembangunan yang menjadikan bangsa ini lebih memiliki jati diri.

4. Hal yang akan kami lalkukan untuk memperkuat komitmen kebangsaan dalam bingkai Bhineka Tunggal Ika diantaranya adalah:

membuat sahabat pena dengan teman dari berbagai daerah, tidak berperilaku sombong, selalu menghormati dan menghargai perbedaan.

Belajar bersungguh-sungguh untuk masa depan diri, keluarga, masyarakat, bangsa dan negara

5. Sebagai Pemuda Indonesia, saya berkomitmen: (jawaban bisa berebeda-beda, tergantung dengan pendapat masing-masing siswa.

*) Disclaimer:  

Sebaiknya, sebelum membuka artikel kunci jawaban ini, siswa harus mengerjakan soal secara mandiri terlebih dahulu.

Kunci jawaban ini digunakan sebagai panduan dan pembanding oleh orangtua untuk mengoreksi pekerjaan anak.

(TribunWow.com/Peserta Magang dari Universitas Muhammadiyah Karanganyar/Najwa Nandhita Divananda)

Baca berita menarik lainnya di Google News