Timnas Indonesia

3 Nasib Apes China Jelang Kontra Timnas Indonesia: 2 di Luar Nalar, Shin Tae-yong Siap Ukir Sejarah

Penulis: Adi Manggala Saputro
Editor: adisaputro
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Skuad Timnas China saat melakukan selebrasi gol (kiri) dan Timnas Indonesia (kanan). Tiga nasib apes China jelang kontra Timnas Indonesia, 2 di luar nalar, Shin Tae-yong siap ukir sejarah baru, berikut kansnya.

TRIBUNWOW.COM - Tiga nasib apes China jelang kontra Timnas Indonesia, 2 di luar nalar, Shin Tae-yong siap ukir sejarah baru, berikut kansnya.

Dilansir TribunWow.com, Timnas Indonesia bakal bertandang ke markas China di Qingdao Youth Stadium, Selasa (15/10/2024).

Jelang pertemuannya kontra Timnas Indonesia, China dihadapkan dengan tiga nasib apes.

Di mana, ketiga nasib apes itu terjadi di luar nalar karena China yang dikenal sebagai negara dengan kekuatan finansial besar.

Lantas, apa saja ketiga nasib apes China tersebut?

Berikut ulasannya:

Baca juga: Komentator Tiongkok Ngaku Pesimis China Libas Timnas Indonesia, 2 Faktor Ini Untungkan Jay Idzes dkk

Tragedi Pesawat Ekonomi

Timnas Indonesia menggunakan pesawat yang dicarter oleh PSSI.

Kebijakan itu nampaknya benar-benar terasa dampak besarnya.

Para pemain Timnas Indonesia mampu tiba di Bahrain dengan kondisi yang tak terlalu jet lag.

Terbukti, kontra Bahrain, Timnas Indonesia mampu bermain spartan.

Hal itu berbanding terbalik dengan China.

Niat hati federasi Chinese Football Association (CFA) berikan cambukan untuk para pemain China, nyatanya, skuad The Dragon justru alami nasib apes.

Mereka alami kesulitan istirahat karena harus memakai pesawat ekonomi yang berdampak pada kondisi psikis dan mental mereka.

Salah Perhitungan Pilih Qingdao

Masih berlanjut imbas dari pesawat carteran yang digunakan oleh China, mereka juga harus merasakan kepahitan datang lebih lama ketimbang Timnas Indonesia.

Timnas Indonesia sampai di China pada Jumat (11/10/2024).

Sementara China tiba di Qingdao sehari setelahnya yakni Sabtu (12/10/2024).

Dengan kata lain, federasi sepak bola China salah memperhitungkan hal sepele yang di luar nalar terjadi oleh satu di antara negara kaya di Asia itu.

Bukan menguntungkan China, pemilihan Qingdao sebagai stadion untuk menjamu Timnas Indonesia dengan keputusan sebelumnya malah menjadi sebuah blunder.

Potret Qingdao Youth Football Stadium yang akan dipakai untuk pertandingan Timnas Indonesia melawan China pada Kamis (15/10/2024). (x.com/galilelleo)

Baca juga: Clue Pemain Naturalisasi Timnas Indonesia Selanjutnya: Alami Lonjakan Setengah Harga dan Lagi Onfire

Suporter Boikot

Media China, 163, melaporkan ancaman aksi boikot suporter di laga kontra Timnas Indonesia.

Aksi boikot untuk tak menghadiri stadion merupakan bentuk protes mereka kepada pelatih kepala, Branko Ivankovic.

Penyebabnya, dalam tiga laga beruntun di ronde ketiga, Timnas China mengalami kekalahan tragis dan membuat para suporter bosan hingga mengingikan adanya pergantian pelatih.

Jelang laga, banyak tiket pertandingan China dan Timnas Indonesia yang belum terjual.

Bahkan, lebih dari 4 kategori tiket yang belum sold out.

Hingga membuat federasi sepak bola China melakukan langkah dengan memberikan diskon tiket.

"Tekanan pemain China semakin menjadi karena mereka mengetahui minimnya suport dan dukungan dari penonton yang hadir di stadion," tulis media China, 163.

Situasi ini membuat China tidak berada dalam kondisi yang menguntungkan.

Di saat tengah tertekan, China justru berpotensi banyak kehilangan dukungan.

Striker timnas China, Wu Lei secara terbuka mengakui jika ia dan rekan-rekannya dalam kondisi penuh tekanan.

"Kami berada di bawah tekanan yang mempengaruhi kinerja kami. Dengan 7 pertandingan tersisa, situasinya mungkin tidak sulit berubah," kata Wu Lei.

