TRIBUNWOW.COM - Pemandangan unik tersaji di pertandingan BRI Liga 1 2024-2025 yang digelar di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah.
Panitia penyelenggara pertandingan di Stadion Manahan ternyata menggunakan jasa anak-anak perempuan sebagai ball kids yang bertugas mengambil dan menyediakan bola untuk pemain atau ofisial.
Sangat langka disaksikan ball kids di suatu pertandingan sepak bola, termasuk laga BRI Liga 1 menggunakan jasa anak-anak perempuan.
Kebanyakan ball kids merupakan anak laki-laki yang berasal dari sekolah sepak bola (SSB) sekitar atau dari pembinaan tim-tim BRI Liga 1.
Khusus pertandingan di Stadion Manahan, memang lebih mempercayakan tugas ball kids dilakukan oleh anak-anak perempuan.
Ternyata ball kids di markas Persis Solo tersebut sudah empat tahun menggunakan jasa anak-anak perempuan, dimulai sejak turnamen pramusim Piala Presiden 2019.
Setelah itu, hampir semua pertandingan BRI Liga 1 yang digelar di Stadion Manahan mengandalkan anak-anak perempuan untuk mengambil bola untuk pemain.
Koordinator ball kids Stadion Manahan, Eko Supriyanto, mengakui mempunyai 40 personel perempuan yang memiliki latar belakang olahraga sepak bola dan futsal.
Karena sudah mengetahui aturan dalam sepak bola, anak-anak perempuan yang bertugas sebagai ball kids sudah paham dengan tugas-tugasnya dalam suatu pertandingan.
Bahkan, seluruh ball kids yang bertugas di Stadion Manahan memiliki banyak pengalaman di berbagai event nasional maupun internasional.
"Kami punya tim sekitar 40 orang dari berbagai macam profesi, dari sepak bola lapangan dan ada pemain futsal," kata Eko Supriyanto saat diwawancarai TribunWow.com, pada Senin (3/3/2025).
"Mereka sudah pengalaman juga di Piala AFF, Piala Dunia U-17, Liga 1, kalau yang Liga 2 dan Liga 3 itu perempuan juga tapi SMA," tambahnya.
Eko Supriyanto juga menjelaskan bahwa setiap pertandingan BRI Liga 1 membutuhkan 12 ball kids yang bertugas, termasuk pembawa giant flag event sebelum pertandingan.
Sekitar tiga jam sebelum pertandingan dimulai, seluruh ball kids juga melakukan geladi bersih sesuai dengan aturan dari kompetisi BRI Liga 1.
Meski perempuan, Eko Supriyanto dapat menjamin para ball kids andalannya bisa melaksanakan tugas dengan baik selama pertandingan.
"Jadi ball kids, dua jam sebelum kick off itu harus latihan, istilahnya geladi bersih. Kalau yang event internasional seperti Piala AFF itu malah satu hari menjelang pertandingan kita latihan," kata Eko Supriyanto.
Memang tidak dapat dipungkiri dinamika suatu pertandingan berubah-ubah, apalagi ketika situasi tim yang sedang unggul atau tertinggal.
Banyak ball kids yang diminta untuk memperlambat (bagi tim yang menang) atau malah mempercepat bola (bagi tim yang kalah).
Kendati demikian, Eko Supriyanto menginstruksikan ball kids untuk tetap fair play dalam pertandingan.
"Kadang kiper dari pihak yang menang minta ball kids memperlambat (menyerahkan bola), tapi kita tetap fair play sesuai aturan," tegas Eko Supriyanto.
Ball kids bernama Dian Nurrohmah mengungkapkan pengalamannya selama bertugas di suatu pertandingan BRI Liga 1.
Ia pernah terkena omelan dari seorang pelatih tim yang sedang unggul dari lawannya.
Pemicunya tentu karena Dian Nurrohmah tidak lebih lambat dalam menyerahkan bola pada tim yang sedang menang.
"Pernah diomelin sama pelatih timnya, apalagi waktu ada tim yang menang kita disuruh lambatin bola, terus kalau kita kasih cepat malah dimarahin 'kasih bola lambat saja'," tutur Dian Nurrohmah pada TribunWow.com, pada Senin (3/3/2025).
Namun, Dian Nurrohmah menjadikan hal tersebut sebagai lecutan semangatnya saat bertugas sebagai ball kids suatu laga, apalagi ia sudah merasakan sisi positifnya selama menjadi ball kids.
Bisa melihat secara langsung pertandingan dan bahkan berfoto dengan pemain idolanya, membuat Dian Nurrohmah semakin senang menjalankan tugasnya sebagai ball kids pertandingan sepak bola.
"Enaknya jadi ball kids kita bisa melihat pertandingan dari dekat, tambah pengalaman juga, terus bonusnya bisa foto sama pemain," ucap Dian Nurrohmah.
Alasan Panitia Pelaksana Mengandalkan Ball Kids Perempuan
Ketua Panita Pelaksana (LOC), Ginda Ferachtriawan, membeberkan alasan pertandingan di Stadion Manahan mengandalkan ball kids perempuan.
Ball kids perempuan ternyata sebagai bukti bahwa di dalam stadion merupakan tempat yang aman dan nyaman bagi semua kalangan.
Dengan begitu, mulai dari anak kecil hingga orang tua tidak perlu takut untuk menyaksikan langsung pertandingan sepak bola BRI Liga 1 di stadion.
"Kenapa tidak (menggunakan ball kids perempuan), mereka juga melakukan tugasnya dengan baik," ujar Ginda Ferachtriawan pada TribunWow.com, pada Minggu (9/3/2025).
"Ini salah satu bentuk untuk menyampaikan bahwa stadion ini memang betul-betul aman, nyaman, dan ramah keluarga," tambahnya.
Mantan Anggota DPRD Kota Solo itu berharap ball kids perempuan bisa menjadi contoh sekaligus bukti bahwa pertandingan BRI Liga 1 sangat aman disaksikan langsung di dalam stadion.
"Ini bukan olahraga laki-laki saja, semua bisa menikmati bukan hanya olahraga, bahkan bisa wisata," ucap Ginda Ferachtriawan.
"Kami berharap ini bisa memberi aura positif dalam suatu pertandingan sepak bola," jelasnya.
(TribunWow.com/Khistian Tauqid Ramadhaniswara)