TRIBUNWOW.COM - Simak kunci jawaban buku Pendidikan Pancasila untuk SMA/MA/SMK/MAK Kelas 11 uji kompetensi bab 1 halaman 30.
Buku Pendidikan Pancasila untuk SMA/MA/SMK/MAK Kelas 11 ini merupakan karya Sri Cahyati, Siti Nurjanah, Ali Usman, yang diterbitkan oleh Pusat Perbukuan, dengan nomor ISBN:978-623-194-623-2, Edisi 1.
Pada bab 1 kali ini akan menjelaskan tentang Menjiwai Pancasila.
Kunci jawaban ini dapat digunakan untuk orangtua dalam mendampingi anaknya belajar.
Sebaiknya, siswa secara mandiri mengerjakan terlebih dahulu.
Soal ini bersifat uraian, artinya jawaban bisa berbeda
Jawaban berada di bawah setelah soal yang disajikan.
Baca juga: Simak Kunci Jawaban Buku IPS SMP/MTs Kelas 9 Kurikulum Merdeka Tema 1 Evaluasi Halaman 59-61
Baca juga: Cermati Kunci Jawaban PAI Kelas 3 Halaman 94 Kurikulum 2013 Ayo Berlatih 2 Bab 7 Berperilaku Baik
Berikut Soal Uji Kompetensi Bab 1 Halaman 30.
1. Berikan argumentasi yang menjelaskan bahwa sila-sila dalam Pancasila memiliki keterkaitan!
2. Jelaskan bentuk keterkaitan antara sila pertama dan sila kelima Pancasila!
3. Jelaskan dan berikan contoh perilaku yang menunjukkan pengamalan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari!
4. Mengapa Pancasila berkedudukan sebagai ideologi Negara Republik Indonesia?
5. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Pancasila sebagai Leitstar dinamis!
Berikut Jawaban dari Soal Uji Kompetensi Bab 1 Halaman 30.
1. Mohammad Hatta dalam tulisannya berjudul Pengertian Pancasila (1977) menjelaskan bahwa sila-sila Pancasila tidak berdiri sendiri dan saling terpisah.
Kelima sila tersebut membentuk satu kesatuan sebagai dasar dan ideologi negara yang makna dan penerapannya tidak bisa dipisah-pisah.
Dalam konteks ini, sebagai sila pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa hadir menjadi sila yang memimpin atau menjiwai seluruh sila-sila lainnya.
Untuk itu, pengamalan sila ketuhanan dalam Pancasila tidak hanya dalam bentuk-bentuk peribadatan agama/keyakinan seseorang, tetapi lebih luas dalam bentuk sikap mengasihi sesama manusia, membangun persatuan bangsa, aktif berdemokrasi, hingga mewujudkan kesejahteraan bersama sebagaimana diajarkan dalam sila kedua sampai kelima.
Begitu pun sebaliknya, pengamalan seseorang terhadap sila kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan sosial dalam Pancasila, mesti dilihat sebagai bentuk keimanan dan ketakwaannya terhadap Tuhan Yang Maha Esa sebagaimana diajarkan oleh sila pertama.
2. Hubungan sila pertama dan kelima. Keterkaitan atas keduanya melahirkan prinsip ketuhanan yang diamalkan dalam bentuk perilaku adil terhadap sesama serta berempati pada orang lain yang berada dalam kondisi kekurangan atau membutuhkan bantuan, seperti kemiskinan dan sebagainya.
Sebaliknya, berbagai perilaku yang mencerminkan empati atau sikap kepedulian sosial tersebut harus dianggap sebagai bentuk perwujudan keimanaan dan ketakwaannya kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Baca juga: Kunci Jawaban Soal Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Kelas 7 Kurikulum Merdeka Halaman 167
Baca juga: Cek Kunci Jawaban Bahasa Inggris Tingkat Lanjut SMA Kelas 11, Reading, Activity 7, Halaman 51-52
3. Sebagai dasar dan ideologi negara serta pandangan hidup bangsa, Pancasila seharusnya diaktualisasikan oleh setiap individu bangsa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari.
Namun demikian, dalam realitanya seringkali hal itu sulit praktikkan.
Ini membuktikan bahwa terkadang masyarakat masih mengabaikan pengamalan sila-sila Pancasila.
Ada beberapa contoh perilaku yang memperlihatkan bentuk pengamalan sila-sila Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, yaitu: (1) sila pertama, menghormati perbedaaan agama atau keyakinan lain; (2) sila kedua, menolong masyarakat yang sedang tertimpa musibah bencana alam; (3) sila ketiga, mempergunakan produk-produk buatan dalam negeri; (4) sila keempat, menghargai pendapat orang lain saat berdiskusi dalam sebuah rapat; dan (5) sila kelima, tidak melakukan tindakan yang bersifat pemborosan dan gaya hidup mewah.
4. Pancasila berkedudukan sebagai ideologi Negara Republik Indonesia karena Pancasila merupakan orientasi yang memandu negara Indonesia untuk mencapai tujuannya, yakni merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur sebagaimana dinyatakan dalam Pembukaan UUD NRI Tahun 1945.
Nilainilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, musyawarah mufakat, dan keadilan sosial yang tercermin sebagai ekspresi budaya, corak perekonomian, kehidupan sosial, dan spiritualitas masyarakat yang terdapat di dalam Pancasila merupakan modal sekaligus penuntun bagi terwujudnya cita-cita tersebut.
Jika Pancasila sebagai ideologi negara ditinggalkan, mustahil tujuan atau cita-cita tersebut dapat terwujud.
Dengan demikian, Pancasila niscaya berkedudukan sebagai Ideologi Negara Republik Indonesia.
5. Pancasila sebagai leitstar dinamis memiliki maksud bahwa Pancasila merupakan bintang penuntun yang menggerakkan dan mengarahkan bangsa Indonesia dalam merespons dan mengantisipasi tantangan-tantangan setiap zaman yang terus berubah.
Pancasila mampu membuat negara Indonesia mengatasi tantangan dan tuntutan yang ada serta mampu membuat negara Indonesia adaptif terhadap tantangan zaman tanpa harus meninggalkan prinsip-prinsip yang mendasarinya dan cita-cita yang ingin dicapai olehnya.
Dalam hal ini pula, Pancasila menyediakan cita-cita, kemauan, dan kemampuan untuk mewujudkannya.
Nilai ketuhanan mencita-citakan masyarakat yang mengejar kebajikan dan kebaikan serta dapat menjalankan ibadah tanpa hambatan.
Nilai kemanusiaan mencita-citakan masyarakat yang memperlakukan sesamanya secara adil dan beradab.
Nilai kebangsaan mencita-citakan masyarakat yang berwatak persatuan, gotong-royong, dan mencintai tanah air.
Nilai kerakyatan/demokrasi mencita-citakan kedaulatan rakyat dengan asas permusyawaratan melalui lembaga perwakilan.
Nilai keadilan sosial mencita-citakan masyarakat yang adil dan makmur.
*) Disclaimer:
- Artikel ini hanya ditujukan kepada orangtua untuk memandu proses belajar anak.
- Sebelum melihat kunci jawaban, siswa harus terlebih dahulu menjawabnya sendiri, setelah itu gunakan artikel ini untuk mengoreksi hasil pekerjaan siswa.
- Soal ini bersifat uraian yang artinya jawaban bisa berbeda.
(TribunWow.com/Peserta Magang dari Universitas Slamet Riyadi/Pradana Heta Bakti)
Baca Berita Menarik Lainnya di Google News