Kecelakaan Beruntun di Tol Purbaleunyi

Kecelakaan Maut Tol Cipularang: Rouf Belum Lama Jadi Sopir Truk, sebelumnya Berjualan Tahu Bulat

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Detik-detik kecelakaan maut di Tol Cipularang, Senin (11/11/2024) - Rouf justru menjadi biang kerok kecelakaan beruntun di Tol Cipularang Km 92, Purwakarta, Jawa Barat pada Senin (11/11/2024).

TRIBUNWOW.COM - Sopir truk di kecelakaan maut Tol Cipularang, Rouf kini masih mendapatkan perawatan di RS.

Kehidupan Rouf pun mulai terkuak di mana ia tak punya banyak pengalaman sebagai sopir.

Rouf justru menjadi biang kerok kecelakaan beruntun di Tol Cipularang Km 92, Purwakarta, Jawa Barat pada Senin (11/11/2024).

Baca juga: Sopir Truk Penyebab Kecelakaan di Tol Cipularang Jalani Perawatan Sendirian Tanpa Keluarga di RS

Rouf, sopir truk yang kecelakaan di Tol Cipularang (Tribunnews Bogor)

Saat Rouf menjadi sopir truk, dia menbarak sekitar 19 kendaraan di Tol Cipularang Km 92.

Bahkan satu orang meninggal dunia, 4 luka berat dan 23 orang lainnya mengalami luka-luka.

Rouf berusia 43 tahun, dia seorang lelaki.

Ayah 5 orang anak ini tinggal di Kampung Seuat, RT 2/1, Desa Seuat Jaya, Kecamatan Petir, Kabupaten Serang.

Dia tinggal bersama istri, 5 anak dan orang tua.

"Di rumah juga ada kakaknya yang lumpuh," kata Tunah, istri Rouf.

Baca juga: Kondisi Keluarga Sopir Truk yang Kecelakaan di Cipularang Jadi Sorotan, Pilu Tinggal di Gubuk

Informasinya Rouf sudah 4 bulan kurang lebih bekerja sebagai sopir truk.

3 bulan belakangan dia tak bekerja karena truk yang dikendarainya rusak.

Mulyana seorang kerabat bercerita bahwa sebelumnya Rouf merupakan tukang tahu bulat.

"Sebelum kerja sempat jualan tahu bulat untuk cari penghasilan," katanya.

Hal ini menjawab temuan polisi dalam truk yang menjadi biang kerok kecelakaan di Tol Cipularang Km 92.

Menurut Kakorlantas Polri Irjen Aan Suhanan polisi mendapati perseneling truk dalam posisi di gigi 4.

"Ini gigi tinggi, sementara di situ turunan," katanya.

Baca juga: Rekaman Detik-detik dari Dashcam Mobil Korban saat Kecelakaan Ditabrak Truk di Tol Cipularang

Dengan posisi perseneling di gigi 4, kata Aa, sopir tidak bisa memaksimalkan engine break.

"Turunan seperti ini pengemudi tidak menggunakan engine brake secara maksimal," katanya.

Senior Investigator Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Ahmad Wildan berpendapat banyak sopir truk tak paham cara aman saat melewati jalan turunan.

Menurutnya saat jalan menurun, terutama yang panjang, sopir bus dan truk harusnya tak menginjak gas.

"Karena tanpa gas saja kendaraan akan melaju dengan kencang karena gaya gravitasi," katanya.

Selain itu Wilda mengatakan sopir tak perlu sering menginjak rem saat turunan panjang.

Menurutnya untuk mengurangi laju truk saat turunan bisa menggunakan engine break dan exhaust brake.

"Rem justru berpeluang mengalami blong," katanya. (*)

Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul "Rouf Banting Tulang Hidupi 5 Anak, Dagang Tahu Bulat, Jadi Sopir Truk Malah Kecelakaan di Cipularang."