Puasa Ramadhan 2025

Simak Bacaan Niat serta Syarat Itikaf, Amalan pada Malam Lailatul Qadar di 10 Hari Terakhir Ramadhan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Grafis Ilustrasi Suasana Ramadhan; Doa, Sholat, dan Al-Quran - Berikut ini bacaan niat dan syarat melakukan itikaf di masjid yang berpeluang mendatangkan banyak pahala selama Bulan Puasa Ramadhan.

TRIBUNWOW.COM - Berikut ini merupakan bacaan niat serta syarat untuk melakukan itikaf pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan. 

Menjelang Ramadhan, sebagian besar umat muslim berupaya mempersiapkan berbagai amalan yang akan dilakukan selama satu bulan penuh. 

Satu di antaranya adalah ibadah itikaf atau berdiam diri untuk mencari serta memaksimalkan ibadah pada malam Lailatul Qadar.

Ibadah ini dilakukan pada 10 hari terakhir di bulan Ramadhan, di mana malam Lailatul Qadar terjadi pada waktu tersebut. 

Itikaf biasanya dilakukan di masjid, dengan segala rangkaian ibadah di dalamnya yang diniatkan untuk mendekatkan diri kepada Allah serta bermuhasabah atau mengintropeksi diri.

Aktivitas yang biasanya dilakukan pada waktu itikaf yaitu sholat wajib, sholat sunah, membaca Al-qur'an, berdzikir kepada Allah, serta berdoa.

Sebelum melakukan itikaf, baiknya seorang muslim perlu mengetahui niat serta syarat apa saja yang harus di penuhi untuk menjalankan itikaf.

Dilansir oleh Kompas.com, berikut ini adalah bacaan niat serta syarat yang harus dipenuhi untuk menjalankan itikaf:

Bacaan Niat Itikaf

نَوَيْتُ أَنْ أَعْتَكِفَ فِي هَذَا الْمَسْجِدِ مَا دُمْتُ فِيهِ

Nawaitu an a'takifa fi hadzal masjidil ma dumtu fih

Artinya, “Saya berniat itikaf di masjid ini selama saya berada di dalamnya.”

Baca juga: Amalan Mengejar Lailatur Qadar jelang Berakhirnya Puasa Ramadhan, Termasuk Itikaf di Masjid

Syarat melaksanakan itikaf

1. Beragama Islam 

Beragama Islam merupakan syarat utama untuk menjalankan itikaf. 

Itikaf sendiri merupakan bentuk dari sebuah ibadah, di mana Islam merupakan syarat mutlak dari setiap ibadah yang dilakukan.

Tanpa beragama Islam maka ibadah itikaf yang dilaksanakan seseorang tidak akan diterima dan tidak mendapat pahala.

2. Berakal sehat

Orang yang melaksanakan ibadah itikaf haruslah berakal sehat.

Segala ibadah harus disertai niat didalamnya, sedangkan orang gila atau orang tidak berakal tidak mampu melakukan niat untuk beribadah.

Tanpa adanya niat maka itikaf dinilai tidak sah dan tidak dihitung pahala.

3. Suci dari segala hadas

Dijelaskan bahwa orang yang memiliki hadas seperti orang junub, wanita setelah melahirkan atau dalam masa nifas, serta wanita haid tidak dapat melakukan ibadah itikaf.

Hal ini dikarenakan orang-orang dalam keadaan tersebut dilarang memasuki majid.

Sedangkan ibadah itikaf sendiri dilakukan di dalam masjid.

Amalan yang dilakukan selama itikaf seperti sholat wajib, sholat sunah, serta ibadah lain juga harus dilakukan dalam keadaan suci dari hadas.

Artinya orang-orang dengan keadaan tersebut tidak sah atau tidak diperbolehkan apabila melakukan itikaf di masjid.

Baca juga: Ini Dia Keutamaan Malam Lailatul Qadar di Bulan Ramadhan, Jangan Sampai Terlewatkan

(Tribunwow.com/peserta magang dari Universitas Mumammadiyah Karanganyar/Najwa Nandhita Divananda)