TRIBUNWOW.COM - Keuntungan mencengangkan Timnas Indonesia naturalisasi Ian Maatsen, Calvin Verdink dibikin sungkem, ini sebabnya.
Dilansir TribunWow.com, Timnas Indonesia semakin terbuka untuk bisa amankan jasa Ian Maatsen.
Bukan tanpa sebab, pasalnya, nama Ian Maatsen kini seolah "tak terpakai" oleh pelatih Timnas Belanda, Ronald Koeman meski tampil mentereng.
Tak tanggung-tanggung, tim yang dibela Ian Maatsen merupakan tim bersejarah di Liga Inggris, Aston Villa.
Baca juga: Sinyal Naturalisasi Dirigen Grade A Non Belanda: Timnas Indonesia Harus Tikung, LA Grande Pasti Mau
Baca juga: Sinyal Opsi Naturalisasi Grade A Timnas Indonesia: Bestie Marcus Rashford Dicampakkan Timnas Belanda
Ian Maatsen kalah dari pemain muda AJax Amsterdam berusia 19 tahun, Jorrel Hato.
Ronald Koeman lebih memilih Jorrel Hato ketimbang memanggil Ian Maatsen yang notabene lebih berpengalaman.
Total, Ronald Koeman memanggil 24 pemain untuk memperkuat Timnas Belanda di ajang UEFA Nations League.
Di sisi lain, tak masuknya nama Ian Maatsen ke dalam daftar pemain Timnas Belanda menjadi berkah tersendiri bagi Timnas Indonesia.
Pasalnya, Timnas Indonesia masih bisa berikan manuver-manuvernya untuk bisa meyakinkan Ian Maatsen agar mau merumput bersama skuad Garuda.
Menilik performa terkininya, Ian Maatsen bakal jadi pesaing berat bagi Calvin Verdonk jika berhasil didapatkan Timnas Indonesia.
Tercatat, dari 22 pertandingannya bersama Aston Villa, Ian Maatsen sukses bukukan 1 assist dari 22 pertandingan.
Adanya Patrick Kluivert di posisi pelatih kepala Timnas Indonesia bisa saja jadi daya tarik nyata bagi Ian Maatsen untuk mau merapat.
Terlebih, ia juga memiliki darah keturunan dari Jawa yang tentu saja eligible untuk bisa dinaturalisasi Timnas Indonesia.
Apabila berhasil mendapatkan tanda tangan Ian Maatsen, Timnas Indonesia bakal mendapatkan 8 keuntungan yang bisa dirasakan.
Di mana, satu di antara keuntungan bisa membuat Calvin Verdonk auto sungkem dengan Ian Maatsen.
Baca juga: 10 Persen Pemain Inti Australia Absen Kontra Timnas Indonesia, Ternyata Dijejali Sederet Bintangnya
Berikut ulasan selengkapnya:
1. Rekam Jejak Karier
Keuntungan Timnas Indonesia naturalisasi Ian Maatsen dan bikin Calvin Verdonk sungkem ada pada rekam jejak kariernya yang mencolok drastis jika dibandingkan.
Meski masih berusia 21 tahun, Ian Maatsen tercatat sudah memiliki deretan rekam kiprah menawan.
Ian Maatsen saat ini berstatus sebagai pemain dari raksasa Bundesliga Jerman, Borussia Dortmund.
Pemain kelahiran Vlaardingen, Belanda itu dipinjam Borussia Dortmund dari raksasa London, Chelsea, sampai dengan 30 Juni 2024.
Sedangkan kontraknya bersama Chelsea baru akan berakhir pada 30 Juni 2026.
Namun, per 1 Juli 2024, Ian Maatsen resmi direkrut Aston Villa secara permanen.
Fullback berusia 23 tahun itu dikontrak sampai dengan 2030 mendatang bersama Aston Villa.
Catatan kiprah itu jauh lebih mentereng dari yang dimiliki fullback andalan Timnas Indonesia saat ini, Calvin Verdonk.
Di mana, Calvin Verdonk banyak catatkan kiprah di Belanda dan belum melalang buana ke benua Eropa lainnya.
