TRIBUNWOW.COM - Isu panas soal eks Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong yang bermasalah dengan pemain keturunan mulai bergulir.
Hal itu dianggap menjadi satu di antara alasan pemecatan Shin Tae-yong dari kursi kepelatihan.
Berikut tiga tanda Shin Tae-yong bermasalah dengan pemain Timnas Indonesia, khususnya para pemain keturunan.
Baca juga: Nasib Elkan Baggot: Erick Thohir Bicara Kansnya Balik ke Timnas Indonesia, Fans Sudah Goda Duluan
Dinamika
Erick Thohir selaku Ketum PSSI mengakui adanya dinamika dalam Timnas Indonesia, meski tak secara gamblang menyebut terjadi antara pelatih dan pemain.
Menteri BUMN itu tak memungkiri Shin Tae-yong pelatih yang baik, tetapi juga tak mau adanya persepsi berbeda soal pemain.
"Saya rasa hal yang biasa, memang untuk posisi Kualifikasi Piala Dunia ini banyak negara-negara mengganti pelatihnya, tinggal dihitung risikonya."
"Makanya saya ceritakan, sebelum pertandingan di China itu sudah terjadi dinamika yang cukup tinggi."
"Nanti malah jadi sengketa seakan-akan habis manis sepah dibuang. Karena apapun yang sudah dilakukan, semua baik."
"Saya berprinsip tidak mungkin apa yang dicapai saat ini tanpa program PSSI, tetapi tanpa pelatih yang baik, juga tidak mungkin tercapai,”
"Tidak ada pemain yang terjebak di persepsi pemain ini baik, pemain ini kurang, kami harus lihat tim ini sebagai tim yang satu."
"Memang di sepak bola yang penting itu yang terlihat, kekompakan di antara pelatih, pemain, dan PSSI," kata Erick Thohir.
Komentar inilah yang kemudian memunculkan spekulasi liar perihal ketidakharmonisan Shin Tae-yong dengan pemain.
Baca juga: Naturalisasi Timnas Indonesia: Erick Thohir Beberkan Pengorbanan Pemain, Optimis 1 Nama Bakal Balik
Ribut dengan Pemain Keturunan
Komentar pengamat sepak bola Tanah Air, Akmal Marhali, yang menurutnya telah terjadi keributan sebelum laga melawan China.
Menurut Akmal, keributan itu membuat salah satu pemain keturunan berniat meninggalkan China, namun dicegah oleh kapten tim.
Dan karena aksinya itu, ban kapten dari sang pemain dicopot dan diberikan kembali kepada Asnawi Mangkualam.
Menurut Akmal Marhali, keanehan dari Timnas Indonesia sudah terlihat sejak hasil imbang melawan Bahrain.
"Kejadian di China ada pemain yang tidak mau main lagi, kemudian dia tidak mau turun ke lapangan, bahkan ia mau pulang," kata Akmal Marhali.
"Tapi kemudian ditahan oleh kapten dan kapten akhirnya ban-nya dicopot. Dan saat melawan Bahrain, ada kejadian aneh."
"Biasanya kalau pemain Eropa yang saya tahu, mereka itu biasanya minta berdiskusi untuk kepentingan strategi."
"Saya melihat ruang itu tidak dibuka oleh pelatih. Sehingga mereka yang meminta untuk berdiskusi dianggap sebuah pembangkangan dan akhirnya tidak dimainkan."
Baca juga: Prediksi Formasi Timnas Indonesia Era Patrick Kluivert: Ole Romeny Puzzle Terakhir, 1 Nama Comeback?
Kesaksikan Marc Klok
Marc Klok menjadi salah satu pemain naturalisasi asal Belanda yang sempat merasakan dilatih Shin Tae-yong.
Pemain Persib Bandung ini menyamakan Shin Tae-yong seperti diktator dengan posisi benar-benar di atas seluruh tim.
Marc Klok mengklaim jika ada pemain yang sudah berdiskusi dengan Shin Tae-yong, maka pemain itu dipastikan akan dicoret namanya.
Hal itulah yang dialami Marc Klok dan hingga kini, namanya belum lagi dipanggil Shin Tae-yong memperkuat Timnas Indonesia.
"Dia (Shin Tae-yong) sungguh-sungguh seorang diktator. Dan posisinya di atas seluruh tim," kata Marc Klok.
"Kendala bahasa menjadi kendala pelatih nasional sebelumnya, yang membuat banyak pemain jengkel."
"Itu yang menyebabkan ketegangan. Saya punya konflik dengan pelatih nasional sebelumnya."
"Kalau sudah berdiskusi dengan dia. Sudah bisa dipastikan bahwa anda bakal dicoret namanya (di skuad tim nasional)."
"Itu pintu keluar (dari tim nasional) untuk saya," pungkasnya. (*)
Artikel ini telah tayang di Superball dengan judul "3 Tanda Shin Tae-yong Bermasalah dengan Pemain Keturunan."