Catatan kebobolan 12 gol dan baru mencatatkan 2 gol dari tiga laga membuat China kini berstatus juru kunci klasemen sementara grup C.

"Pertempuran penting akan datang. Kami harus sepenuhnya siap untuk menang dan menunjukkan ketahanan dan agresi di kandang," kata Wu Lei mengakhiri.

Pemain Timnas China, Wu Lei. Terbaru, pemain termahal milik Timnas China, Wu Lei, berpotensi merepotkan Timnas Indonesia pada laga putara ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia pada Selasa (15/10/2024) mendatang. Wu Lei akan tetap tampil bersama skuad Naga meskipun sedang dalam proses pemulihan akibat cedera serius yang dialaminya. (Instagram/@wulei_wl7)

Dengan adanya tiga nasib apes itu, sejatinya menjadi modal berharga bagi pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong.

Shin Tae-yong bisa memanfaatkan kondisi itu untuk mengukir sejarah menjadi pelatih yang pertama kali memberikan kemenangan untuk Timnas Indonesia di ajang Kualifikasi Piala Dunia ronde ketiga.

Selain itu, kemenangan itu juga menjadi modal Shin Tae-yong yang bakal menjamu dua lawan berat di November nanti yakni Jepang dan Arab Saudi.

Komentator China Pesimis

Pertemuan China dan Timnas Indonesia merupakan perjumpaan dua tim dengan catatan kontras di tiga laga sebelumnya.

Di mana, China mengalami tiga kali kekalahan secara beruntun di Kualifikasi Piala Dunia 2026 grup C.

Sementara Timnas Indonesia mendapatkan 3 kali hasil imbang.

Hasil itu pun juga turut disorot oleh komentator kenamaan asal China, Huang Jianxiang.

Melansir artikel dari media kenamaan China, Sohu.com, Huang Jianxiang mengatakan jika laga kontra Timnas Indonesia merupakan pertandingan hidup mati bagi Wu Lei dkk.

Ia berujar, hanya kemenangan kontra Timnas Indonesia yang akan membuat momentum China untuk bangkit semakin terbuka.

Namun, melihat kekuatan skuad Branko Ivankovic saat ini, Huang Jianxiang mengaku pesimis The Dragon bisa melibas Timnas Indonesia.

Bahkan, ia secara blak-blakan meminta China untuk realistis bertahan dengan kuat agar tak kebobolan terlebih dahulu.

"Jika tim Tiongkok ingin menang di kandang hari ini dan mengalahkan tim Indonesia, momentum dan inisiatifnya akan sempurna, tetapi kekuatannya tidak mengizinkannya dan tidak dapat dilakukan. Mungkin lebih realistis untuk bertahan dengan kuat dan tidak kebobolan bola terlebih dahulu," tulis Sohu.com mengutip pernyataan dari Huang Jianxiang.

Selain itu, ia juga meminta China untuk menyerang total 20 menit terakhir dengan memanfaatkan lima pergantian pemain.

"Dalam 20 menit terakhir permainan, manfaatkan lima pergantian pemain dan Tian Ji bisa menyerang nanti," lanjutnya.

Huang Jianxiang juga turut menggunakan pepatah dalam memberikan analisanya.

Ia mengutip pepatah lebih baik hidup daripada mati yang ia rasa sesuai dengan apa yang dialami China saat ini di Kualifikasi Piala Dunia 2026 grup 3 zona asia.

"Ada pepatah lama yang terdengar jelek tapi benar adanya: “Lebih baik hidup daripada mati”. Saat ini, dengan kekuatan sepak bola Tiongkok, satu-satunya pilihan yang tersisa adalah kalah telak dan menang telak (beruntung)," jelasnya.

Pada akhir statementnya, Huang Jianxiang mencoba untuk memantik semangat para pemain China untuk melawan kesulitan yang mereka alami saat ini.

" Jangan khawatir menjadi orang jahat, dapatkan poin. Jika Anda mendapat 3 poin, Anda akan bertahan. Saat Anda masih hidup, Anda dapat mengambil postur apa pun, terlepas dari apakah Anda terlihat bagus atau tidak. Jika Anda tidak memiliki kekuatan yang cukup dan bersikeras untuk membuat keributan, Anda takut kalah telak. Semoga beruntung untuk tim Tiongkok! Ayo! " pungkasnya.

Sejalan dengan pesimistis komentator China, Huang Jianxiang, Timnas Indonesia memang memiliki dua keuntungan yang bisa diimplementasikan di dalam lapangan untuk bisa meraih poin penuh atau satu poin di markas The Dragon.