Rekam Jejak Karier Ian Maatsen
1. Feyenoord Youth (2013)
2. Sparta Youth (2013-2015)
3. PSV Youth (2015-2018)
4. Chelsea U18 (2018-2019)
5. Chelsea U23 (2019-2020)
6. Charlton (2020-2021)
7. Chelsea U23 (31 Mei-Juli 2021)
8. Coventry (2021-2022)
9. Chelsea U23 (31 Mei-15 Juli 2022)
10. Burnley (2022-2023)
11. Chelsea U21 (31 Mei-1 Juli 2023)
12. Chelsea (2023-2024)
13. Borussia Dortmund (12 Januari-30 Juni 2024)
14. Chelsea (30 Juni - 1 Juli 2024)
15. Aston Villa (1 Juli 2024-sampai saat ini).
Rekam Jejak Karier Calvin Verdonk
1. Feyenoord Youth (2013)
2. Feyenoord U-17 (2013-2014)
3. Feyenoord (2015-2016)
4. PEC Zwolle (2016-2017)
5. Feyenoord (30 Juni-2 Agustus 2017)
6. NEC Nijmegen (2017-2018)
7. Feyenoord (2018-2019)
8. Twente FC (2019-2020)
9. Feyenoord (30 Juni-11 September 2020)
10. Famalicão (2020-2021)
11. NEC Nijmegen (2021-2022)
12. Famalicao (30 Juni-6 Juli 2022)
13. NEC Nijmegen (2022-sampai saat ini).
Baca juga: 10 Persen Pemain Inti Australia Absen Kontra Timnas Indonesia, Ternyata Dijejali Sederet Bintangnya
2. Kaya Prestasi
Meski baru berusia 23 tahun, empat penghargaan bergengsi sudah dikantongi oleh Ian Maatsen.
Di mana dua di antaranya dicatatkan dengan dua tim berbeda.
Dan dua lainnya dengan Timnas Belanda kelompok usia.
Dua paling bergengsi ketika pemain belia itu musim 2019 mengantarkan Timnas Belanda U-17 memenangkan gelar Piala Eropa U-17 dan juga menjuarai Liga 2 Inggris bersama Burnley.
Prestasi ini juga semakin membuat Shayne Pattynama dan Pratama Arhan kalah pamor jika dibandingkan dengan Ian Maatsen.
Mengingat sejauh ini, Shayne Pattynama baru catatkan prestasi sekali yakni saat memberikan trofi Liga Belanda U-17 untuk FC Utrecht U-17.
Sedangkan Pratama Arhan tercatat menorehkan gelar di kancah AFF Cup 2022 dengan mendapatkan penghargaan pemain muda terbaik.
Serta medali emas SEA Games 2023 bersama Timnas Indonesia.
Berikut catatan prestasi Ian Maatsen:
2018: PSV Eindhonven U-17 (Juara Liga Belanda U-17)
2019: Timnas Belanda U-17 (Piala Eropa U-17)
2019: Timnas Belanda U-17 (Turnamen Torneio Internacional Algarve U-17)
2022/2023: Burnley FC (Juara Liga 2 Inggris).
3. Berpengalaman di Timnas Belanda Kelompok Usia
Profit ketiga yang bisa didapatkan Timnas Indonesia menaturalisasi Ian Maatsen adalah pengalaman dan rekam jejaknya berkiprah untuk Timnas Belanda kelompok usia.
Tercatat, sejauh ini, Ian Maatsen telah bukukan 46 caps bersama Timnas Belanda junior.
Dengan rincian enam caps bersama Timnas Belanda U-15.
Selanjutnya 8 caps bersama Timnas Belanda U-16.
Lalu, 18 caps bersama Timnas Belanda U-17 dengan catatkan 3 gol.
Satu caps bersama Timnas Belanda U-19.
Dan 13 caps bersama Timnas Belanda U-21 dengan catatkan 1 gol.
4. Proyeksi Jangka Panjang
Profit Keempat berkaitan dengan usia Ian Maatsen yang terbilang masih sangat muda.
Seperti diketahui, Ian Maatsen merupakan pemain kelahiran Blaricum, Belanda, 10 Maret 2002
Atau saat ini, Ian Maatsen masih berusia 23 tahun.
