TRIBUNWOW.COM - Kecelakaan maut yang terjadi di Tol Cipularang menyisakan duka bagi banyak orang.
Tak terkecuali, Rouf yang merupakan sopir truk yang menyebabkan kecelakaan maut tersebut.
Rouf (43) sopir truk yang diduga jadi penyebab kecelakaan beruntun Tol Cipularang KM 92 Purwakarta, Jawa Barat, pada Senin (11/11/2024).
Baca juga: Rekaman Detik-detik dari Dashcam Mobil Korban saat Kecelakaan Ditabrak Truk di Tol Cipularang
kondisi keluarga Rouf sopir truk yang jadi penyebab kecelakaan maut di Tol Cipularang juga jadi sorotan.
Diketahui Rouf memiliki seorang istri dan memiliki 5 orang anak di Serang, Banten.
Ternyata kondisi keluarga Rouf itu pilu.
Sehari-hari Rouf bekerja mencari nafkah sebagai sopir pengangkut.
Ia menjadi tulang punggung keluarga untuk menghidupi istri dan 5 anaknya tersebut.
Ia tinggal bersama keluarga kecilnya itu di gubuk.
Baca juga: Ucapan Terakhir Sasa Korban Tewas Kecelakaan Maut di Tol Cipularang: Lindungi Anak Majikan
Mendapati kabar suaminya terlibat dalam kecelakaan maut di Tol Cipularang tersebut, sang istri bernama Tunah menangis.
“Tolong suami saya, anaknya masih kecil-kecil kasihan. Suami saya juga tidak tahu apa-apa," ujar Tunah sembari menangis dikutip dari Tribun Trends, Selasa(12/11/2024).
Tunah meminta pertolongan seolah agar suaminya itu bisa dimaafkan.
Tunah mengaku selama ini hidupnya dalam kemiskiann bersama Rouf dan 5 anaknya yang masih kecil.
Mereka tinggal di sebuah gubuk reyot rumah yang hanya berdindingkan bambu.
Bahkan untuk tidur saja, Tunah menyebut dirinya dan anak-anak harus numpang ke rumah mertua.
Tunah menceritakan tiga bulan sebelum kecelakaan terjadi, Rouf suaminya sempat memperbaiki truk yang mengalami rem blong di Tol Cipularang KM 92.
"Suami saya sempat benerin truknya sendiri," kata Tunah.
Ia juga menceritakan kardus yang dibawanya tersebut rencananya akan diantarkan ke pabrik kertas di kawasan Kragilan, Kabupaten Serang, Banten.
Sementara itu Kapolres Purwakarta, AKBP Lilik Andriansyah menjelaskan beruntun yang diakibatkan kendaraan truk trailer Hino bernomor polisi B 9440 JIN yang dikemudikan Rouf tersebut.
AKBP Lilik Andriansyah mengungkap Saat melaju di jalan yang menikung dan menurun diduga kurang antisipasi menabrak beberapa kendaraan yang melaju pelan karena sedang terjadi antrean.
"Tiba di TKP saat melaju di jalan yang menikung dan menurun diduga pengemudi kurang antisipasi selanjutnya menabrak beberapa kendaraan yang sedang melaju pelan karena sedang terjadi antrean," ucapnya.
Kesalahan Fatal Sopir Truk
Belakangan terungkap pemicu sopir truk mengalami kecelakaan itu karena kesalahan fatal sebelum tabrakan terjadi.
Kepolisian mengungkap kesalahan fatal dilakukan sopir truk itu sebelum tabrakan beruntun terjadi.
Kendati sopir truk masih belum bisa dimintai keterangan, pihak kepolisian telah punya sedikit gambaran perihal penyebab kecelakaan maut tersebut.
Ada dua kesalahan fatal yang disinyalir dilakukan Rouf selaku sopir truk sehingga memicu tabrakan beruntun di Tol Cipularang.
Pertama, polisi menemukan fakta mengejutkan di TKP yakni posisi persneling truk ada di gigi 4.
Padahal saat itu kondisi truk sedang berada di jalanan menurun.
Fakta pertama itu dibeberkan Kakorlantas Polri, Irjen Aan Suhanan.
"Kita tadi ke TKP, di situ turunan 5 km sampai TKP. Didapatkan fakta untuk posisi persneling ada di gigi 4 artinya ini gigi tinggi sementara di situ turunan," pungkas Irjen Aan Suhanan.
Menurut Irjen Aan Suhanan, posisi persneling gigi yang tinggi itu tidak cocok untuk kondisi jalanan menurun.
Sebab sang sopir tidak akan bisa memaksimalkan penggunaan engine brake.
Untuk diketahui, engine brake adalah teknik yang digunakan pada kendaraan untuk memperlambat laju mesin saat transmisi diturunkan pada gigi lebih rendah.
"Dalam posisi (truk) menurun, persneling seharusnya berada di posisi rendah untuk memaksimalkan engine brake," imbuh Irjen Aan Suhanan.
"Artinya di turunan seperti ini (Tol Cipularang) pengemudi tidak menggunakan engine brake secara maksimal," sambungnya.
Selain itu, penyidik juga tengah mencari adanya jejak rem di TKP.
Lantaran hal tersebut, penyidik masih membuka kemungkinan adanya penyebab lain kecelakaan beruntun tersebut.
"Kita juga masih mencari jejak rem di sana, jadi penyebabnya kita masih selidiki. Bisa faktor manusia, bisa faktor kendaraan itu sendiri, bisa faktor jalan ataupun cuaca," ujar Irjen Aan Suhanan.
Selanjutnya, kesalahan fatal kedua yang dilakukan Rouf adalah sang sopir truk diduga tidak menggunakan jalur pengaman yang disediakan di Tol Cipularang.
Diungkap Wadirlantas Polda Jabar, AKBP Edwin Affandi, sopir seharusnya hafal dan tahu kondisi jalanan di Tol Cipularang.
Karenanya untuk keamanan, telah disediakan jalur pengaman untuk kendaraan seperti truk yang membutuhkan bantuan dalam kondisi jalanan menurun.
Jalur pengaman tersebut berguna untuk meminimalisir kecelakaan terjadi dalam situasi jalanan menurun atau menanjak.
"Kita mengetahui kondisi geografis atau kontur jalan di Cipularang ini memang ada menanjak dan menurun. Kalau dari Bandung itu situasi menurun, kalau dari Jakarta situasi menanjak. Kewaspadaan sopir pada saat akan menuruni lereng jalanan yang landai yaitu sudah disiapkan beberapa jalur pengaman sebelum lokasi ini," pungkas AKBP Edwin Affandi.
Penyidik masih menelusuri apakah sopir truk tersebut sempat menggunakan jalur pengaman tersebut atau tidak sebelum kecelakaan beruntun.
"Ada jalur pengaman bagi kendaraan yang membutuhkan jalur pengaman tersebut. Kita masih menyelidiki apakah faktor penyebab kecelakaan kemarin," ucap AKBP Edwin Affandi.(Tribunjabar.id/Hilda Rubiah) (TribunBogor/Khairunnisa) (Wartakota)
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul "Sosok Rouf Sopir Truk Sebabkan Kecelakaan Maut di Cipularang, Tinggal di Gubuk Hidupi Istri 5 Anak."