TRIBUNWOW.COM - Presiden Prabowo Subianto langsung memberikan penegasan kepada jajaran pemerintah kabinet Merah-Putih pada rapat perdana yang diadakan di Istana Negara, Jakarta, Rabu (23/10/2024).
Penegasan itu berkaitan dengan bakal dilakukannya program makan bergizi gratis yang akan diberikan kepada anak-anak sekolah, ibu menyusui dan ibu hamil merupakan kebijakan strategis.
“Saya haqqul yaqin, saya pertaruhkan kepemimpinan saya. Bagi saya makan berbergizi untuk anak-anak dan ibu hamil ini adalah strategik,” kata Prabowo dikutip TribunWow.com dari Kompas.com.
Prabowo memerintahkan Kepala Badan Gizi dan Kementerian Lembaga terkait untuk segera mempersiapkan langkah yang tepat untuk merealisasikan program makan berbergizi.
Baca juga: Daftar 28 Tokoh yang Dilantik Prabowo Hari Ini, Penasihat Khusus Presiden hingga Kepala Badan
“Kepala Badan bergizi nasional dan semua Kementerian/Lembaga untuk siapkan segera kita mulai dengan bergerak cepat, tepat sasaran,” lanjutnya.
Ketua Umum Partai Gerindra itu langsung menyinggung adanya beberapa tokoh yang meragukan program prioritas pemerintah yang ia pimpin.
Prabowo dengan tegas meyakini jika pemerintahan yang ia pimpin bakal merealisasikan program makan bergizi secara baik.
“Jangan takut dengan kesulitan. Saya masih mendengar beberapa tokoh meragukan kemampuan kita untuk melaksanakan itu,” kata Prabowo.
Bahkan, Prabowo meyakinkan kepada jajarannya seraya memberikan perumpaman jika ia dan jajarannya tak memiliki tongkat Nabi Sulaiman yang bisa seketika merealisasikan suatu hal.
“Saya tidak katakan bahwa ini bisa selesai dalam 1 minggu, 2 minggu atau 3 bulan, tidak ada diantara kita yang punya tongkat Nabi Sulaiman,” ucapnya.
Mantan Menteri Pertahanan RI (Menhan RI) yakin pemerintahannya bisa mengelola, mengalokasikan dana, dan juga mengerahkan sumber daya yang dimiliki untuk merealisasikan target makan bergizi.
“Kita bisa berhitung, kita bisa mengelola, kita bisa alokasi dana, kita bisa kerahkan sumber daya dan kita akan mencapai target yang kita tentukan,” jelasnya.
Tak hanya itu, dengan tegas, Prabowo menyebutkan jika ada dari menteri dan jajarannya yang meragukan dan tak mendukung program makan bergizi bisa keluar dari pemerintahan yang ia pimpin.
“Yang tidak mendukung hal ini silakan keluar dari pemerintah yang saya Pimpin,” tegasnya.
Baca juga: Sosok Mayor Teddy Indra Wijaya, dari Ajudan Jadi Sekretaris Kabinet Prabowo, Cek Rekam Jejaknya
Wacana Susu Ikan dalam Program Makan Gratis Prabowo, Ahli bergizi Beri Kritikan hingga Respons Istana
Wacana penggunaan susu ikan sebagai alternatif pengganti susu sapi dalam menu program makan berbergizi gratis pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka menuai sorotan.
Wacana penggunaan susu ikan tersebut, muncul setelah diperkirakan produksi susu sapi nasional tak memadai untuk program tersebut.
Namun, wacana penggunaan susu ikan ini menuai kontroversi.
Baca juga: Kemenangan Prabowo di Pilpres 2024 Disebut Bukan karena Dukungan Jokowi, Mahfud MD: Besar Modalnya
Sejumlah pihak mengkritik wacana ini lantaran dinilai mengandung bergizi yang tidak sebanding dengan susu sapi.
Kritik di antaranya disampaikan oleh dokter dan ahli bergizi masyarakat, Tan Shot Yen.
Ia menyebut, manusia memang butuh mengonsumsi ikan sebagai satu di antara sumber protein.
Namun, menurutnya ikan harus dikonsumsi secara utuh, bukan dari ekstraknya.
"Sependek yang saya tahu, manusia itu perlu makan ikan, bukan ekstrak ikannya. Kalau ngomong ekstrak ikan, tentu akan digunakan kondisi-kondisi tertentu," ujar Tan, Rabu (11/9/2024) seperti dikutip dari Tribunnews.com.
Menurut Tan, pembuat kebijakan harus memahami tujuan program nasional sebelum benar-benar menggunakan susu ikan dalam menu makan berbergizi gratis.
Ia mengatakan, apabila penggunaan susu ikan bertujuan meningkatkan bergizi masyarakat, harus mempertimbangkan hal lain.
Satu di antaranya, beragam karakteristik panganan lokal yang dimiliki masyarakat Indonesia dari Sabang sampai Merauke.
"Kita kaya dengan pangan lokal, dan semua berhak untuk hidup sehat berdasarkan apa yang paling baik dari alam. Jadi sekali lagi kita makan, bukan minum susu," imbuhnya.
Baca juga: Anies Kalah di Pilpres dan Gagal Maju Pilkada, Pengamat Sarankan Contoh Prabowo Bikin Partai Sendiri
Kritikan Ahli Biokimia Susu
Kritik juga dilayangkan ahli biokimia susu dan dosen Fakultas Peternakan IPB, Dr. Epi Taufik.
Epi mengatakan, definisi susu berdasarkan standar internasional merupakan cairan dari ambing sapi, kerbau, kuda, kambing, domba dan hewan penghasil lainnya baik segar maupun dipanaskan melalui proses pasteurisasi, UHT atau sterilisasi.
Karena itu, menurutnya penyebutan susu ikan tidak tepat.
"Penyebutan susu ada peraturannya. Harus kita ikuti, supaya juga tidak membingungkan masyarakat," kata dia, Rabu (11/9/2024).
Epi mengatakan, susu ikan bukanlah susu dalam artian konvensional, namun merujuk pada inovasi komersil.
Susu ikan merupakan minuman hasil yang diolah dari ikan, bukan dari susu hewan mamalia pada umumnya.
“Susu itu makanan pertamanya manusia dalam bentuk yang cair yang mengandung banyak khasiat, vitamin dan mineral. Komponen susu itu memudahkan untuk diserap oleh tubuh. Namun dari sisi protein ternyata belum cukup meski susu dikenal memiliki protein tinggi, susu selalu disebut melengkapi, bukan bergizi utama," jelasnya.
Epi juga menyatakan, susu ikan belum tepat jika masuk dalam program makan siang Prabowo-Gibran.
(TribunWow.com/Adi Manggala S/Elfan)
Baca Berita Menarik Lainnya di Google News