Itu artinya, sosok Ian Maatsen bisa dijadikan opsi Timnas Indonesia untuk proyeksi jangka panjang.
5. Multifungsi
Profit kelima berkaitan dengan kelihaian Ian Maatsen memainkan tiga peran penting di tiga posisi berbeda.
Ketiga posisi yang kerap dimainkan oleh Ian Maatsen adalah bek kiri, gelandang tengah dan bek tengah.
Di mana posisi asli Ian Maatsen yakni seorang bek sayap kiri.
Baca juga: The Next Tijjani Reijnders Segera Dinaturalisasi Timnas Indonesia? Sudah Kepergok Beri Kode Kejutan
6. Ampibedal
Profit keenam adalah kemampuan Ian Maatsen dalam mengambil keputusan antara memberikan crossing atau shooting menggunakan dua kakinya baik kanan maupun kiri yang sama baiknya.
Ya, sebagai fullbackk kiri, Ian Maatsen tentu dituntut untuk bisa bermain tepat baik ketika melakukan crossing maupun shooting.
Salah perhitungan saja dapat mengakibatkan counter attack cepat dan berpotensi besar membuat lini belakang dalam bahaya bahkan bisa berakhir dengan kebobolan.
Dengan kemampuannya memiliki kelihaian dalam melakukan shooting kaki kanan dan kiri bakal mempermudahnya dalam pengambilan keputusan baik saat coba melakukan sepakan, umpan silang atau tusukan.
7. Sprint
Ketujuh, berkaitan dengan kondisi fisik Ian Maatsen yang dikenal memiliki kecepatan dalam melakukan penetrasi serangan.
Bek kiri keturunan Suriname itu dikenal memiliki kecepatan untuk melakukan serangan maupun bertahan.
Kecepatan Ian Maatsen kerap menjadi pengadang lawan yang hendak menerobos sisi kiri pertahanan Borussia Dortmund.
Kesigapan dan kedisplinannya itu lah yang membuat Ian Maatsen selalu mendapatkan menit bermain.
8. Reading the Ball dan Intersep
Profit terakhir berkaitan dengan kemampuannya dalam membaca serangan lawan dan melakukan intersep.
Permainannya yang tenang dalam mengolah bola memudahkan Ian Maatsen untuk bisa melakukan pembacaan gerakan atau skema serangan yang akan dilakukan lawan.
Setelah mampu membaca arah pergerakan serangan lawan, Ian Maatsen tinggal melakukan momentum yang tepat untuk bisa melakukan intersep atau halangan.
Catatan Statistik
1. Burnley FC: 42 pertandingan, 4 gol, 6 assist dan 3552 menit bermain
2. Coventry City: 42 pertandingan, 3 gol, 1 assist dan 3247 menit bermain
3. Chelsea FC U21: 30 pertandingan, 1 gol, 1 assist dan 2578 menit bermain
4. PSV Eindhoven U17: 21 pertandingan, 2 assist dan 1823 menit bermain
5. Chelsea FC: 16 pertandingan dan 400 menit bermain
6. Chelsea FC U18: 15 pertandingan, 2 gol, 6 assist dan 1314 menit bermain
7. Borussia Dortmund: 6 pertandingan, 2 assist dan 538 menit bermain
8. Charlton Athletic: 35 pertandingan, 1 gol, 3 assist dan 2796 menit bermain.
Profil Ian Maatsen
Dilansir TribunWow.com dari Transfermarkt, berikut profil lengkap dari Ian Maatsen:
Nama : Ian Ethan Maatsen
Tanggal lahir : 10 Maret 2002
Tempat kelahiran : Vlaardingen, Belanda
Usia : 23 tahun
Tinggi : 1,78 m
Kewarganegaraan : Belanda dan Suriname
Posisi : Bek Kiri/Left Back
Kaki : Kanan/Right
Klub Saat Ini : Aston Villa
Bergabung : 1 Juli 2024
Kontrak berakhir : 30 Juni 2030
(TribunWow.com/Adi Manggala S)
Baca Berita Menarik Lainnya di Google News