Potret Yuning Zhang saat membela tanah kelahirannya, China. (Instagram/@yuningzhang.zyn)

Baca juga: Timnas Indonesia Disupport 2 Bintang Juventus Jelang Kontra China, Suporter Malah Langsung Goda

Dirangkum TribunWow.com, berikut dua faktor yang bisa dimanfaatkan Timnas Indonesia untuk libas China:

  1. China dan Branko Ivankovic Dalam Tekanan

Faktor pertama yakni skuad China dan Branko Ivankovic dalam tekanan.

Wajar saja jika China dalam tekanan publik hebat di laga kontra Timnas Indonesia.

Nol poin dari 3 laga dan melawan tim dengan rangking terendah di Kualifikasi Piala Dunia ronde ketiga yakni Timnas Indonesia wajib dimenangkan ileh Wu Lei dkk.

Hanya dengan kemenangan China masih bisa bernafas lega untuk bisa lolos ke babak selanjutnya atau potensial ke babak ronde keempat.

Sebaliknya, jika seri atau lebih lagi kalah, langkah China semakin berat dan sulit untuk bisa lolos ke babak berikutnya.

Begitu pun dengan Branko Ivankovic yang miliki rapor buruk berpotensi ditendang jika kalah dari Timnas Indonesia.

Catatan 1 kali menang, 2 imbang dan 4 kalah jadi rapor buruk yang bisa saja ditutup dengan pemecatan andai kalah dari Timnas Indonesia.

Faktor itu tentu saja bisa jadi titik lemah bagi China yang kontradiktif untuk Timnas Indonesia.

Di mana, Jay Idzes dkk bisa bermain dengan tenang tanpa beban seperti apa yang dialami oleh China.

Lebih lagi, China dihadapkan dengan para suporter yang tentu memberikan tuntutan untuk anak asuh Branko Ivankovic.

2. Rasio Kebobolan Tinggi

Komentator kenamaan di China, Chen Hua angkat bicara mengenai potensi keputusan janggal yang akan dilakukan Branko Ivankovic saat bertemu Timnas Indonesia di Qingdao Youth Football Stadium, Selasa (15/10/2024).

Chen Hua meyakini, Branko Ivankovic bakal tetap memainkan kiper China, Wang Dalei di laga kontra Timnas Indonesia meski performa buruk yang ditunjukkannya.

Menurut data statistik yang dibeberkan media China, Sohu.com, Wang Dalei telah dihujani sepakan sebanyak 78 kali dari 6 pertandingan yang dilakoninya sebelum laga kontra Timnas Indonesia.

Baca juga: Reaksi Sengak Warga Oman seusai Wasit Ahmad Al Kaf Diteror Suporter Timnas Indonesia, Desak AFC-FIFA

Dengan 32 kali tembakan on target atau tepat sasaran dan total kebobolan yang mencapai 15 gol.

Sementara Yang Junling sudah dihujani 92 kali tembakan dari 6 pertandingan terakhir saat membela China.

Dengan total 26 tembakan tepat sasaran dan 7 kali catatkan kebobolan.

Catatan itu lah yang jadi sorotan Chen Hua mengkritisi pemilihan Branko Ivankovic yang kans bakal memainkan Wang Dalei di laga kontra Timnas Indonesia.

 "Tidak peduli seberapa buruk data Wang Dalei, selama Ivankovic tidak dipecat, dia akan tetap menggunakan Dalei. Orang itu sendiri yang melakukan pergantian pemain seperti kecelakaan mobil, yang menyebabkan hasil imbang 2-2 dengan Singapura di laga tandang. Tapi jika kami perlu menyalahkan orang lain, kami memutuskan untuk mengganti kiper. Kami harus tetap berpegang pada hal itu, jika tidak Ivan akan menampar wajahnya sendiri," tegas Chen Hua kepada Branko Ivankovic.

Statistik kebobolan itu berpotensi besar dapat membuat Wang Dalei dalam tekanan psikolois tinggi.

Terlebih, Wang Dalei bakal dihadapkan dengan lawan yang tengah onfire yakni Timnas Indonesia.

Apabila Branko Ivankovic tetap memberikan kepercayaan terhadap Wang Dalei, maka kans Timnas Indonesia mengeksploitasi kiper berusia 35 tahun itu sangat besar.

Mengingat, dua penyerang Timnas Indonesia, Rafael Struick dan Ragnar Oratmangoen kini tengah gacor di lini depan skuad Garuda.

(TribunWow.com/Adi Manggala S)

Baca Berita Menarik Lainnya di Google News