TRIBUNWOW.COM - Pastikan utang puasa tahun lalu sudah lunas sebelum memasuki bulan Ramadhan 2025/1446 H.
Berdasarkan putusan dari PP Muhammadiyah, awal Puasa Ramadhan tahun ini akan jatuh pada 1 Maret 2025.
Membayar utang puasa tahun lalu bisa dilakukan dengan cara puasa Qadha.
Mengganti atau membayar utang puasa Ramadhan wajib hukumnya.
Baca juga: Waktu yang Tepat untuk Melaksanakan Puasa Rajab, Dilengkapi Amalan dan Keutamaannya
Dikutip dari almunawwar.net, Ada beberapa alasan kenapa meninggalkan atau tidak melaksanakan puasa Ramadan.
Misalnya karena haid, masa nifas, menyusui, sakit, sedang dalam perjalanan alias musafir, atau sengaja meninggalkan puasa.
Mereka yang meninggalkan puasa di bulan Ramadan harus mengganti puasa wajib tersebut di luar bulan Ramadan.
Dasar hukum mengganti puasa Ramadan terdapat dalam surat Al-Baqarah ayat 184.
Tidak ada ketentuan lain mengenai tata cara qadha atau mengganti puasa Ramadan selain dalam ayat tersebut.
Tata Cara Mengganti Puasa Ramadan
Tata cara membayar utang puasa Ramadan dengan berpuasa di hari lain, tidaklah berbeda seperti puasa pada umumnya.
Dilaksanakan mulai sejak terbitnya fajar hingga terbenamnya matahari.
Begitu juga dalam pembatalan dan syarat rukunnya.
Dikutip dari nu.or.id, mereka yang mengganti puasa Ramadan juga wajib memasang niat puasa qadha-nya pada malam hari, setidaknya menurut Mazhab Syafi’i.
Demikian diterangkan oleh Syekh Sulaiman Al-Bujairimi dalam Hasyiyatul Iqna’-nya sebagai berikut:
ويشترط لفرض الصوم من رمضان أو غيره كقضاء أو نذر التبييت وهو إيقاع النية ليلا لقوله صلى الله عليه وسلم: من لم يبيت النية قبل الفجر فلا صيام له. ولا بد من التبييت لكل يوم لظاهر الخبر.
Artinya: Disyaratkan memasang niat di malam hari bagi puasa wajib seperti puasa Ramadan, puasa qadha, atau puasa nadzar. Syarat ini berdasar pada hadits Rasulullah SAW, ‘Siapa yang tidak memalamkan niat sebelum fajar, maka tiada puasa baginya.’ Karenanya, tidak ada jalan lain kecuali berniat puasa setiap hari berdasar pada redaksi zahir hadits,” (Lihat Syekh Sulaiman Al-Bujairimi, Hasyiyatul Iqna’, [Darul Fikr, Beirut: 2007 M/1428 H], juz II).
Bacaan Niat Qadha/Ganti Puasa Ramadan
Berikut bacaan niat qadha puasa Ramadan, lengkap dengan lafal latin dan arti:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin ‘an qadhā’I fardhi syahri Ramadhāna lillâhi ta‘âlâ.
Artinya: Aku berniat untuk mengqadha puasa Bulan Ramadan esok hari karena Allah SWT.
Sementara itu, berikut doa buka puasa sebagaimana dikutip Tribunnews.com dari konsultasisyariah.com:
ذَهَبَ الظَّمَـأُ، وابْــتَلَّتِ العُرُوقُ، وثَــبَتَ الأَجْرُ إِن شَاءَ اللهُ
Dzahaba-zh Zama’u, Wabtalati-l ‘Uruuqu wa Tsabata-l Ajru, Insyaa Allah
Artinya: Telah hilang dahaga, urat-urat telah basah, dan telah diraih pahala, insya Allah.
Batas Waktu Mengganti Puasa
Masih dari almunawwar.net, sebenarnya tidak ada ketentuan khusus sampai kapan atau bulan apa untuk mengganti puasa Ramadan.
Namun, jangan sampai belum mengganti puasa Ramadan tahun lalu, sementara bulan Ramadan berikutnya sudah datang.
Artinya, sangat disarankan sebelum Ramadan 1442 H, Anda sudah mengganti puasa Ramadan tahun lalu.
Namun, ada perbedaan pendapat di kalangan ulama terkait batas waktu mengganti puasa Ramadan.
Ada sebagian ulama yang menyatakan, tidak boleh berpuasa setelah nisfu sya'ban atau sesudah pertengahan bulan sya'ban.
Sementara ada ulama yang memperbolehkan puasa pada pertengahan bulan Sya'ban.
Namun, apapun itu, akan lebih baik bila segera mengganti puasa Ramadan tahun lalu agar tenang menghadapi puasa Ramadan 2021. (Tribunnews.com/Sri Juliati/Gigih)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Bacaan Niat Ganti Puasa Ramadan Tahun Lalu, Muhammadiyah Tetapkan 1 Ramadan 1442 H, 13 April 2021