TRIBUNWOW.COM - Enam keistimewaan yang kans didapatkan Timnas Indonesia jika berhasil menaturalisasi Pascal Struijk, Justin Hubner fix kalah pamor.
Dilansir TribunWow.com, nama bek Leeds United, Pascal Struijk mendadak hangat diperbincangkan kembali di media Indonesia setelah sosoknya santer sudah diizinkan untuk bisa membela Timnas Indonesia.
Kabar itu sempat dikuak oleh kanal Youtube kenamaan asal Belanda, Voetbal Primeur.
“Pascal Struijk diizinkan bermain untuk Indonesia. Dia pemain yang luar biasa,” ungkap host dalam podcast Voetbal Primeur, Kamis, (12/9/2024) silam.
Baca juga: Angin Segar Timnas Indonesia Jelang Kontra Bahrain-China: Naturalisasi 2 Pemain UCL & Pulihnya Paes
Dengan adanya kode itu, menjadi jalan bagi PSSI dan Shin Tae-yong untuk bisa menjajaki komunikasi lebih pada Pascal Struijk.
Sebagai informasi, darah keturunan Indonesia Pascal Struijk didapatkan dari kakeknya.
Lantas, jika berhasil dinaturalisasi Timnas Indonesia, apa keistimewaan yang bisa didapatkan skuad Garuda?
1. Pengalaman Eropa
Keistimewaan pertama tentu berkaitan dengan kiprahnya selama ini di benua biru Eropa.
Pascal Struijk mengawali kariernya bersama ADO Den Haag U17 sampai dengan U19.
Catatan apik Pascal Struijk dengan bukukan 6 gol dan 1 assist dari 16 laga bersama ADO Den Haag U19 membuatnya dilirik oleh Ajax U19.
Bersama Ajax U19, Pascal Struijk habiskan dua musim dengan catatkan 2 gol dan 1 assist dari 22 pertandingan.
Selepas memperkuat Ajax Amsterdam U19, Pascal Struijk memutuskan untuk meniti karier bersama Leeds United di Liga Inggris.
Memulai karier bersama Leeds United U21 dengan 1 gol dan 2 assist dari 7 pertandingan membuatnya sukses menarik hati tim senior Leeds United untuk mempromosikannya.
Pada akhirnya, per 1 Januari 2020, Pascal Struijk resmi berkostum Leeds United senior.
Terkini, ia diganjar kontrak sampai dengan 30 Juni 2027 mendatang.
Bersama Leeds United, Pascal Struijk telah bukukan 10 gol dan 1 assis dari 130 pertandingan.
Dengan sukses berikan gelar juara Championship Series 2019/2020.
Kiprah inilah yang nantinya bakal jadi nilai lebih Pascal Struijk ketimbang bek muda Timnas Indonesia calon pesaingnya jika dinaturalisasi, Justin Hubner.
Mengingat, Justin Hubner sejauh ini belum catatkan kiprah bersama tim senior Wolverhmapton Wanderers.
Ia tercatat masih berstatus sebagai pemain U21 klub EPL tersebut.
Dengan kata lain, Justin Hubner kans tersingkir dari line up utama jika Pascal Struijk sukses dinaturalisasi Timnas Indonesia jika dilihat dari pengalaman bermainnya.
2. Reading the Ball Mempuni
Keistimewaan kedua berkaitan dengan insting bertahan mempuni Pascal Struijk.
Di mana, Pascal Struijk dikenal lihai membaca pergerakan lawan atau biasa disebut dengan reading the ball.
Pascal Struijk tahu waktu yang tepat di mana ia harus melakukan pressing dan mana yang hanya sekedar bayangan saja.
Pemain berusia 25 tahun tu juga dikenal mampu membaca arah bola ketika melakukan duel udara.
Kelihaiannya melakukan reading the ball itulah yang membuat Pascal Struijk hingga kini memegang peranan penting di lini belakang Leeds United.
3. Ketenangan
Ketiga tentu berkaitan dengan ketenangan Pascal Struijk di lini belakang.
Ketenangan itu yang kerap diperlihatkan bersama Leeds United.
Bukti ketenangannya dalam mengawal lini pertahan tercerminkan dari rendahnya kartu kuning dan merah yang didapatkan Pascal Struijk.
Total bersama Leeds United, Pascal Struijk hanya catatkan 18 kartu kuning dari 127 pertandingan sejak 2020 silam.
Untuk kartu merah, pemain kelahiran Deurne Belgia itu hanya catatkan 1 kartu merah di musim 2021/2022.
Baca juga: Timnas Indonesia Kecolongan? Australia Ternyata Punya 1 Bintang Keturunan NTB, Rekan Elkan Baggott
4. Berani Build Up dari Bawah
Keempat yakni terkait dengan keberaniannya melakukan build up serangan dari bawah.
Sebagaimana diketahui, bek tengah modern di sepak bola saat ini dituntut untuk berani turut serta membangun serangan dari bawah.
Bola dari kaki ke kaki jadi penekanan yang harus dimiliki oleh para defender modern.
Hal itulah yang kini juga sudah dimiliki oleh Pascal Struijk.
Keberanian Kevin Diks dalam melakukan build up mampu memudahkan tugas rekannya di lini tengah Leeds United untuk menyusun serangan.
5. Akurasi Umpan Long Ball
Kelima yakni terkait dengan akurasi long ball Pascal Struijk.
Kesitimewaan yang tak banyak dimiliki oleh para pemain belakang.
Di mana, Pascal Struijk acap kali memberikan umpan di antara pemain belakang lawan yang pada akhirnya sukses membukakan ruang bagi pergerakan rekannya.
6. Multifungsi
Tak cuma mampu mengawal lini pertahanan, Pascal Struijk juga dikenal mampu bermain di tiga posisi di dua sektor berbeda.
Ketiga posisi yang acap kali dimainkan Pascal Struijk di antaranya adalah bek tengah, kiri dan gelandang bertahan.
Berikut rinciannya:
1. Bek Tengah: 103 pertandingan, 14 gol dan 3 assist.
2. Bek Kiri: 28 pertandingan, 3 gol dan 1 assist
3. Gelandang Bertahan: 18 pertandingan dan 2 gol.
Profil Pascal Struijk
Dilansir TribunWow dari Transfermrkt.com, berikut profil Pascal Struijk:
Nama Lengkap : Pascal Augustus Struijk
Tanggal Lahir : 11 Agustus 1999
Asal : Deurne, Belgia
Usia : 24 Tahun
Tinggi : 1,90 m
Kewarganegaraan : Belanda - Belgia
Posisi : Bek - Bek Tengah
Kaki : Kiri
Klub saat ini : Leeds United
Bergabung : 1 Januari 2020
Kontrak Berakhir : 30 Juni 2027
Statistik Pascal Struijk
Dilansir TribunWow dari Transfermrkt.com, berikut statistik Pascal Struijk:
1. Leeds United: 130 pertandingan, 10 gol, 1 assist, 9822 menit bermain
2. Ajax Amsterdam U19: 21 pertandingan, 2 gol, 1 assist, 800 menit bermain
3. ADO Den Haag U19: 16 pertandingan, 6 gol, 1 assist, 1.440 menit bermain
4. Leeds United U21: 7 pertandingan, 1 gol, 2 assist, 448 menit bermain.
(TribunWow.com/Adi Manggala S)
Baca Berita Menarik Lainnya di Google News